Sedesa.id Bumdes gulung tikar, BUMDes mati suri, BUMDes bangkrut, BUMDes papan nama, dan BUMDes tidak jelas siapa pengurusnya, menjadi daftar istilah menakutkan bagi kita semua. Jangan sampai BUMDes yang ada di desa kita masuk dalam daftar istilah tersebut. Tentu kita tidak ingin memiliki BUMDes yang gulung tikar. Nah dalam pembahasan ini adalah cara agar BUMDes tidak gulung tikar.
Jika ada BUMDes yang berhasil, mengapa kita memilih menjadi BUMDes yang gagal? Kalimat ini yang harus kita ucapkan dan jadikan sebagai motivasi dalam membangun dan mengembangkan BUMDes.
Tidak sedikit memang nada sumbang yang akan menghantui hati dan pikiran pengelola BUMDes. Nada sumbang ini menjadi cambuk agar kita selalu ingat dan waspada. Bagaimana cara agar BUMDes terhindar dari kebangkrutan? Cara agar BUMDes tidak gulung tikar? Berikut pembahasannya:
Memahami Fungsi BUMDes Untuk Menjalankan Bisnis
Pertama-tama cara agar BUMDes tidak gulung tikar adalah dengan memahami fungsi BUMDes. Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes menjadi badan usaha tingkat desa yang memiliki peranan sangat penting sebagai wadah untuk membangun perekonomian di Desa.
Oleh sebab itu, maka seluruh pihak harus memahami pendirian BUMDes dimaksudkan sebagai upaya menjalankan bisnis. Baik bisnis untuk kepentingan Desa dan juga kepentingan warga desa secara luas.
Maka harus jelas sejak awal bahwa fungsi BUMDes adalah fungsi bisnis oleh sebab itu pengelolaan BUMDes harus bersikap profesional. BUMDes harus dikelola oleh mereka yang memang memiliki kemampuan bisnis, kemampuan manajerial yang baik. Karenanya sejak awal pemilihan pengurus atau pengelola BUMDes, harus dipastikan dilakukan dengan cara yang baik.
Tidak boleh asal tunjuk, asal pilih pengurus BUMDes. Penting adanya syarat atau serangkaian persyaratan agar mendapatkan calon pengurus yang benar-benar memiliki rekam jejak dalam menjalankan usaha, lebih lagi BUMDes adalah model bisnis bercorak sosial.
Jika BUMDes dikelola dengan sembarangan oleh orang-orang yang tidak memiliki kemampuan di bidang bisnis, maka risiko gagal sangat besar. Tidak heran jika kemudian BUMdes mangkrak atau mati suri. Kita memang tidak menutup mata, masih ada saja BUMDes yang didirikan hanya ala kadarnya, hanya agar ada BUMDes saja.
Pengelola Menjadi Kunci Penting Keberhasilan BUMDes
Cara agar BUMDes tidak gulung tikar tidak hanya membutuhkan orang dengan rekam jejak memahami dunia usaha. Namun penting juga dipahami bahwa pengelola BUMDes harus bersikap profesional dalam menjalankan BUMDes. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan profesionalisme pengelola BUMDes? Ada SOP yang jelas, kepengurusan yang jelas, dan manajerial serta budaya kerja yang baik.
Hal ini dapat dilakukan di dalam proses pemilihan dan juga perekrutan karyawan BUMDes. Tentu saja selain pengelola utama BUMDes, nantinya BUMDes membutuhkan karyawan untuk menjalankan pekerjaan utamanya di unit usaha BUMDes. Syarat karyawan BUMDes dapat dibaca dalam pembahasan berikut: Syarat Menjadi Karyawan BUMDes dan Unit Usaha Bumdes
Bagaimana menciptakan iklim kerja BUMDes yang profesional? Tentu dapat dimulai sejak awal ketika membahas AD ART BUMdes, di sana dapat dituangkan secara mendalam mengenai SOP kerja BUMDes, bagaimana budaya kerja dan bagaimana tugas serta tanggung jawab pengelola serta penjelasan pekerjaan setiap pengelola dan karyawan BUMDes.
Memang menjadi tantangan sejak awal pendirian bagaimana tim dapat menyiapkan orang-orang terbaik di desa yang akan diamanati mengelola BUMdes secara profesional. Tidak sedikit cerita kegagalan BUMDes yang disebabkan oleh tidak adanya keseriusan dan profesionalisme dari pengurus, dari orang-orang yang ditunjuk untuk mengelola BUMDes.
Memahami Potensi Besar BUMDes Bagi Perekonomian Desa
Cara agar BUMDes tidak gulung tikar dengan memahami potensi BUMDes. Mendirikan BUMDes tidak sembarangan, ada tujuan besar yang harus dipikul pengurus dan juga desa. Karena BUMDes bisa menjadi tonggak awal kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi desa, yang mana ini akan memberikan manfaat yang sama besar bagi warga desa. Karena BUMDes memiliki potensi besar bagi perekonomian desa.
Jika kita bedah secara serius, BUMDes memiliki potensi besar, dan tentu saja memiliki ruang yang sangat besar untuk mengembangkan dan mengangkat potensi perekonomian desa. Kita bisa lihat di berbagai daerah telah banyak BUMDes yang sukses, BUMDes yang menjadi roda penggerak gairah ekonomi desa. Memberikan Pendapatan Asli Desa dan juga sumber pendapatan tambahan bagi warga desa.
Maka keberadaan BUMDes harus kita pahami bersama sebagai tujuan besar bahwa BUMDes akan mampu mengangkat dan memang tugasnya mengangkat potensi yang ada di desa. Dukungan penuh pemerintah desa, warga desa, dan semua pihak tentu diperlukan. Lebih lagi BUMDes juga didukung dengan adanya program Dana Desa.
Upaya mengembangkan BUMDes menjadi wadah perekonomian desa sebenarnya terbuka lebar, selama pengelola, dan semua pihak mau menyadari dan saling bahu membahu mewujudkannya. Kita tahu bahwa pemerintah pusat melalui program Dana Desa telah memberikan anggaran untuk setiap Desa yang cukup, yang mana tujuannya adalah untuk pengembangan potensi desa.
Cara Agar BUMDes Tidak Gulung Tikar yaitu BUMDes Jangan Salah Mengartikan Dana Desa
Semangat pendirian BUMDes juga salah satunya disebabkan adanya program pemerintah berupa dana desa yang mengiringi lahirnya undang-undang desa. Namun perlu dipahami bahwa keberadaan dana desa ini tidak dapat dipastikan sampai kapan, dan tentu saja jangan sampai salah mengartikan modal BUMDes yang bersumber dari dana desa ini.
Kesalahan besar yang menjadikan BUMDes mati suri adalah, mengartikan bahwa dana desa sama dengan hibah, yang mana kalau pun gagal tidak perlu mengembalikan uang yang sudah digunakan. Maka pemikiran seperti ini pada akhirnya menjadikan pengelolaan BUMDes ala kadarnya, yang penting jalan, yang penting anggaran terpakai. Tidak menjalankan konsep bisnis.
Padalah jika kita lihat secara teliti BUMDes yang berhasil justru berangkat dari dana desa yang sangat minim, namun memikirkan cara agar bisa menghasilkan. Maka di tahun berikutnya bahkan sudah tidak membutuhkan modal dari desa. Sudah bisa memodali, menambah modal dari sisa hasil usaha, tidak sedikit yang sudah memberikan kontribusi untuk desa berupa Pendapatan Asli Desa misalnya.
Cara agar BUMDes tidak gulung tikar, maka penting bagi BUMDes untuk memiliki karakter membangun dan mengembangkan bukan mengunduh dana semata. Profesionalisme dalam pengelolaan BUMDes dan Dana Desa menjadi kunci penting. Semua harus paham, bahwa BUMDes harus berkembang, bukan hanya mengelola atau menghamburkan dana desa semata.
Kesimpulan Pembahasan Cara Agar BUMDes Tidak Gulung Tikar
Kita tentu menginginkan BUMDes yang sehat dalam pengelolaan, BUMDes yang dijalankan dengan profesional dan semangat ekonomi kerakyatan. Maka tidak salah kita secara bersama-sama untuk dapat saling bahu-membahu membangun BUMDes di desa kita. Jangan sampai BUMDes terbengkalai dan pada akhirnya mati suri.
Demikian pembahasan kita kali ini mengenai Cara Agar BUMDes Tidak Gulung Tikar. Semoga kita bersama dapat terus memberikan yang terbaik untuk desa kita, salah satunya melalui BUMDes. Semoga pembahsan kali ini bermanfaat. Salam. Ari Sedesa.id