Sedesa.id Jika Dana Desa Distop Desa Bisa Apa? Polemik tentang dana desa akan distop atau berhenti digelontorkan seolah menjadi satu isu yang berumur panjang dan didaur ulang dari waktu ke waktu. Mengapa? Karena jika kita melihat jejak digital, pernyataan mengenai isu distopnya dana desa sudah sejak awal-awal adanya program dana desa.
Kita patut ingat bahwa setiap program yang ada adalah bagian tidak terpisahkan dari produk politik. Artinya apa? Artinya walau sudah ada undang-undang desa, ada program dana desa sebagai upaya percepatan pembangunan desa, ini bukan serta-merta program yang akan terus ada.
Oleh sebab itu desa perlu bersiap sejak sekarang. Apa persiapan yang perlu dilakukan sehingga nanti ketika dana desa tidak ada lagi desa sudah tidak bergantung pada pendanaan dari pemerintah pusat?
1. Ingat Penggunaan Dana Desa Harus Berkelanjutan!
Penggunaan dana desa harus mengutamakan kegiatan yang memiliki dampak berkelanjutan. Ini poin penting yang perlu dicatat oleh pemerintah desa dan juga perwakilan dari warga desa yang bersama-sama terlibat di dalam menentukan kegiatan dari penggunaan anggaran desa.
Ketika Desa gagal merancang kegiatan yang bersifat jangka panjang, hanya menggugurkan kewajiban, sekedar mengunduh dana desa. Maka sudah jelas, yang demikian akan kelabakan nantinya ketika program dana desa sudah tidak ada lagi.
Kita tidak menutup mata, memang banyak yang mengincar dana desa. Tidak sedikit yang kemudian terjerumus ke penjara karena korupsi atau manipulasi administrasi penggunaan dana desa.
Kita tentu berharap di desa kita para pelaksana program dana desa tidak akan berakhir di KPK. Oleh sebab itu sebagai warga kita patut menjadi pengawas berlangsungnya setiap program yang ada di desa.
2. Gali Potensi Desa Melalui BUMDes
Agar desa bisa menjadikan dana desa sebagai program yang berkelanjutan dalam pembiayaan. Maka mulailah menggali kembali potensi desa yang ada. Bagaimana caranya? Dirikan BUMDes. Ini cara pendirian BUMDes.
Ketika desa menggali potensi desa melalui BUMDes. Maka kita telah menanam investasi untuk jangka panjang. Tentu investasi berupa program dan kegiatan yang akan dijalankan oleh BUMDes.
Karenanya sangat penting bagi kita untuk mencari pengelola BUMDes yang mumpuni. Seperti apa persyaratan menjadi karyawan BUMDes? Silakan baca artikel berikut: Syarat Menjadi Karyawan BUMDes dan Unit Usaha Bumdes
3. Hidupkan BUMDes Menjadi Sentra Kegiatan Ekonomi Desa
Ketika BUMDes berhasil berdiri dan dikelola secara serius dan profesional, maka jalan menuju desa mandiri sudah ada di depan mata.
Lihat saja bagaimana BUMDes di berbagai daerah mampu menjadi pusat perhatian. Membawa nama baik bagi desa dan daerah. BUMDes mampu lahir dan tumbuh sebagai raksasa ekonomi Indonesia. Dan semua itu dimulai dari desa.
Hidupkan BUMDes, jadikan BUMDes sebagai sentra kegiatan ekonomi desa. Ini tentu dapat dilakukan ketika semua pihak saling membantu untuk membangun BUMDes. Penting dipahami bahwa pengurus BUMDes terutama direktur BUMDes harus memiliki sifat kewirausahaan dan pantang menyerah dalam menjalankan BUMDes.
4. Saatnya Menjadi Desa Mandiri
Tujuan dari keberadaan dana desa adalah untuk menjadikan desa menjadi desa yang mandiri. Mandiri dalam arti penuh yaitu mampu mengurusi dan menghidupi desanya sendiri. Oleh sebab itu kita perlu Investasikan Dana Desa Untuk Investasi Jangka Panjang seperti telah disinggung sebelumnya.
Dengan kita menginvestasikan dana desa untuk kegiatan jangka panjang yang mana mendukung pada tujuan kemandirian desa. Maka kita tidak harus bergantung pada dana desa di periode selanjutnya.
Jika BUMDes misalnya sudah mampu berdiri dan menghasilkan. Maka dana desa sudah tidak ‘penting’ lagi. Oleh sebab itu buat program yang matang dan menghasilkan “Jangan Berharap Pada Dana Desa atau Dana Pihak Ketiga”, desa harus mandiri.
Kesimpulan
Jika nanti dana desa akan distop, maka desa harus bersiap seperti sebelumnya tanpa adanya dana desa. Jangan mengharap program bantuan lagi dan lagi. Mari upayakan dari sekarang menuju desa mandiri. Menggunakan dana desa yang ada untuk kegiatan produktif dan jangka panjang.
Ingat Menjadi Desa Mandiri Tujuan Utama. Kita pasti bisa, walau pun dana desa distop. Tetap semangat membangun desa. Terima kasih. Salam. Ari Sedesa.id