Sedesa.id Hampir setiap desa memiliki pasar desa. Pasar desa ini memiliki ciri khas yang berbeda dengan pasar tradisional atau pasar rakyat pada umumnya, ciri yang menggambarkan kondisi sosial, budaya dan ekonomi daerah atau lokal desa.
Nah, pasar desa selama ini secara tidak formal menjalankan fungsi sebagai pusat informasi desa. Kenapa saya katakan tidak formal? Karena berjalanya pertukaran informasi terjadi dengan alami, spontanitas, dan tumbuh dari kebersamaan pedagang dan pembeli, sering kali informasi yang beredar adalah informasi non formal.
Menjadikan Pasar Sebagai Pusat Informasi Desa
Pasar memiliki peranan yang sangat penting dalam pertukaran informasi lokal desa. Misalnya komoditas di daerah, atau kabar panen raya, atau kabar adanya pertunjukan budaya, saling bertukar-kabar melalui kegiatan pasar desa.
Dengan terjadinya pertukaran informasi ini, maka pedagang bisa mengetahui adanya agenda di dusun/dukuh A, misalnya akan ada acara pentas seni. Sehingga dia bisa berjualan saat acara tersebut berlangsung.
Dari sisi pengunjung atau pelanggan, mereka akan mengetahui hal yang sama. Maka mereka akan meluangkan waktu mengunjungi acara pertunjukan tersebut. Ini ilustrasi paling gampang yang bisa kita gambarkan.
Melihat hal ini sudah terjadi selama ini di pasar desa, pertukaran kabar / informasi lokal desa. Maka, kita bisa memanfaatkan modal sosial ini menjadi satu modal besar dalam menjalankan fungsi pusat informasi desa.
Informasi tentang program pembangunan desa, tentang Badan Usaha Milik Desa, tentang rencana pembangunan, tentang event atau jadwal kegiatan di berbagai dusun, dapat ditampilkan dan disebarluaskan melalui keberadaan pasar desa. Lebih jauh, pasar desa akan menjadi penghubung kawasan atau penghubung desa.
Maka, perlu adanya keseriusan, adanya upaya untuk menghadirkan pasar desa sebagai pusat informasi desa. Caranya dapat dengan berbagai media, misalnya dengan menyediakan berbagai papan informasi di titik-titik penting di pasar desa. Atau membuat satu papan informasi besar di area utama pasar desa.
Kita juga bisa memanfaatkan berbagai perangkat elektronik, misalnya dengan menggunakan pengeras suara, yang mana informasi di sampaikan secara langsung melalaui pengeras suara yang dipasang di desa. Nantinya, berbagai informasi yang bisa disampaikan pun akan lebih luas, tidak hanya perihal program desa, namun bisa saja sebagai media pemasaran produk UMKM atau unit usaha BUM Desa.
Pasar Desa Menjadi Penghubung Desa
Ketika fungsi pusat informasi dapat dijalankan dengan baik, maka pasar desa akan mampu menjadi penghubung desa. Selama ini fungsi utama yang berjalan di pasar desa adalah fungsi ekonomi, sebagai roda penggerak dan berjalannya perekonomian lokal. Maka, sudah saatnya fungsi lain dijalankan, yaitu fungsi sosial dan budaya.
Pasar Desa yang memiliki luas cukup, masih ada ruang kosong misalnya, bisa dijadikan sebagai panggung bersama. Sehingga berbagai pentas kesenian, berbagai produk lokal desa, mendapat ruang untuk memamerkan diri, unjuk diri, sehingga orang tahu adanya kesenian atau produk unggulan desa.
Jika hal ini dikelola dengan baik, pasar desa mampu menghadirkan ruang berekspresi, maka pasar desa memiliki peluang besar untuk menarik masa kunjungan. Kita tahu di berbagai daerah bahkan membuat pasar khusus untuk menarik minat wisatawan, mendesain wisata berbasis pasar, dan itu bisa berjalan dan berhasil.
Maka, pasar desa sebagai penghubung kegiatan masyarakat desa dalam berbagai bidang, pun pada akhirnya bisa menjadi penghubung desa dengan pihak luar yaitu wisatawan. Ini bisa berjalan, dengan syarat adanya dukungan pemerintah desa, pengelola pasar desa, dan tentu saja pedagang serta masyarakat yang berkepentingan dengan pasar desa.
Pelatihan Pengelolaan Pasar Desa
Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada sejak satu dasawarsa terakhir telah mengembangkan kajian-kajian multi-disiplin menyangkut tata-kelola pasar rakyat (tradisional). Berbagai rekomendasi kebijakan telah banyak disampaikan baik kepada pemerintah pusat maupun daerah.
Beragam masalah kontekstual, identifikasi yang lebih komprehensif, analisis solusi berdasarkan contoh-contoh kasus, serta rekomendasi untuk pengelolaan pasar desa akan menjadi materi-materi yang menarik dalam pelatihan.
Maka, guna mengembangkan Potensi Pasar Desa maka kami mengadakan program Pelatihan Pengelolaan Pasar Desa. Program ini secara umum bertujuan untuk mendukung keberhasilan program prioritas pengembangan pasar desa di Indonesia. Secara khusus, tujuan pelatihan ini adalah:
1. Memperluas wawasan dan kemampuan peserta dalam memahami konteks kondisi dan permasalahan tentang pasar desa dari berbagai sudut pandang
2. Meningkatkan wawasan dan kemampuan peserta dalam merumuskan strategi dan kebijakan, serta peta jalan pengembangan pasar desa untuk mendukung ketahanan ekonomi masyarakat desa.
3. Meningkatkan wawasan dan keahlian peserta dalam mengembangkan model-model pemberdayaan pasar tradisional.
Peserta Pelatihan
Program ini memiliki ruang lingkup nasional dengan sasaran kepada:
1. Pejabat pemerintah kota/daerah terkait pasar desa
2. Pejabat pemerintah desa dan Badan Perwakilan Desa/Kampung
3. Pengelola Badan Usaha Milik Desa/Pekon/Kampung, dan lain-lain.
Pemateri Pelatihan Pengelolaan Pasar Desa
Dalam pelatihan ini, para pematri adalah akademisi dan praktisi yang memiliki pengalaman dan kompetensi mengenai pengelolaan pasar desa. Pemateri adalah ahli dan peneliti di Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, Mubyarto Institute, Sekolah Pasar, Sedesa.id dan Praktisi dari Pemerintahan.
Pemateri adalah pakar dan peneliti yang telah lama menggeluti isu-isu pasar tradisional, baik dari regulasi dan kebijakan, tata-kelola pasar dan revitalisasi pasar, termasuk strategi, metode dan peta-jalan untuk pengembangan kapasitas pedagang.
Informasi Lebih Lanjut; Informasi program dan kerja sama pelatihan pengelolaan pasar desa dapat menghubungi Whatsapp; 085643190105.
Demikian pembahasan kali ini mengenai Pasar Desa Sebagai Pusat Informasi Desa kemajuan dan kemandirian desa. Semoga dapat bermanfaat bagi sahabat sedesa sekalian. Terima kasih. Salam. Ari Sedesa.id