Sedesa.id Pasar Desa memiliki peranan penting dalam roda perekonomian desa dan kawasan. Namun, peran dan fungsi pasar desa, masih banyak yang belum optimal. Ini tidak lepas dari kurangnya pengembangan pasar desa itu sendiri. Karenanya, perlu adanya model pengembangan pasar desa.
Setiap desa, hampir pasti memiliki pasar desa. Kemunculannya pun sering kali secara natural atau organik. Pemanfaatan lahan milik desa, atau lokasi strategis yang ada di desa, menjadi motor penggerak terwujudnya pasar desa. Inisiasi awal, biasanya oleh satu dua penjual dan pembeli, lalu menjadi kian ramai dan terciptalah pasar.
Karena tumbuh secara organik, maka berbagai pengembangan pun kemudian secara organik. Model pengembangan pasar desa kemudian berlandaskan kepada kebutuhan. Pada awal kemunculan, misalnya pengembangan masih berkaitan dengan saranan dan prasarana. Ini tentu saja urusan fisik pasar, bangunan los, kios, dan saranan fisik pendukung lainnya.
Selain pasar desa yang tumbuh secara organik. Ada banyak juga pasar desa yang memang muncul dari inisiatif warga desa atau pemerintah desa. Kemunculannya, kembali lagi pada kebutuhan desa untuk memiliki pusat ekonomi, yang mana menjadi tempat bertemunya para pelaku ekonomi dan pembeli.
Lantas, bagaimana model pengembangan pasar desa yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan pasar desa yang optimal sebagai roda penggerak ekonomi kawasan? Mari kita diskusikan bersama, apa yang saya tulis berikut adalah rangkuman dari hasil penelitian berbagai sumber. Salah satunya, melalui Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada, yang saya terlibat sebagai salah satu peneliti.
Pengembangan Pasar Desa Berdasarkan Kebutuhan
Saya sering mendapatkan pertanyaan, “seperti apa model pengembangan pasar desa yang paling sesuai? Menjawab pertanyaan ini, tentu dengan mengembalikan pada kebutuhan pasar itu sendiri. Karena setiap pasar desa, memiliki keunikan, fungsi, dan peran yang berbeda.
Oleh sebab itu, untuk mendapatkan model pengembangan pasar yang paling sesuai atau paling tepat. Langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah melakukan penelitian atau analisis kebutuhan pasar.
Analisis ini, sebisa mungkin kita lakukan secara menyeluruh. Baik dalam internal pasar desa, dan juga eksternal pasar desa. Artinya, berbagai pihak yang memiliki keterkaitan atau kepentingan keberadaan pasar desa, harus bisa kita baca dengan baik kebutuhannya.
Ada berbagai cara yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan hasil analisis yang baik. Model-model penelitian mengenai kebutuhan pasar desa ini, lebih lanjut bisa kita diskusikan bersama.
Namun kata kuncinya: pasar desa harus kita kembangkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap masa depan pasar desa. Sebagai contoh, hasil analisis kebutuhan pasar desa adalah sebagai berikut:
1. Dari Sisi Konsumen
- Pasar terasa nyaman sebagai tempat berbelanja,
- Kondisinya selalu bersih dan aman,
- Produk yang diperdagangkan dalam keadaan segar (fresh) dan aman dikonsumsi (sehat),
- Pasar memperhatikan kesehatan lingkungan seperti sirkulasi udara dan sanitasi,
- Ada jaminan kualitas dan harga bagi konsumen terhadap barang yang dibeli,
2. Dari Sisi Pedagang
- Sarana dan prasarana pasar memadai,
- Tata letak kios / los dagangan,
- Keamanan dan kebersihan pasar,
3. Dari Sisi Pengelola Pasar
- Manajemen pengelolaan sampah pasar yang baik,
- Pengelolaan pasar yang menguntungkan,
- Mampu memberikan kepuasan bagi semua pihak,
- Kesejahteraan karyawan pengelola pasar meningkat setelah revitalisasi,
- Citra pasar meningkat di mata masyarakat, dalam hal pelayanan.
Dari contoh kebutuhan tersebut, maka kita bisa menyusun model yang tepat dalam pengembangan pasar desa ke depan. Ini tentu saja bisa kita lakukan dengan berbagai cara, baik itu yang berkaitan dengan kebutuhan fisik atau pun peningkatan sumber daya manusia.
Jika kebutuhan fisik, maka model pengembangan pasar sesuai kebutuhan fisik. Bisa melalui anggaran yang ada, atau kemudian melalui kemandirian pendanaan pasar desa itu sendiri. Juga tidak menutup kemungkinan adanya kerja sama dengan pihak luar.
Dalam pengembangan tata kelola dan peningkatan sumber daya manusia, termasuk pengelola pasar dan pedagang. Maka perlu adanya pelatihan dan pendampingan bagi pasar desa. Ini bisa kita lakukan dengan penyelenggaraan Sekolah Pasar Desa.
Strategi Optimalisasi Pasar Desa
Model pengembangan pasar desa, tidak lepas sebagai bagian dari optimalisasi pasar desa itu sendiri. Tujuan akhirnya, adalah bagaimana pasar desa mampu menjadi roda penggerak ekonomi desa. Bisa memberi manfaat social dan ekonomi bagi seluruh warga desa, dan memberi dampak pada kawasan.
Maka, upaya pengembangan pasar desa, upaya optimalisasi pasar desa berarti membutuhkan kerja-kerja merehabilitasi dan merevitalisasi pasar desa. Ini berkaitan dalam hal fisik pasar desa dan sumber daya manusia pasar des aitu sendiri.
Dalam praktiknya, upaya untuk melakukan rehabilitasi dan revitalisasi pasar desa, membutuhkan rencana dan strategi yang tepat karena pembinaan pasar merupakan program dan kegiatan lintas sektoral. Termasuk di dalamnya adalah inisiasi dari pemerintah lokal, pengelola (bisa dari Badan Usaha Milik Desa), atau pemerintah desa itu sendiri.
Sehingga, strategi optimalisasi baik yang bersifat pembangunan fisik pasar dan pembangunan sumber daya manusia pasar dapat terselenggara dengan baik. Juga bisa saling berkesinambungan antara berbagai pihak / intansi yang memiliki keterkaitan dengan keberadaan pasar desa ini.
Analisis SWOT Untuk Menemukan Model Pengembangan dan Strategi Optimalisasi Pasar Desa
Alat analisis yang paling umum dan bisa kita gunakan untuk menemukan model dan strategi yang tepat adalah dengan analisis SWOT. Melalui alat SWOT ini kita bisa melakukan analisis akar masalah dan tujuan, dan klasifikasi pasar desa, sehingga kemudian dapat disusun apa saja kebutuhan model dan strategi optimasi pasar desa.
Sebagai contoh, kita melakukan analisis SWOT di Pasar Desa A. Sehingga kemudian kita bisa memberikan rekomendasi strategi optimalisasi pasar desa sebagai berikut:
1. Strategi peningkatan kualitas pengelolaan pasar desa dengan tujuan meningkatkan kualitas tatakelola pasar dan meningkatkan sarana dan prasarana pasar.
2. Strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelola pasar desa dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pengelola pasar baik secara manajemen maupun ekonomi.
3. Strategi membangun kemitraan bisnis dan kerja sama antara pemerintah desa, pemerintah kabupaten dan investor, dengan tujuan meningkatkan kerja sama usaha antara pengusaha dan pasar desa, dan meningkatkan pendapatan asli desa (PADes).
4. Strategi peningkatan kualitas layanan pasar, dengan tujuan bisa semakin memberikan kenyamanan dan daya tarik pelanggan.
5. Strategi peningkatan promosi dan pemasaran produk lokal dan unggulan di pasar desa melalui partisipasi dalam pameran dan promosi produk, dengan tujuan meningkatkan volume perdagangan di pasar desa dan pendapatan asli desa.
6. Strategi pengembanagn sumber daya manusia dalam hal ini pedagang pasar, sehingga pedagang pasar bisa memiliki wawasan lebih sebagai pelaku usaha pasar.
7. Strategi jangka Panjang perihel keberlangsungan pasar desa, misalnya dengan adanya strategi digitalisasi pasar desa, yang mana bertujuan agar pasar tidak ditinggalkan dengan adanya kebutuhan jual beli online.
Pelatihan Pengelolaan Pasar Desa

Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada sejak satu dasawarsa terakhir telah mengembangkan kajian-kajian multi-disiplin menyangkut tata-kelola pasar rakyat (tradisional). Berbagai rekomendasi kebijakan telah banyak disampaikan baik kepada pemerintah pusat maupun daerah.
Beragam masalah kontekstual, identifikasi yang lebih komprehensif, analisis solusi berdasarkan contoh-contoh kasus, serta rekomendasi untuk pengelolaan pasar desa akan menjadi materi-materi yang menarik dalam pelatihan.
Maka, guna mengembangkan Potensi Pasar Desa maka kami mengadakan program Pelatihan Pengelolaan Pasar Desa. Program ini secara umum bertujuan untuk mendukung keberhasilan program prioritas pengembangan pasar desa di Indonesia. Secara khusus, tujuan pelatihan ini adalah:
1. Memperluas wawasan dan kemampuan peserta dalam memahami konteks kondisi dan permasalahan tentang pasar desa dari berbagai sudut pandang
2. Meningkatkan wawasan dan kemampuan peserta dalam merumuskan strategi dan kebijakan, serta peta jalan pengembangan pasar desa untuk mendukung ketahanan ekonomi masyarakat desa.
3. Meningkatkan wawasan dan keahlian peserta dalam mengembangkan model-model pemberdayaan pasar tradisional.
Peserta Pelatihan
Program ini memiliki ruang lingkup nasional dengan sasaran kepada:
1. Pejabat pemerintah kota/daerah terkait pasar desa
2. Pejabat pemerintah desa dan Badan Perwakilan Desa/Kampung
3. Pengelola Badan Usaha Milik Desa/Pekon/Kampung, dan lain-lain.
Pemateri Pelatihan Pengelolaan Pasar Desa
Dalam pelatihan ini, para pematri adalah akademisi dan praktisi yang memiliki pengalaman dan kompetensi mengenai pengelolaan pasar desa. Pemateri adalah ahli dan peneliti di Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, Mubyarto Institute, Sekolah Pasar, Sedesa.id dan Praktisi dari Pemerintahan.
Pemateri adalah pakar dan peneliti yang telah lama menggeluti isu-isu pasar tradisional, baik dari regulasi dan kebijakan, tata-kelola pasar dan revitalisasi pasar, termasuk strategi, metode dan peta-jalan untuk pengembangan kapasitas pedagang.
Informasi Lebih Lanjut; Informasi program dan kerja sama pelatihan pengelolaan pasar desa dapat menghubungi Whatsapp; 085643190105.
Demikian pembahasan kali ini mengenai Pasar Desa Sebagai Pusat Informasi Desa kemajuan dan kemandirian desa. Semoga dapat bermanfaat bagi sahabat sedesa sekalian. Terima kasih. Salam. Ari Sedesa.id