Sedesa.id Hai apa kabar sahabat pembaca sekalian. Dalam catatan penulis kali ini, mungkin akan terdengar seperti curhat ya. Curhat yang masih sesuai dengan judul artikelnya tentang mempromosikan produk desa.
Beberapa hari terakhir, saya bertemu dengan beberapa teman lama, kali ini teman dalam satu profesi yang dulu pernah saya jalani. Sebagai penulis lepas untuk kebutuhan artikel konten media.
Ada satu kerjaan yang menjadikan saya akhirnya bertemu dengan mereka di tengah pandemi. Sebuah pekerjaan yang tidak jauh dari apa yang saya coba geluti sekarang. Kebetulan menyinggung tentang desa.
Menuliskan Desa Untuk Indonesia
Saya mendapat tawaran pekerjaan untuk membuat tulisan terkait desa, tema besar seperti pada sub judul ‘Menuliskan Desa Untuk Indonesia” bentuk akhirnya sebuah kumpulan tulisan dari beberapa penulis dalam sebuah buku nantinya.
Memang sedikit misterius, hanya mengetahui temanya saja, kemudian tujuannya menjadi sebuah buku, yang bahkan penerbitnya, siapa yang memberi dana, siapa yang menjadi penulis utama, tidak ada yang tahu. Atau barang kali saya yang tidak tahu.
Hanya saja, karena memang tidak jauh dari apa yang menjadi dunia saya saat ini yaitu ‘desa’ maka saya setuju masuk dalam pekerjaan tersebut.
Dalam perjalanan pulang, membayangkan sebuah tema Menuliskan Desa Untuk Indonesia, terbesit beberapa ide tulisan. Hanya saja saya selalu mentok pada keinginan apa pun yang saya kerjakan untuk mempromosikan produk desa.
Maka, dalam tulisan yang akan saya buat untuk pekerjaan tersebut pun lagi-lagi adalah ide-ide saya mengenai bagaimana seharusnya produk lokal desa dapat bersaing dalam pasar bebas seperti saat ini.
Mempromosikan Produk Desa Adalah Wujud Memihak Pada Produk Desa
Saya sering kali mendapatkan pertanyaan, “mengapa kita harus memihak produk desa?” pertanyaan yang tidak mudah untuk saya jawab. karena apa pun jawaban saya, biasanya akan menyusul pertanyaan selanjutnya, atau bantahan atas jawaban saya, yang pada akhirnya menimbulkan debat.
Sebagai contoh, ketika saya menjawab kita perlu berpihak pada produk desa, karena dengan membeli produk desa kita telah mewujudkan aksi nyata menjadi mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidup kita. Lantas akan menyusul sanggahan, tapi bagaimana dengan ini, bagaimana dengan itu, bagaimana kualitas, bagaimana kemampuan sumber daya manusia desa, dan bagaimana yang lain.
Saya bukan tidak ingin menjawab jika sudah muncul bagaimana dan bagaimana. Tapi bagi saya, mencintai Indonesia memang bisa beragam cara. Salah satunya adalah memberikan sumbangsih yang saya mampu untuk desa. Tidak jauh-juah, mulai dari lingkungan sekitar saya.
Maka, memihak pada produk desa, salah satunya dengan terus mempromosikan produk desa kepada masyarakat luas. Melalui apa pun yang kita bisa. Membeli dan menggunakan produk desa, adalah wujud cinta dan langkah menjadi bangsa yang mandiri.
Mengapa memulai dari desa? Jika sudah ada pertanyaan demikian, saya selalu kembalikan dengan pertanyaan yang sama; “Indonesia berdiri dari kesatuan desa-desa.”
Mempromosikan Produk Desa Melalui Apa Yang Kita Bisa
Apa yang kita bisa untuk mempromosikan produk desa? Saya sudah sering menulis materi digital marketing yang dikhususkan untuk produk desa. Baik produk yang berasal dari kelompok usaha desa, UMKM, atau pun yang menjadi unit usaha BUMDes.
Sebagai contoh, menuliskan berbagai pengalaman dan review tentang Desa Wisata merupakan satu cara mempromosikan produk desa. Mengapa? Karena desa wisata adalah sebuah kegiatan yang mampu membangkitkan roda perekonomian lokal desa. Melalui kegiatan wisata ini akan banyak tumbuh berbagai pendukung kegiatan wisata, mulai dari kuliner, aksesoris, persewaan wahana, dan lain sebagainya.
Mengulas produk desa di sekitar tempat tinggal adalah salah satu yang menjadi agenda saya. Tidak hanya menuliskan melalui website yang saya kelola. Namun juga melalui mempromosikan produk desa dengan media sosial.
Saya pernah mempraktikkan bagaimana menjalankan model promosi sosial melalui media sosial. Mencari mereka yang menggunakan media sosial di desa, kemudian secara serempak dan berkelanjutan satu desa ini memberikan informasi tentang desa mereka, tentang produk yang ada di desa mereka. Hasilnya, terjadi permintaan pembelian, maka perekonomian kemudian tumbuh.
Mempromosikan produk itu sederhana. Misalnya, kita mengetahui berbagai video viral dengan dampak positif. Misalnya video Odading, yang kemudian menjadi viral dan seluruh Indonesia akhirnya mengetahui makanan odading tersebut. Ini adalah upaya mempromosikan.
Sehingga mempromosikan produk desa, ya dari apa yang kita punya, dari apa yang kita mampu lakukan. Kita bisa menuliskan dalam website, kita bisa mengulas melalui saluran Youtube, atau pun kita memanfaatkan media sosial untuk menjalankan strategi promosi media sosial.
Layanan Iklan Gratis

Salah satu upaya saya untuk mempromosikan produk desa, adalah dengan memberikan layanan iklan gratis. Saya sejak awal memberikan layanan iklan gratis untuk website saya ini. Begitu juga untuk kebutuhan promosi video melalui saluran Youtube Cara Ari.
Bagi Sahabat yang membutuhkan kebutuhan iklan berupa review produk dapat menggunakan jasa iklan gratis sedesa.id. Iklan gratis yang ada berupa review produk atau jasa.
Selain dalam bentuk review advertorial, saya juga memberikan layanan gratis iklan review produk di Youtube Cara Ari. Channel Youtube yang saya buat dengan berisi konten tutorial dan tips dan triks seputar digital marketing. Channel Youtube Cara Ari sudah memiliki subcriber 12.000 lebih.
Iklan Gratis sedesa.id ini saya dedikasikan untuk membantu produk UKM dan BUMDes. Agar produk yang mereka buat dapat menjangkau lebih banyak orang. Ketika sebuah produk banyak dilihat, maka akan semakin besar kemungkinan produk laku atau terjual.
Tertarik untuk memasang iklan gratis di sedesa.id atau menggunakan Youtube Cara Ari? Untuk informasi lebih lanjut silakan kontak kami.
Demikian catatan penulis hari ini, tetap semangat. Terima kasih sudah membaca, semoga dapat menjadi referensi sahabat sekalian. Salam. Ari Sedesa.id