Sedesa.id Penyusunan laporan keuangan BUMDes masih menjadi hal yang umum ditanyakan oleh pengelola BUMDes. Apa lagi ketika menjelang akhir tahun, saat penyusunan laporan pertanggung jawaban BUMDes. Pada prinsipnya, laporan keuangan BUMDes memiliki fungsi yang sama dengan laporan keuangan organisasi atau perusahaan pada umumnya.
Kita tahu bahawa dalam sebuah organisasi atau perusahaan keberadaan pelaporan keungan sangat penting. Ini untuk mengetahui apakah dalam satu periode operasional berjalannya usaha mengalami peningkatan atau penurunan. Sehingga dapat melakukan evaluasi dari kinerja usaha yang telah berlangsung.
Secara umum laporan keuangan berfungsi untuk memudahkan pimpinan dalam pengambilan keputusan untuk kemajuan organisasi. Oleh sebab itu, agar keputusan yang kita ambil tepat sasaran, makaperlu membuat sebuah pelaporan keuangan yang benar.
Berhubungan dengan Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes dalam penyususnan Laporan Keuangan BUMDES, ada hal utama yang perlu kita perhatikan yaitu perihal Kewenangan Lokal Skala Desa. Kewenangan lokal berskala Desa adalah kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh Desa atau mampu dan efektif dijalankan oleh Desa atau yang muncul karena perkembangan Desa dan prakasa masyarakat Desa.
Pelaporan keuangan BUMDes sebenarnya tidaklah rumit. Laporan keuangan ini pada dasarnya bisa kita buat dengan langkah-langkah yang mudah. Lantas seperti apa langkah mudah dalam penyusunan laporan keuangan BUMDes? Berikut adalah tujuh langkah mudah dalam penyusunan pelaporan keuangan BUMDES;
- Mencatat pendapatan dan penerimaan
Langkah pertama dalam penyusunan laporan keuangan BUMDes adalah dengan mencatat Pendapatan dan Penerima. Pada langkah ini adalah dengan mencatat semua transaksi yang masuk dari hasil transaksi unit usaha bumdes. Akun ini bisa berupa hasil penjualan produk Unit Usaha BUMDes dan pendapatan lainnya.
Dalam mencatat pendapatan ini harus dilakukan secara terus menerus dan jangan sampai terlewatkan. Oleh sebab itu penting untuk adanya karyawan atau pengurus BUMDes yang memang bertugas melakukan ini setiap harinya. Mengapa? Karen pencatatan pendapatan dan penerimaan BUMDes ini bisa digunakan untuk mengetahui berapa Omset yang dihasilkan oleh BUMDES dalam suatu Periode. - Mencatat pengeluaran
Langkah kedua dalam penyusunan laporan keuangan BUMDes adalah dengan mencatat pengeluaran BUMDes. Selain penting melakukan pencatatan pendapatan, mencatat pengeluaran juga harus secara baik dan rutin, jangan sampai terlewat.
Dengan kita melakukan pencatatan pengeluaran BUMDes, maka nantinya dapat kita gunakan dalam menghitung berapa biaya operasional BUMDes. Sehingga ketika kita melakukan evaluasi dapat kita ketahui dengan mudah, angka pasti berapa biaya yang telah dikeluarkan oleh BUMDES dalam satu periode/bulan/triwulan/semesteran atau tahunan. - Mencatat piutang dan hutang
Selanjutnya adalah dengan mencatat Piutang dan Hutang. Langkah dalam penyusunan laporan keuangan ketiga yaitu mencatat piutan dan hutang secara rinci. Pencatatan ini dapat kita gunakan untuk pengambilan keputusan dalam sebuah periode. Ini berkaitan dengan beban keuangan yang dimiliki oleh BUMDes.
Dengan kita memiliki pencatatan piutang dan hutang yang rapi dan teratur, kita akan dengan mudah dalam mengambil keputusan keuangan BUMDes. Apakah nantinya piutang lebih besar daripada hutang atau sebaliknya. Lebih jauh pencatatan hutang dan piutang BUMDes dapat menjadi acuan bagi pemerintah desa atau ketua BUMDES dalam pengambilan sebuah keputusan keuangan BUMDes. - Mencatat persediaan
Langkah keempat dalam penyusunan laporan keuangan BUM Desa adalah dengan mencatat persediaan. Kegiatan pencatatan ini adalah dengan mencatat persediaan barang untuk BUMDes. Sebagai contoh persediaan produk dari Unit Usaha BUMDes, Persediaan Alat Tulis Kantor dan kebutuhan bahan untuk operasional harian semuanya harus kita catat dengan baik dan teratur.
Pencatatan ini akan memudahkan kita mengetaui bagaimana persediaan barang yang ada. Misalnya barang sebagai bahan baku dalam produksi Unit Usaha BUMDes. Ini juga sebagai cara menghindari terjadinya kesalahan perhitungan dalam operasional BUMDes. Pencatatan persediaan BUMDes ini juga akan memudahkan dalam mengatur keputusan pembelian barang, yaitu membeli yang memang kita butuhkan. - Mencatat asset tetap
Selanjutnya adalah dengan mencatat aset tetap BUMDes. Langkah ini kita lakukan dengan mencatat seluruh aset tetap yang menjadi milik BUMDes. Aset tetap bisa berupa gedung, tanah, kendaraan, mesin produksi dan lain sebagainya. Kegiatan mencatat aset tetap ini bisa digunakan untuk menarik investor dan mengetahui jumlah aset yang dimiliki oleh BUMDes.
Aset tetap menjadi nilai tawar BUMDes ketika hendak mengajukan pendanaan atau memutuskan penawaran kerja sama BUMDes. Apa yang menjadi aset BUMDes? Apakah sesuai dengan perhitungan calon investor BUMDes? Apakah BUMDes memiliki aset yang cukup untuk kerja sama. Karenanya, kita perlu melakukan pencatatan rutin mengenai aset serta nilai aset yang BUMDes miliki. - Mencatat penggajian, penyesuaian, tutup buku
Langkah keenam dalam menyusun laporan keuangan BUMDes adalah dengan mencatat penggajian (gaji karyawan BUMDes), penyesuaian, tutup buku. Langkah ini perlu dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah uang yang digunakan untuk menggaji karyawan dan sebagai pelaporan keuangan kepada pimpinan atau Pemerintah Desa. Pencatatan ini perlu kita lakukan dalam periode bulan, atau tergantung dari pengeluaran untuk kebutuhan penggajian. - Menyusun pelaporan
Langkah terakhir adalah menyusun laporan dengan baik dan benar. Ingat! Dalam Pelaporan BUMDES, hal yang utama yang perlu diperhatikan adalah Pelaporan Keuangan yang baik dan benar. Karena laporan keuangan ini bisa diterima oleh Pemerintah Desa lewat musyawarah desa, jika tidak ada yang merasa kecewa atau meragukan dengan pelaporan keuangan yang diberikan.
Dalam musyawarah desa laporan pertanggung jawaban BUMDes akan dikritisi, diteliti, dan dinilai, begitu juga dengan laporan keuangan BUMDes. Ini sebagai bentuk demokrasi dalam menjalankan unit usaha BUMDes. Sehingga, sebagai pengelola BUMDes penting untuk paham bagaimana membuat LPJ BUMDes yang baik dan benar.
Untuk laporan keuangan BUMDes, sahabat bisa melihat contoh-contoh laporan keuangan BUMDes yang pernah saya buat sebelumnya. Sahabat juga bisa langsung mendownload sebagai pedoman dalam membuat laporan keuangan BUMDes. Silakan menuju postingan berikut: Contoh Laporan Keuangan BUM Desa.
Demikian pembahasan kita kali ini mengenai bagaimana langkah mudah dalam penyusunan laporan keuangan BUMDes. Semoga dapat menjadi gambaran bagi sahabat sekalian dalam menyusun laporan keuangan BUMDes yang baik dan benar. Untuk berbagai artikel lain seputar BUMDes, silakan baca catatan saya berikut: Materi BUMDes. Terima kasih telah berkunjung, semangat membangun desa, membangun BUMDes. Salam. Ari Sedesa.id