Sedesa.id Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes, membutuhkan modal dalam menjalankan unit usaha BUMDes. Modal ini, bisa bersumber dari Pemerintah Desa (penyertaan modal BUMDes) dan juga dari investor. Nah, seperti apa sih cara menemukan investor BUMDes yang tepat?
Sebelum lanjut, untuk memahami modal awal BUMDes dalam mendirikan unit usaha BUMDes, sahabat bisa membaca artikel berikut: Dari Mana Saja Modal Awal BUMDes? Dalam artikel, lengkap pembahasan mengenai sumber modal awal BUM Desa.
Investor BUMDes menjadi salah satu pilihan bagi pengelola atau pengurus BUM Desa dalam mendapatkan modal. Terlebih, jika unit usaha yang akan kita jalankan membutuhkan sumber modal yang cukup besar.
Namun, sahabat juga perlu memahami, bahwa modal BUMDes tidak selalu dalam wujud uang atau material. Ada juga modal usaha yang bersifat sosial dan modal intelektual. Pembahsan ini bisa sahabat baca dalam artikel berikut:
Kita sebagai pengelola BUMDes juga perlu paham dalam menentukan calon investor unit usaha BUM Desa. Paham dalam artian mengerti rekam jejak dan visi misi investor terhadap tujuan penyertaan modal. Jangan sampai, BUMDes terjebak dalam penanaman modal yang keliru.
Investor BUMDes setidaknya harus paham seperti apa filosofi BUMDes. Hal ini penting, agar mereka paham bahwa BUMDes tidak selalu berbicara bisnis murni, namun lebih dari itu adalah menjalankan bisnis yang berbalut sosial. Lalu, bagaimana cara menemukan investor BUMDes yang tepat?
Langkah Kementrian Desa Mengajak Investor Mengembangkan BUMDes
Perihal Investor BUMDes, Kementrian Desa juga sudah melakukan berbagai langkah strategis untuk menggandeng para investor melirik desa dalam hal ini melalui unit usaha BUMDes.
Kemendes PDTT misalnya sejak 2021 telah mengajak investor untuk mengembangkan Badan Usaha Milik Desa, sebagai upaya dalam mempercepat pemulihan ekonomi desa. Ini tentu langkah yang bagus.
Mengapa investor penting untuk terlibat dalam bisnis BUMDes di desa? Kaitan dengan upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 misalnya, karena BUMDes / Ekonomi Desa memiliki pengarus besar dalam bangkitnya perekonomian nasional.
Kita bisa cek data, bagaimana ekonomi lokal desa, mampu tetap bertahan dan terus tumbuh dalam situasi pandemi. BUMDes misalnya, banyak melakukan trobosan baik melalui unit usaha BUMDes, atau melakukan kerja sama BUMDes melalui BUM Desa Bersama.
Ekonomi lokal desa ini, juga bagian dari SDGs Desa nomor 6 yakni Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata. Kaitan dengan perlunya investor, ini sejalan juga dengan SDGs Desa Nomor 17 Kemitraan untuk Pembangunan Desa.
Sehingga, upaya Kementrian menarik investor ke Desa untuk bersama BUMDesa mengembangkan ekonomi lokal, kiranya patut kita dukung. Pengutan kerja sama BUMDes, kemitraan dengan berbagai stakeholder menjadikan integrasi lembaga yang baik dalam lokal skala desa.
Ini, pada akhirnya juga akan berdampak pada peningkatan sosial ekonomi daerah. Dalam jangkauan lebih luas, akan memberi dampak positif pada sosial ekonomi nasional.
Cara Menemukan Investor BUMDes Yang Tepat
BUM Desa memiliki semangat wirausaha sosial. Ini catatan penting yang perlu kita pegang. Kendati, BUMDesa melalui unit usaha BUMDes harus ‘untung’ dan bisa berkembang. Namun, jangan lupakan semangat wirausaha sosial yang menjadi dasar BUMDes.
Maka, semangat wirausaha sosial ini, perlu dukungan investor BUM Desa yang juga memahami posisi BUMDesa. Jangan sampai, unit usaha BUMDes berubah haluan menjadi pengejar keuntungan semata, dan melupakan masyarakat desa. Karena fungsi dan tujuan pendirian BUMDes salah satunya adalah menjadi badan usaha yang mampu memberi dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat desa.
Jangan kemudian, keberadaan unit usaha BUMDes malah menjadi predator bagi warga atau usaha desa.
Mari kembali melihat BUM Desa yang kita dirikan. Apakah sahabat sekalian merasa unit usaha BUMDes sahabat telah
cukup berhasil? Sahabat ingin melakukan pengembangan unit usaha BUMDes tapi belum memiliki cukup modal?
Jika jawabannya iya, maka sahabat saat ini perlu mempertimbangkan untuk mencari investasi dari investor BUM Desa. Jika pun sudah ada investor yang akan masuk. Bisa jadi, sahabat kemudian bingung menentukan investor mana yang sesuai dengan unit usaha BUMDes yang mengedepankan ‘wirausaha sosial itu’.
Nah, kuncinya adalah Kecocokan antara investor dan BUMdes sebagai pemilik unit usaha BUMDes bercorak Usaha Sosial. Jika kita melihat pada model menentukan investor BUM Desa yang tepat! Ada 3 tip untuk menemukan investor BUMDes yang tepat untuk unit usaha BUMDes sosial.
Ada 3 cara yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan investor yang tepat bagi BUM Desa kita. Apa saja cara yang bisa kita lakukan? Berikut pembahasan lengkapnya!
1. Melihat Latar Belakang Calon Investor BUM Desa
Latar belakang investor menjadi hal penting dalam sebuah bisnis. Apa pun bisnis yang kita jalankan, ketika hendak menarik investor, pastikan kita memiliki pengetahun mengenai latar belakang mereka.
Ini, tentu sebagai upaya paling awal untuk memahami tipe investor kita. Maka, kita perlu melakukan pengecekan latar belakang investor BUMDes.
Ini bisa kita lakukan dengan mengajukan berbagai pertanyaan, sebagai berikut:
1. Apakah investor tersebut memiliki pengalaman di industri yang sama dengan unit usaha BUM Desa yang kita jalankan? Jika investor yang potensial tersebut memiliki pengalaman di industri yang sama ini akan sangat berharga.
pengalaman yang investor BUMDes ini akan sangat berharga dan dapat dijadikan pertimbangan dalam pembuatan keputusan. Juga, dalam menyusun dan menjalankan strategi unit usaha BUMDes kita.
2. Apa saja perusahaan yang pernah diberikan investasi oleh investor tersebut? Kaitan dengan BUMDes, kita bisa melihat tipe model usaha yang serupa atau mirip dengan BUMDes.
Sebagai catatan, bahwa investor potensial yang baik untuk usaha seperti BUM Desa yang memiliki warna sosial, adalah investor yang sudah memiliki
pengalaman investasi, terutama investasi di industri sosial atau wirausaha sosial.
3. Bagaimana performa perusahaan yang pernah diberikan investasi? Kita sebagai pengelola BUMDes harus mencari tahu bagaimana performa perusahaan yang pernah diberikan investasi oleh calon investor BUM Desa kita.
Jika performa perusahaan sebelumnya baik, maka BUMDes kita akan memilliki gambaran kinerja calon investor tersebut. Ini penting, karena investor tidak melulu perihal bagaimana mereka memberikan investasi modal finansial.
4. Kemudian terkait dengan jaringan usaha. Kita harus mencari tahu bagaimana jaringan dari investor tersebut? Apakah investor tersebut dapat
mengenalkan kita dengan investor lainnya dalam industri yang sama?
Sebagai catatan, bahwa investor yang baik adalah investor yang memiliki jaringan yang luas. Mengapa? karena, jaringan yang luas akan membantu kita dalam mencari investor lainnya. Ini penting, terkait dengan kebutuhan sumber daya, baik dana atau pun modal sosial lain, yang mungkin belum kita dapatkan dari satu investor saja.
2. Memastikan Komitmen Calon Investor
Dalam menjalankan sebuah bisnis komitmen adalah kunci sukses. Semua pelaku bisnis dalam menjalankan usaha mereka akan berkata bahwa: “Komitmen adalah hal yang penting bagi Usaha mereka, apa lagi dalam hal kerja sama.”
Kita semua tentu saja tidak ingin investor BUMDes yang masuk, kemudian keluar di tengah perjalanan, bukan? Mereka pergi begitu saja ketika badai mulai menghantam! Ini harus kita antisipasi sejak awal.
Nah, untuk mengetahui komitmen dari calon investor BUMDes, kita bisa mengajukan beberapa pertanyaan kepada mereka. Pertanyaan yang harus yang bisa kita ajukan untuk mengetahui komitmen calon investor BUMDes antara lain:
1. Apakah calon investor BUMDes nantinya akan ikut membantu kita dalam berjalannya operasional unit usaha BUMDes? Membantu dalam artian tidak harus hadir, namun turut memiliki andil.
Mengapa ini penting? Karena investor yang baik adalah investor yang bisa membantu kita dalam keseharian operasional usaha kita. Mereka terlibat aktif, mau memberikan masukan dan saran jika dibutuhkan.
2. Kemudian kita juga patut mengetahui perihal kemauan dan kesiapan mereka menanggung hal buruk. Pertanyaan yang bisa kita ajukan: Apakah calon investor BUMDes bersedia untuk turut menanggung kerugian jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan?
Dalam menjalankan sebuah usaha, yang namanya kerugian adalah sesuatu yang sering mewarnai. Kerugian seringkali tidak bisa dihindarkan, itu juga berlaku dalam menjalankan unit usaha BUMDes.
Nah, Investor yang baik adalah investor yang bersedia menanggung kerugian bersama, tentu saja sesuai dengan kesepakatan yang disepakati
bersama sejak awal. Maka, ini menjadi komitmen antara kita dan calon investor unit usaha BUMDes kita.
3. Pertanyaan selanjutnya untuk mengethaui komitmen investor BUMDes adalah: Apakah investor tersebut pernah keluar dari investasi di perusahaan sebelumnya?
Ada dua jawaban: Jika iya, mengapa hal tersebut terjadi? Maka, kita harus mencari tahu apa alasan investor tersebut keluar dari suatu perusahaan. Apakah alasan tersebut masuk akal dalam urusan bisnis?
Dengan kita menimbang setiap jawaban, maka kita akan terhindar dari kejadian serupa. Jangan sampai hal itu terulang ketika nanti calon investor masuk dalam unit usaha BUMDes yang kita jalankan.
4. Berapa investasi yang akan ditanamkan dan bagaimana sistem pencairannya? Kita harus mencocokkan berapa modal yang BUMDes kita butuhkan dan yang ditawarkan investor BUMDes. Juga jangan lupa dengan persentase aturan dalam modal BUMDes.
Ingat, BUMDes adalah Badan Usaha Milik Desa, yang mana secara saham atau modal harus lebih banyak kepemilikan pada desa dan masyarakat. Sehingga ketika ada modal masuk, secara orang perorang, kita patut menghitung persentatsenya.
Jangan sampai, kemudian BUMDes malah menjadi milik perseorangan karena modal atau investasi yang masuk melebihi dari setengah modal yang ada. Ini juga sebagai ‘rem’ bagi pengelola BUMDes untuk bisa memahami model investor yang akan masuk.
Kemudian perihal pembagian keuntungan! Kita perlu untuk mencari sistem pencairan dana yang sesuai dengan kebutuhan BUMDes saat itu dan di masa mendatang. Ini harus kita siapkan sejal awal.
5. Pertanyaan perihal komitmen selanjutnya dan terpenting adalah: Apakah calon investor BUMDes tersebut percaya dengan BUMDes kita dan unit usaha BUMDes yang kita jalankan?
Ingat, ini perihal komitmen, perihal kepercayaan. Sejak awal harus jelas, saling percaya, saling paham visi dan misi ke depan. Kepercayaan dalam sebuah bisnis adalah hal yang sangat penting dalam kerja sama. Maka, kita harus mengetahui apakah investor tersebut percaya dengan kita, dan sebaliknya apakah kita percaya dan yakin dengan calon investor tersebut.
3. Menyamakan Ekspektasi BUMDes dengan Ekspektasi Investor
Cara menemukan investor BUMDes yang tepat selanjutnya dalah menyamakan ekspektasi. Kecocokan dalam ekspektasi bisnis menjadi faktor kunci dalam kerja sama BUMDes dengan investor.
Untuk mendapatkan kecocokan atau kesamaan ekspektasi ini, bisa kita ajukan beberapa pertanyaan. Pertanyaan yang harus kita cari tahu jawabannya tentang ekspektasi calon investor BUMDes sebagai berikut:
1. Apa nilai yang dianut oleh investor BUMDes tersebut? Untuk mendapatkan jawaban ini, maka kita sebagai pengelola BUMDes juga harus mengerti nilai-nilai yang dipegang oleh para investor.
Begitu juga sebaliknya, para investor BUMDes juga harus memahami dan mengerti nilai-nilai yang kita anut atau kita jadikan pegangan dalam menjalankan BUMDes.
Ini sangat penting dalam menemukan investor BUMDes yang tepat! Karena kesamaan nilai akan memudahkan kita dalam bekerja sama. Karena telah terjadi satu pehamanan yang utuh.
2. Apakah calon investor BUMDes sesuai dengan Visi dan Misi BUMDes kita? Visi misi menjadi hal penting dalam menjalankan BUMDes. Oleh karena itu, kita harus mengetahui apakah kita dan calon investor memiliki visis dan misi yang sama.
Ingat! Kecocokan visi misi menjadi salah satu kunci kesuksesan BUMDes dalam mengadakan kerja sama. Karena itu, usahakan investor dan kita pengelola BUMDes telah memiliki visi dan misi yang sama sebelum memutuskan saling bekerja sama.
3. Apakah investor memiliki kesamaan proyeksi untuk masa depan unit usaha BUMDes kita? Bicara bisnis adalah bicara proses yang berkaitan dengan target dan perencanaan setiap periode.
Maka, kita dan calon investor harus saling mengerti proyeksi 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun, dan jangka panjang unit usaha BUMDes kita. Apakah proyeksi BUMDes kita sesuai dengan proyeksi investor BUMDes?
Jika ternyata belum sesuai. Maka, kita bisa membicarakan kembali, menyamakan proyeksi. Jangan sampai, gambaran masa mendatang kita dan investor unit usaha BUMDes kita berbeda.
4. Berapa keuntungan yang investor inginkan dan kapan investor menginginkan balik modal? Ini adalah pertanyaan paling umum dan wajib kita ketahui dalam menentukan calon investor yang tepat.
Karena itu, kita perlu membuat kesepakatan bersama pembagian keuntungan yang akan dilakukan. Sangat penting adalah kesepatan mengenai waktu pengembalian modal! Kapan investor BUMdes kita ingin balik modal yang mereka tanamkan.
Kesimpulan
Apa yang telah kita bahas bersama tersebut, adalah cara paling umum yang bisa kita lakukan dalam menemukan calon investor yang tepat. Cara ini, biasanya akan pelaku usaha terapkan, khsusunya bagi mereka yang menjalankan usaha becorak sosial seperti halnya BUMDes.
Saya yakin, sahabat sekalian juga memiliki cara yang berbeda-beda. Kemampuan dan pengalaman akan memberikan kita cara yang lebih sempurna. Apa lagi, jika selama ini kita telah sering berhubungan dengan investor dalam menjalankan usaha.
Terpenting dalam mencari investor adalah, bagaimana kita bisa memastikan bahwa mereka memiliki visi misi yang sama. Mereka mampu dan paham dengan usaha yang akan kita jalankan. Serta adanya kepercayaan dan kejelasan sejak awal.
Maka, memebuat semua dokumen perjanjian kerja sama yang jelas adalah kunci. Jangan sampai, sesuatu masalah muncul karena adanya bias perjanjiaan awal. Ini akan merepotkan dan berpotensi meruntuhkan BUMDes yang kita bangun dengan susah payah.
BUMDes memiliki potensi yang sangat besar! Investor saat ini melirik BUMDes! Maka, bersiaplah bagi pegiat BUMDes untuk melebarkan sayap kolaborasi. Memasuki era investor dengan akal sehat dan pemilahan yang tepat! Investor terbaik, tentu saja adalah masayarakat desa kita sendiri. Setiap masyarakat adalah investor dengan ragam sumber daya yang mereka miliki.
Demikian pembahahasan kali ini. Saya menuliskan ini juga hasil dari pembelajaran saya, baik dalam referensi, dan bagiaman saya menjalankan untuk usaha saya. Semoga bermanfaat. Tetap semangat membangun desa! Salam. Ari Sedesa.id