Sedesa.id Apa yang menjadi kesulitan produk desa selama ini? Salah satunya adalah kurangnya akses pasar. Informasi produk yang tidak sampai pada konsumen, hal ini menjadikan produk desa pada akhirnya hanya berputar atau dikonsumsi oleh pasar-pasar tertentu saja. Lantas bagaimana peluang usaha produk desa di era digital?
Saat ini kita telah memasuki era keterhubungan, dengan berkembangnya internet kita bisa terhubung sampai ke belahan dunia mana pun. Hal ini tentu saja menjadi kabar baik bagi pelaku usaha, termasuk mereka yang sedang menjalankan usaha di desa. Produk Desa di Era Digital memiliki peluang besar.
Infrastruktur Pendukung Peluang Usaha Produk Desa di Era Digital
Sebagian besar desa di Indonesia telah memiliki infrastruktur jaringan internet yang memadai. Baik jaringan internet yang disediakan melalui provider seluler, atau pun jaringan internet yang memang menjadi bagian program dari pemerintah.
Keberadaan akses internet yang telah sampai penjuru desa ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Pertama tentu saja untuk tujuan melakukan penjualan produk, kedua tentu dapat dimanfaatkan dalam membuat jaringan pasar produk di era digital, dan juga dapat menjadikan kemudahan informasi dan pembelajaran secara langsung mengenai pengetahuan digital marketing dan pengembangan produk.
Internet saja apakah sudah cukup? Belum! Akses internet memang menjadi infrastruktur utama dalam menjalankan usaha online. Bagian penting bagi pelaku usaha desa dalam memasarkan produknya di internet. Namun ada faktor lain yang juga tidak kalah penting, yaitu jasa ekspedisi atau pengiriman barang.
Jika kita berbicara usaha online, yang tidak bisa kita lepaskan adalah keberadaan jasa ekspedisi yang beragam. tentu kita bisa memanfaatkan Pos Indonesia yang mana keberadaan Pos Indonesia telah sampai di pelosok desa.
Namun, kita sebagai pelaku usaha yang ingin memasarkan produk desa di ranah digital, perlu kiranya melakukan perhitungan estimasi pengiriman yang tepat. ini berlaku jika memang area atau desa kita cukup jauh dan jasa ekspedisi belum maksimal.
Peluang Usaha Produk Desa Di Bidang Kuliner
Produk Desa yang paling umum adalah di bidang kuliner. Berbicara produk pangan tentu desa memiliki banyak sekali produk yang bisa dijadikan sebagai peluang usaha. Namun pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara menjual produk pangan di ranah digital?
Keberadaan produk pangan yang beragam dan memiliki ciri khas di setiap daerah, perlu menjadi perhatian kita bersama. Memang tidak mudah menjual produk pagan, utamanya memilih produk pangan yang bisa bertahan lama, dan memilih pengemasan yang tepat.
Sebagai contoh, di banyak tempat di Pulau Jawa memiliki produk olahan singkong atau ketela pohon, olahan bisa beragam, mulai dari kuliner yang menjadi ciri khas tiap daerah, sampai pada olahan yang dijadikan bahan pokok pangan lokal. Pernah dengar tiwul? Atau nasi tiwul?
Nasi tiwul, beras tiwul, sego tiwul, sego oyek, dan nama lainnya ini cukup terkenal keberadaannya di daerah Wonogiri, Wonosari dan Wonosobo, tentu di daerah lain pun ada. Di Wonosari misalnya, tiwul banyak berkembang dengan berbagai inovasi untuk kemudian diolah dengan berbagai rasa. Tidak sedikit yang kemudian menjadikan tiwul sebagai produk jualan di ranah digital, dengan membuat tiwul instan.
Salah satu usaha yang dijalankan dari tiwul instan ini misalnya produksi salah satu desa di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah, di Wonosobo tiwul menjadi salah satu makanan pokok selain nasi. Tiwul di Wonosobo juga dikenal dengan sebutan leye atau oyek.
Berkenalan Dengan Peluang Usaha Desa Dari Pangan Lokal
Lanjut dari contoh tiwul di atas. Mungkin sebagian orang mengonsumsi tiwul sebagai ‘pengalaman unik’ dari keragaman kuliner nusantara. Walau sebenarnya tiwul adalah pangan lokal di banyak tempat. Pengalaman mengonsumsi tiwul yang beraneka ragam rasa ini kemudian dapat dimanfaatkan dengan membuat produk tiwul rasa-rasa atau tiwul instan.
Salah satu kelompok usaha tiwul yang selama ini fokus dalam mengembangkan tiwul original adalah produk tiwul RASTO. Produk Desa ini berasal dari Desa Dempel, Wonosobo, Jawa Tengah. Dikelola secara bersama-sama antara ibu-ibu rumah tangga dan pemuda desa. Pemasaran yang mereka lakukan melalui offline yaitu untuk kebutuhan pabrik besar, dan mengambil pasar online melalui media sosial dan Marketplace.
Tiwul Instan Rasto banyak diminati masyarakat dan laris di pasar online karena produk yang mereka jual adalah produk original dengan perlakuan penanaman organik. Sehingga para pembeli dapat mengolah menjadi berbagai rasa seusai selera mereka. Selain itu tiwul instan ini juga untuk mereka yang tidak bisa mengonsumsi nasi beras padi karena kesehatan.
Bagaimana Rasto Menangkap Peluang Usaha Produk Desa Di Era Digital
Kolaborasi antara generasi muda dan ibu-ibu rumah tangga menjadi cikal bakal kemunculan tiwul instan Rasto di ranah digital. Pemuda desa yang familiar dengan gawai dan media sosial, mencoba memasarkan produk yang ada di desa mereka yaitu tiwul, kemudian ada minat dari pembeli. Maka mereka kemudian menyiapkan pengemasan dan standarisasi mutu atau kualitas produksi. Kemudian menjalankan berbagai strategi digital marketing.
Pemuda desa yang ada menjadi agen pemasar digital, baik melalui media sosial yang mereka miliki atau dengan membuat media sosial untuk jualan online secara khusus. Kemudian sistem penjualan dilakukan satu pintu, sehingga pengemasan dan pengiriman dilakukan oleh satu tim tersendiri.
Semua saling berbagi tugas, ada yang produksi yaitu ibu-ibu desa, kemudian pemasaran diambil alih oleh pemuda desa, begitu juga berbagai rangkaian promosi dan inovasi yang dikembangkan. Bagaimana pemuda desa memastikan sejak dalam menanam singkong menggunakan perlakuan organik agar sampai ke tangan konsumen adalah pangan lokal yang sehat. Informasi lengkap mengenai Tiwul Instan Rasto, silakan klik Jual Tiwul Instan Rasto
Kesimpulan
Produk Desa dapat mengambil ceruk pasar yang lebih besar ketika mau bergerak ke ranah digital. Tinggal bagaimana melakukan inovasi dan menyiapkan diri memasuki pasar online. Era digital, memberikan kesempatan besar bagi pelaku usaha desa. Kesempatan dalam pemasaran produk desa agar dapat diakses dan dilihat oleh lebih banyak calon pembeli.
Seperti contoh di atas, bagaimana melalui pangan lokal, produk pangan pun dapat dilakukan penjualan di era digital. Bagaimana membuat produk pangan menjadi dapat dikirim, dibuat dalam bentuk instan.
Desa memiliki keunikan, salah satunya adalah keunikan atau ciri khas dari olahan pangan, warisan tradisi kuliner yang ada. Seperti dalam contoh olahan pangan tiwul yang dikemas atau dibuat menjadi tiwul instan, mendapat respons baik dari pembeli di ranah online.
Demikian pembahasan kita kali ini, mengenai peluang usaha produk desa di era digital. Kesimpulan yang dapat kita tarik adalah, selalu ada peluang usaha bagi produk desa untuk hadir di era digital ini. Tinggal bagaimana keseriusan dalam memasuki pasar online ini. Terima kasih, semoga bermanfaat. Terima kasih. Salam. Ari Sedesa.id