Sedesa.id Kita telah memasuki tahun 2022. Perubahan besar telah terjadi sejak kali pandemi pada 2020. Apa yang akan berubah pada 2022? Apakah ada perubahan pada struktur organisasi perusahaan besar? Bagaimana dengan struktur BUMDes 2022?
Perubahan yang terjadi harus kita respon dengan baik! Jika tidak, maka kita yang akan tergilas dan hilang. Coba kita bersama melihat perusahaan yang berhasil menghadapi badai krisis. Mereka selalu masuk dalam perubahan besar.
Memang, yang namanya perubahan besar, mendadak, selalu memberi tantangan dan rasa tidak nyaman. Apa lagi jika kita tidak terbiasa dengan perubahan. Akan acuh, dan tanpa terasa kita telah tergilas oleh perubahan itu.
Banyak cerita bagaimana perusahaan besar dunia yang harus gulung tikar termakan perubahan zaman. Namun juga banyak perusahaan yang menjadi besar luar biasa karena selalu update terhadap perubahan.
Sekilas Tentang Perubahan BUMDes
Sejak undang-undang desa lahir, desa-desa kemudian memiliki arah tujuan baru. Salah satunya adalah bagaimana mereka memiliki ‘keleluasaan’ dalam mengembangkan ragam potensi lokal desa. Ini bisa terwujud melalui Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes.
Sejak saat itu BUMDes menjadi primadona baru, desa-desa serempak mendirikan BUMDes. Berbagai unit usaha tumbuh. Ragam potensi lokal mulai terangkat. Desa menjadi pemain dalam ekonomi lokal. Melalui BUMDes kini desa tampil dalam kancah ekonomi nasional.
Jika kita lihat data, BUMDes sukses kini bukan lagi cerita! Atau sekedar berita berbumbu bombastis. Namun BUMDes sukses adalah bagian dari kita, yang mana kita bisa melihat di sekeliling kita. Telah banyak contoh nyata BUMDes sukses, bukan lagi angan dan impian.
Namun demikian, jika kita lihat dalam perkembangannya. Tidak sedikit desa-desa yang ‘gagal’ dalam menjalankan BUMDes. Sebabnya bisa sangat banyak. Ketidak pahaman mengenai Badan Usaha Milik Desa adalah faktor utama, yang mana menjadikan banyak desa hanya melakukan duplikasi model, alias sekedar ikut-ikutan.
Kita tidak menutup mata bahwa banyak BUMDes yang berakhir tragis. BUMDes yang kemudian hanya papan nama, atau pun BUMDes yang harus gulung tikar. Apa lagi ketika pandemi menyerang. Banyak BUMDes yang baru beridiri harus kembali tiarap.
Namun, semua cerita ini adalah gambaran bagaimana dinamika dalam pengelolaan BUMDes. Ini menjadi catatan penting, dan patut untuk kita tinjau lebih jauh. Baik cerita kesuksesan juga cerita kegagalan.
Ingat! Gagal boleh saja terjadi! Namun menyerah adalah soal lain! Dan sejauh ini, desa-desa melalui Badan Usaha Milik Desa menolak untuk menyerah. Mereka terus berupaya membangun unit usaha BUMDes yang paling sesuai dengan potensi lokal mereka, terus belajar dan bertumbuh.
Maka, memasuki tahun 2022 yang mana era digital kian terlihat dan nyata. Bahkan sudah ada wacana melompati 4.0 menjadi 5.0 dengan hadirnya teknologi meta. Menjadi penting untuk BUMDes juga memahami jalan perubahan ke depan.
Struktur BUMDes Pada Umumnya
Jika kita bicara mengenai struktur organisasi bernama BUMDes, maka tidak bisa lepas dari pedoman atau panduan yang ada. Walau, jika kita cermat, keluwesan sebuah struktur organisasi terletak pada keperluan dan kepentingan organisasi tersebut.
Dalam struktur BUMDes misalnya, dari dulu akan kurang lebih sama. Struktur BUMDes pada awal kemunculan, struktur BUMDes tahun 2015 sampai struktur BUMDes tahun 2021, dan bahkan sampai tahun ini.
Namun, dalam pengembangan pembentukan struktur inilah yang penting. Bagaimana kita sebagai pengelola, atau bagian dari perancang, memiliki kepekaan kebutuhan lini baru atau lini-lini yang memang perlu.
Secara umum struktur organisasi BUMDes adalah sebagai berikut:
Musyawarah Desa
Komisaris
Badan Pengawas | Direksi (Direktur, Sekretaris, Bendahara)
Unit Usaha (Struktur Unit Usaha)
Selengkapnya mengenai struktur BUM Desa dapat sahabat baca dalam artikel saya sebelumnya melalui tautan berikut ini: Contoh Struktur BUMDes Berserta Penjelasan Jobdeskripsi Lengkap
Struktur BUMDes 2022 Merespon Perubahan Digital
Kembali pada pembasahan awal mengenai keharusan kita sebagai pengurus BUMDes dalam merespon perubahan. Maka, evaluasi hasil kerja BUMDes tahun 2021 ini perlu untuk kita respon dengan baik. Termasuk kemungkinan usulan lini baru dalam struktur BUMDes.
Respon perubahan, tidak hanya perihal perubahan dari dalam, perubahan peraturan pemerintah, namun juga perubahan dari luar, perubahan pasar dan arah zaman.
Kita ambil contoh, jika BUMDes saat ini memiliki unit usaha Desa Wisata. Bagaimana kita akan mempromosikan desa wisata kita? Ada banyak cara promosi, melalui konvensional dan digital.
Nah, kita lihat evaluasi kedua saluran pemasaran ini selama tahun 2021. Mana yang perlu kita optimalkan, mana yang mengalami kendala. Misalnya, pada ranah kebutuhan pemasaran digital. Maka, menjadi penting untuk bisa benar-benar memasukan tim digital marketing dalam struktur BUMDes.
Membuat tim digital marketing untuk memasarkan produk unit usaha BUMDes kiranya perlu menjadi pertimbangan serius. Kita bisa lihat bagaimana pemerintah hari ini telah berupaya merespon perubahan digital yang ada.
Sebagai contoh, pemerintah telah banyak memberikan dukungan pada desa digital. Bagaimana desa-desa, bagaimana BUMDes sejak muncul pandemi mampu beradaptasi dengan memasuki era digital sebagai jalan keluar.
Maka, pada tahun 2022 ini lini pemasaran online haruslah menjadi bagian yang prioritas. Kita bersama perlu paham mengenai digital marketing, bagaimana strategi yang akan kita susun memasuki era digital 2022 ini.
Jadi, jika saat ini kita sedang mencoba menyusun kembali struktur BUMDes 2022. Jangan lupa untuk memasukan tim digital marketing sebagai bagian dalam struktur secara serius. Artinya buat kejelasan pekerjaan mereka, stratgei dan target atau capaian mereka.
Kesimpulan
Merespon perubahan sangat penting dalam menjalankan usaha. Itu yang bisa kita lihat dari berbagai keberhasilan dan juga banyak cerita gagal karena tidak bisa merespon perubahan dengan baik dan benar.
Saat ini, perubahan terjadi begitu cepat. Tidak lagi dalam hitungan tahun. Bahkan dalam hitungan bulan dan minggu, berbagai perubahan bisa terjadi. Maka, menjadi sangat penting untuk kita peka dan mampu merespon perubahan tersebut.
Sebenarnya saya sudah sering menuliskan mengenai pentingnya era digital bagi desa dan BUMDes. Bahkan saat ini telah banyak Pasar Desa yang memasuki era digital karena kebutuhan mereka untuk menjangkau konsumen dan generasi hari ini.
Maka desa, BUMDes, pelaku ekonomi rakyat harus peka dan mampu melakukan inovasi dalam era digital ini. Salah satu yang perlu menjadi perhatian adalah bagiamana kita serius memasuki era digital ini dengan perencanaan, strategi dan target yang luwes dengan zaman dan perubahan yang terjadi.
Demikian pembahahasan kali ini. Setelah memabacar ini, satu pertanyaan adalah jika sahabat sekalian saat ini sedang menyusun Struktur Bumdes 2022? Apakah kiranya divisi digital marketing menjadi bagian dalam struktur BUMDes tahun 2022 ini? Mari kita diskusikan bersama di kolom komentar! Salam Ari Sedesa.id