Partisipasi Warga dalam SDGs Desa menjadi bagian penting dalam upaya pembangunan desa. Terlebih ketika kita akan menjalankan tujuan-tujuan yang terkandung dalam 18 SDGs Desa.
SDGs sebagai tujuan pembangunan berkelanjutan, tentu saja meletakkan sumber daya manusia sebagai aktor utama. Bicara aktor SDM desa, maka seluruh warga masyarakat adalah pemain atau pemegang peranan penting dari sumber daya manusia yang ada.
Salah satu peran penting yang warga desa dalam SDGs Desa adalah peran partisipasi. Warga harus terlibat dalam setiap proses, karena pada dasarnya pembangunan berkelanjutan bukan program atau tujuan orang per orang, namun menjadi arah tujuan bersama.
Maka, apa yang akan dikerjakan, apa yang akan menjadi desain pembangunan dari setiap poin SDGs desa, perlu adanya partisipasi langsung sebagai bentuk keterlibatan masyarakat atau warga desa.
SDGs Dirancang Secara Partisipatif
Sebelum adanya SDGs, negara-negara di dunia terlebih dahulu menjalankan Milenium Development Goals (MDGs). SDGs berbeda dari pendahulunya (MDGs), SDGs dirancang dengan melibatkan seluruh aktor pembangunan, baik itu Pemerintah, Civil Society Organization (CSO), sektor swasta, akademisi, dan sebagainya.
Dalam rilis data SDGs kurang lebih 8,5 juta suara warga di seluruh dunia juga berkontribusi terhadap Tujuan dan Target SDGs. Hal ini, menjadi penting adanya partisipasi aktif warga desa dalam setiap program SDGs termasuk dalam tingkat desa melalui SDGs Desa.
Warga desa yang selama ini menjalin kehidupan dengan ikatan sosial yang erat, menjadi kunci penting dalam menjalankan program pembanguan. Tentu saja, dengan syarat adanya partisipasi atau keaktifan dari seluruh elemen masyarakat.
Rasa saling memiliki, rasa keterikatan secara sosial dan kawasan ini, sering kali tidak muncul ketika ada program berjalan di desa. Tidak muncul yang dimaksud adalah, program hanya dirancang oleh satu dua orang, bahkan tidak sedikit yang programnya tidak melihat secara mendalam kebutuhan lapangan.
Banyak model pembangunan desa yang hanya melakukan duplikasi model dari desa lain. Padahal setiap desa memiliki ciri dan karakteristik lokal yang berbeda. Baik itu dari segi bentang alam, kependudukan dan sosial ekonomi.
Oleh sebab itu, warga masyarakat desa perlu berperan aktif dan berpartisipasi dalam upaya mewujudkan setiap tujuan dari SDGs Desa. Perlu menjadi catatan, bahwa aktor dalam SDGs Desa adalah warga masyarakat desa itu sendiri, sehingga keberhasilan dari 18 tujuan SDGs Desa berada dan melekat kepada setiap warga desa.
Tidak Meninggalkan Satu Orang pun (Leave No One Behind)
Tidak Meninggalkan Satu Orang pun merupakan Prinsip utama SDGs. Dengan prinsip tersebut setidaknya SDGs harus bisa menjawab dua hal yaitu, Keadilan Prosedural yaitu sejauh mana seluruh pihak terutama yang selama ini tertinggal dapat terlibat dalam keseluruhan proses pembangunan dan Keadilan Substansial yaitu sejauh mana kebijakan dan program pembangunan dapat atau mampu menjawab persoalan-persoalan warga terutama kelompok tertinggal.
SDGs Aksi Global Pembangunan Berkelanjutan
25 September 2015 bertempat di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), para pemimpin dunia secara resmi mengesahkan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) sebagai kesepakatan pembangunan global.
Kurang lebih 193 kepala negara hadir, termasuk Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla turut mengesahkan Agenda SDGs. SDGs berlaku bagi seluruh negara (universal), sehingga seluruh negara tanpa kecuali negara maju memiliki kewajiban moral untuk mencapai Tujuan dan Target SDGs.
Dengan mengusung tema “Mengubah Dunia Kita: Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan”, SDGs yang berisi 17 Tujuan dan 169 Target merupakan rencana aksi global untuk 15 tahun ke depan (berlaku sejak 2016 hingga 2030), guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
Materi dari berbagai sumber: sdgs.bappenas.go.id, sdgsdesa.kemendesa.go.id, sdgs.un.org
Pelatihan Strategis Pelaksanaan SDGs Desa
Program pembangunan terfokus pada SDGs Desa, menjadi harapan besar bagi desa pembangunan desa berbasis kondisi faktual, dengan fokus pada tiga prioritas dana desa.
SDGs Desa dengan 18 tujuan utama perlu menjadi perhatian bagi desa dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Lebih jauh untuk menjalankan program SDGs Desa, Anda bisa mengikuti pelatihan strategi mendukung SDGs Desa, agar program SDGs Desa dan penggunaan dana desa tepat sasaran sesuai dengan prioritas dan tujuan SDGs Desa.
Pelatihan strategis pelaksanaan SDGs Desa adalah program kerja sama antara Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, Inisiasi.id dan Sedesa.id.
Peserta Pelatihan Strategis Pelaksanaan SDGs Desa
Program ini memiliki ruang lingkup nasional dengan sasaran kepada:
1. Pejabat pemerintah kota/daerah terkait pasar desa
2. Pejabat pemerintah desa dan Badan Perwakilan Desa/Kampung
3. Pengelola Badan Usaha Milik Desa/Pekon/Kampung, dan lain-lain.
Pemateri Pelatihan Strategis Pelaksanaan SDGs Desa
Dalam pelatihan Pelatihan Strategis Pelaksanaan SDGs Desa ini, para pemateri adalah akademisi dan praktisi yang memiliki pengalaman dan kompetensi mengenai SDGs Desa. Pemateri adalah ahli dan peneliti di Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, Mubyarto Institute, Sekolah Pasar, Sedesa.id dan Praktisi dari Pemerintahan.
Pemateri adalah pakar dan peneliti yang telah lama menggeluti isu-isu Desa, BUMDes, SDGs Desa, dan pembangunan berkelanjutan, baik dari regulasi dan kebijakan.
Informasi Lebih Lanjut; Informasi program dan kerja sama pelatihan Pelatihan Strategis Pelaksanaan SDGs Desa dapat menghubungi Whatsapp; 085643190105.
Demikian pembahasan kali ini mengenai SDGs Desa Pengertian, Tujuan dan Sasaran. Semoga dapat bermanfaat bagi sahabat sedesa sekalian. Terima kasih. Salam. Ari Sedesa.id