Sedesa.id Bagaimana BUMDes membangun jaringan kerja sama BUMDes? Sebuah pertanyaan yang disampaikan kepada saya melalui sebuah diskusi di WhatsApp grup. Pertanyaan ini kemudian menjadi seru dan menarik, karena Grup seketika langsung ramai, saling memberi saran dan cerita pengalaman masing-masing tentang bagaimana anggota grup membangun jaringan kerja sama BUMDes di daerah masing-masing.
Setiap dari kita sebagai warga desa tentu ingin memiliki sebuah BUMDes yang sukses, BUMDes yang memberikan manfaat baik secara sosial dan ekonomi kepada masyarakat, tidak hanya memberikan peningkatan Pendapatan Asli Desa, namun juga pergerakan ekonomi di berbagai bidang di masyarakat juga perkembangan ke arah lebih baik dalam kehidupan sosial masyarakat. Upaya ini, dapat ditempuh salah satunya dengan Membangun Kerja Sama BUMDes.
1. Jalin Kerja Sama Dengan Warga sebagai Mitra Usaha BUMDes
Membangun jaringan kerja sama BUMDes dengan menjadikan usaha milik warga sebagai mitra usaha BUMDes. Sejatinya BUMDes adalah perwujudan dari gerakan ekonomi bersama di skala desa, yang mana keberadaan BUMDes diharapkan mampu memberikan solusi bagi pelaku usaha yaitu warga desa dalam mengembangkan produk atau jasa yang mereka jalankan.
Kehadiran BUMDes dalam menjadikan usaha yang telah ada di masyarakat untuk menjalin kerja sama dengan BUMDes menjadi menarik, hal ini juga menjadi jawaban bahwa BUMDes bukan predator yang menjadi sebab gulung tikarnya kegiatan ekonomi warga desa, namun justru menjadi wadah pengembangan.
Kita tentu paham, di masyarakat sudah banyak yang ‘buka warung kelontong’ yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok dan kebutuhan dapur, mulai dari beras sampai gas LPG sudah menyebar di setiap warung atau toko kelontong milik masyarakat yang dijalankan secara individu, maka ketika BUMDes hadir dan membuat toko kelontong dengan menyediakan beras dan GAS LPG, secara tidak langsung keberadaan BUMDes justru menjadi ‘musuh’ toko kelontong.
Maka, sebaiknya ketika mendirikan BUMDes dalam hal memilih unit usaha BUMDes perlu melakukan pemetaan dan analisis usaha secara matang, jangan sampai keberadaan BUMDes justru menjadi pesaing bagi usaha yang sudah ada dimasyarakat, seperti halnya toko kelontong.
BUMDes dapat membuat unit usaha yang masih berhubungan dengan kebutuhan bahan pokok misalnya sebagai agen penyalur bagi toko kelontong. Sebagai gambaran jika di desa A ada 50 toko kelontong, dari 50 toko kelontong ini bisa di kelola dalam hal mendapatkan barang dagangan melalui BUMDes, ketika belanja dalam jumlah besar maka BUMDes dapat potongan harga, dan dapat menjual ke toko kelontong dengan harga yang jauh lebih murah dari ‘kulakkan’ atau belanja toko kelontong sebelumnya.
Dalam hal lebih besar mengenai bagaimana BUMDes menjalin kerja sama dengan warga dan menjadikan mereka sebagai Mitra BUMDes dapat belajar dari keberhasilan BUMDes Amarta yang berada di Desa Pandowoharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
BUMDes Amarta menggandeng banyak UMKM yang sudah ada di masyarakat, untuk menjadi mitra usaha BUMDes, sehingga keberadaan UMKM seperti Rumah Produksi Batik, Rumah Produksi Sofa, sampai pada kelompok tani yang sudah ada di Desa Pandowoharjo, menjadi mitra, yang mana BUMDes berperan sebagai pemasar dan pendukung dalam pengembangan produk mereka, dukungan akses pasar terbukti menjadikan UMKM dan kelompok tani serta kelompok ekonomi yang ada di Desa Pandowoharjo menjadi berkembang dan maju.
2. Membangun Jaringan Kerja Sama Antar BUMDes
BUMDes memiliki keterbatasan, baik dari sisi modal, sumber daya manusia, dan juga potensi lokal desa yang akan dikembangkan, selain juga jangkauan pasar yang lebih luas yang akan menjadi target BUMDes juga terbatas. Karenanya, penting bagi BUMDes untuk membuat jaringan kerja sama antar BUMDes.
Kita tentu telah paham bagaimana konsep BUMDESMA atau BUMDes Bersama, ini kemudian yang dapat kita ambil untuk dijadikan satu konsep membangun jaringan kerja sama antar BUMDes.
Melakukan sebuah kerja sama antar BUMDes bisa dilakukan dalam upaya saling melengkapi, karena BUMDes memiliki keterbatasan dari unit unit usaha yang dijalankan. Misalnya BUMDes A memiliki unit usaha penyediaan bahan baku, kemudian ada BUMDes B yang memiliki unit usaha Produksi, di desa lain lagi ada BUMDes C yang menjalankan unit usaha pemasaran. Maka, ketiga BUMDes ini dapat saling melengkapi satu sama lain.
Sehingga ketika dijalankan secara kerja sama menjadi, Bahan Baku adalah tanggung jawab dari BUMDes A, tugasnya menyediakan bahan baku yang baik bagi BUMDes B, kemudian BUMDes B ini akan mengolah atau memproduksi bahan baku menjadi produk siap jual. Selanjutnya BUMDes C yang akan menjadi agen penjual atau memasarkan produk yang ada. Dengan demikian, akan saling membantu dan fokus.
Contoh nyata membangun jaringan kerja sama BUMDes dilakukan oleh BUMDes Rantau Makmur dan BUMDes Mukti Jaya di Kabupaten Kutai Timur. Kedua BUMDes membentuk unit usaha Listrik Desa. Unit usaha ini didasari pada kebutuhan listrik warga di kedua desa sangat penting akan tetapi kedua desa ini masing-masing tidak mampu membiayai pengadaan generator listrik (genset) serta pengelolaannya.
Kemudian, kedua desa ini melalui BUMDes masing-masing menginisiasi kerja sama untuk membentuk Unit Usaha Listrik Desa dengan permodalan serta pengelolaan yang dipikul bersama. Kerja sama semacam ini memberi keuntungan ekonomis, juga menjadi wadah yang memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong antar desa. Selain tentu saja dari sisi permodalan juga akan jauh lebih ringan, sehingga dapat segera terwujud, mengingat listrik desa adalah kebutuhan dasar yang harus segera dipenuhi.
Kesimpulan
Membangun jaringan kerja sama BUMDes dapat dilakukan dengan berbagai cara dan kita dapat melihat contoh yang sudah berjalan seperti halnya yang dilakukan BUMDes Amarta di Pandowoharjo dan juga kerja sama antar BUMDes yang dilakukan BUMDes Rantau Makmur dan BUMDes Mukti Jaya di Kabupaten Kutai Timur.
Dengan membangun jaringan kerja sama BUMDes baik itu dengan unit usaha masyarkrakat atau antar unit usaha BUMDes dari Desa lain, keduanya sama-sama dimaksudkan untuk bisa saling membantu dan memberi manfaat satu sama lain. Dengan model kerja sama, diharapkan percepatan menuju BUMDes yang sukses dapat terwujud.
Semoga pembahasan di atas, dapat menjadi gambaran kita bersama bahwa BUMDes memiliki peluang besar untuk mengembangkan potensi desa, mengembangkan perekonomian baik skala lokal desa atau juga antar desa, juga dapat menjadi solusi bagi persoalan yang ada di masyarakat. Semoga bermanfaat. Salam. Ari Sedesa.id