Sedesa.id Keberadaan bisnis sosial, perlu mendapatkan perhatian khusus, hal ini tidak lepas dari tipe masyarakat desa yang masih erat hubungan sosialnya. Dan kondisi sosial inilah yang menjadi modal utama, modal besar, bagi BUMDes dalam menjalankan bisnis sosial.
Menjadi penting, agar bisnis sosial yang BUMDes jalankan tidak mati suri, atau stagnan, terjebak pada pandangan ‘bisnis sosial tidak mengedepankan keuntungan’ yang pada akhirnya salah persepsi, antara bisnis sosial sebagai wadah ekonomi sosial dengan bisnis sosial sebagai lembaga sosial.
Dalam bisnis sosial, semakin baik bisnis berjalan dan semakin besar keuntungan yang didapatkan, semakin baik pula dampaknya bagi penggagas, dan misi baik yang dijalankan. Dalam hal ini sebagai contoh BUMDes dapat menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat, dan masyarakat terangkat secara sosial dan ekonomi.
Dengan bisnis sosial, maka BUMDes tak perlu lagi tergantung pada donor atau tenaga sukarela. Selayaknya perusahaan umum dengan bisnis yang mereka jalankan akan menjadi penghasil sekaligus pemutar dana-yang bisa didapatkan dari profit atau keuntungan bisnis.
Pada dasarnya, ada 5 elemen yang perlu hadir dalam sebuah bisnis sosial.
- Misi atau dampak sosial
- Pemberdayaan
- Prinsip bisnis yang etis
- Reinvestasi dana untuk misi sosial
- Kesinambungan
Bagaimana Kita Bisa Memulai Sebuah Bisnis Sosial?
Memulai bisnis sosial BUMDes pada dasarnya sama dengan memulai usaha atau membangun unit usaha BUMDes lainnya. Pembedanya adalah, biasanya untuk model bisnis sosial BUMDes perlu untuk memulai dengan 5 pertanyaan awal:
- Apakah masalah sosial yang membuat BUMDes ingin membangun bisnis sosial?
- Bagaimana proses pemberdayaan yang akan BUMDes lakukan bersama masyarakat untuk mendukung pemecahan masalah sosial yang ada di desa/ masyarakat?
- Apa saja prinsip bisnis etis yang akan BUMDes implementasikan?
- Apakah BUMDes bisa melihat kegiatan ini sebagai sesuatu yang berkelanjutan dalam jangka panjang, atau hanya menjadi proyek idealis saja?
- Akan seperti apakah dampak sosial dari bisnis sosial BUMDes ini?
Sumber Daya Manusia dan Tata Kelola Keuangan Menjadi Kunci Sukses Bisnis Sosial. Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa sering kali terjadi salah persepsi dalam model bisnis sosial, banyak yang masih beranggapan bisnis sosial layaknya lembaga sosial atau lembaga donor, pergerakan dan lain sebagainya. Padahal, dalam menjalankan sebuah bisnis menjadi titik berat tetap pada adanya nilai tambah baik secara sosial atau ekonomi.
Maka, menjadi kunci dalam menjalankan bisnis sosial setidaknya adalah sumber daya manusia, dan tata kelola keuangan yang baik. Keuangan dalam sebuah bisnis menjadi juru kunci, dari pencatatan keuangan sebuah bisnis dapat dilihat bagaimana tumbuh kembangnya, apakah sehat atau tidak.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Peningkatan dampak bisnis sosial tidak akan berjalan tanpa adanya orang-orang yang bekerja di dalamnya. Bagi bisnis sosial, sumber daya manusia menjadi komponen penting.
Pengelola BUMDes harus memahami betul bagaimana SDM dapat menghasilkan dan membantu jalannya bisnis. Begitu pula sebaliknya, bagaimana bisnis dapat memberikan dampak bagi mereka.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan SDM, yakni memberikan pelatihan, mengadakan seminar, dan melakukan sharing session secara berkala. Kegiatan tersebut berfungsi sebagai sarana pengembangan diri dan evaluasi performa kerja pengelola BUMDes.
Ingat, bisnis sosial di desa yang dijalankan BUMDes memiliki modal besar berupa modal sosial yang ada dan telah hidup di tengah tengah masyarakat, maka menjadi sangat penting pengelolaan sumber daya manusia yang baik sebagai bagian dari jalanya bisnis sosial BUMDes.
Pengelolaan Keuangan Yang Baik dan Benar.
Dalam menjalankan sebuah usaha atau bisnis, kondisi keuangan tentunya merupakan hal krusial dan menjadi nadi dari jalannya suatu bisnis. Begitu pun pada model bisnis sosial. Karena itu, perlu kedisiplinan untuk mencatat seluruh perputaran uang yang terjadi dalam bisnis, baik pemasukan maupun pengeluaran.
Pengelolaan keuangan yang baik dan benar dan sesuai dengan standar keuangan, menjadi penting agar seluruh data dapat terlihat dengan jelas dan transparan. Jika mengetahui dengan detail dan mengerti betul arus kas bisnis yang dijalani, tentu akan memudahkan untuk menganalisis biaya yang menghasilkan dan penting, serta mana yang tidak.
Dengan demikian, BUMDes selaku pengelola unit usaha bisnis sosial bisa mengelola keuangan secara efisien dan mengalokasikan anggaran yang tadinya tidak efisien menjadi modal untuk mengembangkan bisnis.
Demikian pembahasan kali ini mengenai kunci sukses BUMDes Bisnis Sosial. Tentu saja ada banyak faktor kunci lain yang menjadi kunci sukses sebuah unit usaha. Namun pada dasarnya hal-hal diatas menjadi pokok penting dalam menjalankan model bisnis sosial.
Semoga pembahasan ini bermanfaat dan menjadi referensi bagi kita bersama. Terima kasih telah membaca, tetap semangat dalam membangun desa dan BUM Desa. Salam Ari Sedesa.id