Sedesa.id Desa tangguh lawan covid Selamat Idul Fitri 2020. Tidak terasa kita telah sampai di hari yang fitri, hari kemenangan. Tentu akan sangat berbeda dari perayaan idul fitri di tahun sebelumnya dan mungkin tahun mendatang. Idul Fitri tahun 2020 / 1441 H adalah idul fitri penuh makna dan upaya menghadapi pandemi yang melanda dunia.
Sudah tiga bulan, kita di Indonesia secara bersama-sama melawan covid-19. Semua kalangan, saling membahu, saling mengingatkan pola hidup sehat. Saling menahan diri untuk tinggal di rumah. Tentu kita tidak menutup mata, masih saja ada yang tidak ‘awas’ dan seolah menyepelekan covid-19 ini.
Desa Tangguh Jalan Pulang
Tidak peduli di kota atau di desa, semua sama. Karenanya semua harus waspada. Saya melihat bagaimana desa-desa berupaya memutus rantai persebaran covid-19. Bagaimana upaya menjaga sesama masyarakat desa, menjaga kampung agar aman dsri virus dan juga dampak sosial yang ada.
Desa menjadi arah jalan pulang. Tidak dapat dipungkiri, para perantau yang kemudian kehilangan pekerjaan hanya memiliki pilihan pulang kampung, namun tentu tidak mudah. Pulang kampung di tengah pandemi memerlukan serangkaian protokol kesehatan yang harus dijalani.
Anjuran untuk tidak mudik pun digaungkan jauh hari. Jika masih ada sanak saudara yang nekad, ini pekerjaan bersama di desa, bagaimana menerima mereka dengan menyediakan ruang isolasi mandiri. Sulit. Menolak tidak bisa, menerima pun tidak bisa.
Desa tangguh, lagi-lagi menjadi jalan pulang. Pada kota yang selama ini menjadi tempat mengadu nasib, pulang ke desa dan diterima adalah sebaik-baik nasib. Desa memberi makan, menjadi tempat yang berkecukupan akan pangan.
Terima Kasih Desaku
Terima kasih desaku, itu kiranya kata paling tepat. Saya hanya bisa memantau kampung kelahiran dari jauh, dari update sosial media, dari grup whatsapp warga. Semua berjalan adanya, protokol kesehatan, pengamanan terhadap covid-19 dilaksanakan dengan baik.
Saya dan banyak warga liannya yang merantau, atau tinggal di daerah lain harus ikhlas untuk menunda pulang kampung. Menunda silaturahmi secara langsung. Semua demi terwujudnya kemenangan melawan covid-19.
Sulit. Ini sulit, untuk tidak bertemu sanak saudara, bertemu dan sungkem kepada kedua orang tua. Melewatkan momen idul fitri setahun sekali yang telah dinanti. Tapi semua kembali lagi, demi berakhirnya pandemi.
Selamat Idul Fitri Sahabat Sedesa.id
Melalui catatan penulis, saya mengucapkan selamat hari raya idul fitri untuk sahabat sedesa.id. Ke depan saya akan bayak menulis artikel dalam kategori catatan penulis. Tulisan berupa refleksi tentunya.
Tulisan utama perihal desa,BUMDes, dan digital marketing akan tetap saya update rutin. Begitu juga hasil diskusi dan pertanyaan di Grup akan tetap saya bahas di web ini.
Layanan iklan dan ulasan produk gratis tetap saya sediakan untuk sahabat sekalian, begitu juga dengan kebutuhan materi dan desain grafis gratis akan saya sediakan.
Terima kasih. Terima kasih telah menjadi bagian dari sedesa.id. Terima kasih telah menjadi warga desa yang bersama berjuang melawan covid. Desa bisa. Indonesia bisa. Salam. Ari Sedesa.id