Sedesa.id Tahap Pemberdayaan Masyarakat Desa, sebagian dari kita tentu tidak lagi asing dengan kalimat “pemberdayaan masyarakat desa” banyak program yang tujuannya untuk pemberdayaan masyarakat desa, yang mana pemerintah ingin masyarakat dapat berdaya atau memiliki kekuatan dan kemampuan di berbagai bidang utamanya ekonomi dan sosial.
Apa itu pemberdayaan? Secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar ‘daya’ yang berarti kekuatan atau kemampuan. Berdasarkan dari pengertian tersebut maka pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses menuju berdaya, atau proses untuk memperoleh daya atau kekuatan atau kemampuan, dan atau proses pemberian daya atau kekuatan atau kemampuan dari pihak yang memiliki daya kepada pihak yang kurang atau belum berdaya.
Di berbagai program pemberdayaan masyarakat desa yang dilakukan oleh pemerintah atau pun lembaga swasta, program pemberdayaan biasanya memiliki jangka waktu tertentu dan memiliki target capaian tertentu.
Sering kali, waktu yang terbatas yaitu ada yang 1 tahun, 2 tahun atau 3 tahun dalam program pemberdayaan masyarakat desa ini, dirasa masih belum cukup untuk menjadikan masyarakat desa berdaya. Masyarakat masih membutuhkan dampingan sampai nantinya dapat mandiri.
Pemberdayaan memang tidak untuk selamanya. Seperti pendapat Sumodiningrat pemberdayaan tidak bersifat selamanya, melainkan sampai target masyarakat mampu untuk mandiri, meski dari jauh di jaga agar tidak jatuh lagi (Sumodiningrat, 2000 dalam Ambar Teguh, 2004: 82).
Oleh sebab itu masyarakat perlu untuk benar-benar aktif dan partisipatif ketika ada program pemberdayaan di desa mereka. Aktif mengikuti dan menempa diri dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan bekal dalam menjalankan kegiatan sesuai yang ada dalam program. Partisipatif dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pemberdayaan dan upaya mewujudkan kemandirian masyarakat desa.
Selain itu, dari sisi pelaksana pemberdayaan masyarakat desa pun harus menyadari bahwa di setiap desa memiliki tingkat pemahaman dan daya tangkap yang berbeda-beda, sehingga dalam menjalankan pemberdayaan masyarakat desa harus benar-benar dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dan menyesuaikan dengan waktu yang sifatnya terbatas, sehingga target yang ingin dicapai dapat terwujud.
Tahap dalam pemberdayaan masyarakat desa:
Ada tiga tahap dalam pemberdayaan masyarakat pada umumnya, yang mana ketiga tahapan ini meliputi tahap penyadaran, tahap transformasi, dan tahap peningkatan. Mari kita bahas ketiga tahapan tersebut di bawah ini:
- Tahap penyadaran dan tahap pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan peduli sehingga merasa membutuhkan kapasitas diri.
Tahap pertama dalam pemberdayaan masyarakat desa ini menjadi tahap penting yang jika dalam tahap pertama ini dalam penilaian dirasa gagal atau menunjukkan indikasi kegagalan maka tahap selanjutnya pun tidak akan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang ingin di capai.
Mengapa tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menjadi sangat penting? Sederhananya dalam konteks pemberdayaan masyarakat, mereka (masyarakat) yang menjadi subjek dalam pemberdayaan masyarakat, sehingga mereka yang akan memberikan partisipasi aktif, karena mereka yang memiliki persoalan ‘mengetahui kebutuhan’ yang diperlukan oleh mereka untuk menuju kemandirian.
Ketika masyarakat sebagai subjek dalam hal aktif terlibat dalam proses pemberdayaan, maka mereka tidak lagi ketergantungan pada program atau dalam hal ini ketergantungan kepada ‘fasilitator masyarakat’ atau pendamping program. Lain hal ketika masyarakat hanya menjadi objek seperti yang sering terjadi di dalam program pemberdayaan yang ada, sering kali masyarakat menjadi tergantung dan hanya akan aktif ketika ada pendamping saja.
- Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan keterampilan dasar sehingga dapat mengambil peran di dalam pembangunan.
Tahap transformasi dapat dijalankan setelah tahap pertama selesai yaitu adanya kesadaran dari masyarakat untuk mengembangkan diri mereka untuk menjadi berdaya. Ketika masyarakat desa sudah memiliki kesadaran akan pentingnya program pemberdayaan maka tahap transformasi dapat berjalan dengan sempurna.
Dalam tahap ini fasilitator atau pendamping masyarakat desa akan melakukan transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan dasar yang dapat menjadi bekal bagi masyarakat untuk turut serta atau aktif dalam program pembangunan yang ada.
- Tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan keterampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif untuk mengantarkan pada kemandirian.
Setelah tahap pertama dan kedua dapat dijalankan dengan baik dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan, maka tahapan ketiga yaitu peningkatan kemampuan dapat dijalankan dengan baik dan sesuai tujuan. Tahap ketiga ini, menjadi tahapan akhir yang sangat penting, karena jika masyarakat dampingan berhasil melalui setiap tahap sampai tahap ketiga, maka mereka dapat dinyatakan kesiapannya untuk menjadi masyarakat desa yang mandiri.
Pada tahapan ketiga ini, masyarakat akan ditingkatkan kemampuan intelektual, keterampilan dan inisiatif serta inovasi. Sehingga masyarakat dampingan benar-benar memiliki bekal yang cukup untuk nantinya tidak hanya berdaya secara individu namun juga dapat menjadi motor penggerak dalam upaya pemberdayaan dalam ranah yang lebih luas, misalnya motor penggerak bagi geliat ekonomi dan sosial di suatu desa.
Kesimpulan
Program pemberdayaan masyarakat desa sangat penting untuk terus diadakan, sebagai satu upaya pemerataan dan pengembangan sumber daya manusia, yang mana dengan adanya pemberdayaan masyarakat desa diharapkan nantinya masyarakat desa dapat berdaya dan menjadi masyarakat yang mandiri. Semakin banyak masyarakat yang mandiri dalam sosial dan ekonomi, maka akan semakin besar dan cepat upaya kemandirian di suatu daerah dalam hal ini desa.
Pada dasarnya, upaya pemberdayaan masyarakat desa akan berhasil jika masyarakat mau aktif dan terlibat secara penuh kesadaran bahwa program yang ada adalah program yang diperuntukkan untuk kehidupan mereka, menuju masyarakat yang mandiri dan berdaya baik secara sosial atau pun ekonomi. Dengan adanya kesadaran tersebut, maka masyarakat akan mudah bertransformasi dan pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan mereka di berbagai bidang.
Masyarakat dalam hal ini sebagai bagian dari kelompok atau komunitas di lokal desa harus hadir sebagai agen pembangunan atau seperti disebutkan sebelumnya menjadi subjek. Karenanya, sebagai agen pembangunan maka mereka menjadi motor penggerak dan bukan sekedar penerima manfaat semata atau hanya menjadi objek.
Pada tahun 2020 ini program pemberdayaan masyarakat akan terus dilakukan sebagai kelanjutan dari program pemberdayaan masyarakat 2019. Jika berbicara di ranah desa, maka pemberdayaan masyarakat pun salah satunya melalui penggunaan dana desa, kita dapat melihat contoh dana desa untuk pemberdayaan masyarakat di berbagai daerah.
Demikian pembahasan mengenai Tahap Pemberdayaan Masyarakat Desa semoga pembahasan kali ini dapat memberikan gambaran bagaimana pemberdayaan masyarakat desa, dan memahami bagaimana jika kita sebagai masyarakat perlu untuk bertindak sebagai subjek dalam program pemberdayaan, dan jika kita selaku pendamping juga harus berperan secara jujur dari setiap tahapan, agar tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud dengan baik. Terima kasih sudah membaca. Salam. Ari Sedesa.id
Halo Mas Ari Sedesa, apa kabar?
Senang berkenalan dengan anda yang menyuarakan suara dari desa.
Saya belum telusuri lebih jauh, tapi tulisan pertama yang saya baca ini membuat saya salut dengan Mas.
Mas dari Wonosobo?
Saya pernah 2 kali ke Dieng saat berlangsungnya Dieng Culture Festival. Suasana yang sangat mengesankan saat mengikuti rangkaian upacara-upacaranya.
Salam dari saya di Sukabumi
Salam kenal mas, terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana saya. Saya pembaca sisihidupku dan saya bersyukur sekaligus terima kasih karena saya mendapat banyak artikel perjalanan yang mengulas berbagai destinasi, juga perihal musik Jazz yang diulas apik Mas Titik Asa.
Saya dari Wonosobo. Suatu saat jika ke Wonosobo, boleh kita bersua mas. Benar di Wonosobo kita banyak festival, salah satunya Dieng Culture Festival.