Sedesa.id Bagaimana Menjaga Reputasi Usaha dengan Branding? Dalam pembahasan kali ini saya ingin berbagi mengenai pentingnya reputasi dari usaha yang kita jalankan dan bagaimana upaya untuk menjaga reputasi tersebut agar tetap dapat baik dalam penilaian konsumen, melalui branding.
Banyak dari kita pelaku usaha yang sudah mengenal istilah branding, tentu tidak asing lagi, hampir dari kita sebagai pelaku usaha memiliki pemahaman dalam branding atau membranding usaha kita melalui produk atau jasa yang kita tawarkan.
Apa itu branding? Branding memiliki kata dasar brand. Brand pertama kali digunakan oleh orang-orang di Inggris sekitar abad ke-19 sebagai upaya untuk memberi tanda hewan ternak dan juga budak, saat itu dengan cara memberi tanda dengan cap besi panas pada tubuh hewan atau budak.
Awalnya, disebut dengan istilah Burn, lalu kemudian muncul kata Brand di kalangan orang-orang Jerman dengan makna yang sama yaitu menandai sesuatu dengan menggunakan cap besi panas.
Perkembangannya saat ini istilah brand sudah lazim kita dengar dan ditangkap sebagai identitas diri yang membedakan antara satu dengan yang lainnya, dalam hal ini produk, jasa.
Lantas Apa itu Branding? Branding dapat diartikan sebagai suatu kegiatan komunikasi untuk memperkuat, mempertahankan dan mengenalkan sebuah brand baik itu produk atau jasa dalam rangka untuk memberikan perspektif kepada orang lain ‘pasar’ tentang apa yang mereka lihat.
Pengertian Branding Menurut Para Ahli
Pengertian Brand menurut Bilson Simamora adalah nama, tanda, istilah, simbol, desain atau kombinasinya yang ditunjukkan untuk mengidentifikasi dan mendiferensiasi (membedakan) barang atau layanan suatu penjual dari barang atau layanan penjual lain. – Bilson Simamora (2001)
Pengertian Brand menurut Janita adalah ide, kata, desain grafis dan suara/bunyi yang mengsimbolisasikan produk, jasa, dan perusahaan yang memproduksi produk dan jasa tersebut. – Janita (2005)
Menurut Landa, pengertian branding adalah bukanlah sekedar merek atau nama dagang dari sebuah produk, jasa, atau perusahaan. Namun semuanya yang berkaitan dengan hal-hal yang kasa mata dari sebuah merek mulai dari nama dagang, logo, ciri visual, citra, kredibilitas, karakter, kesan, persepsi, dan anggapan yang ada di benak konsumen perusahaan tersebut. – Landa (2006)
Menurut Kotler, pengertian branding adalah pemberian nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari ke semuanya, yang dibuat dengan tujuan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa atau kelompok penjual dan untuk membedakan dari barang atau jasa pesaing. – Kotler (2009)
Fungsi branding untuk sebuah produk
Branding memiliki fungsi; sebagai pembeda, sebagai promosi dan daya tarik, pembangun citra, dan juga sebagai alat pengendali pasar. Berikut penjabaran dari masing-masing fungsi:
1. Brandig Berfungsi Sebagai Pembeda
Ketika kita memiliki sebuah produk, sebaiknya produk kita memiliki perbedaan dengan produk dari pesaing. Pembeda dari produk ini dapat dilakukan dengan melakukan atau memiliki branding yang kuat. Dengan demikian, produk kita atau brand dari usaha kita dapat dibedakan dengan produk atau brand pesaing.
2. Branding Berfungsi sebagai media melakukan promosi dan daya tarik produk.
Sebuah produk yang memiliki brand kuat akan mudah dipromosikan dan pada akhirnya akan menjadi daya tarik bagi konsumen atau pasar. Dalam melakukan promosi pelaku usaha dapat menggunakan logo dari brand, dan pasar akan paham hanya dengan melihat logo tersebut.
3. Branding Berfungsi Sebagai Pembangun Citra dan Pemberi Keyakinan, Jaminan Kualitas dan Prestise.
Brand memiliki fungsi untuk membentuk citra dalam proses pengenalan produk kepada masyarakat. Keyakinan akan kualitas dan prestise dari produk akan melekat dalam sebuah Brand yang telah kuat.
Misalnya orang tidak ragu menyebut satu jenis produk dengan menyebut brand, seperti kita kenal orang menyebut air mineral dengan Aqua, dan lain sebagainya.
4. Branding Berfungsi Sebagai Pengendali Pasar
Brand yang kuat akan mengendalikan pasar, sehingga produk kita akan tetap menjadi unggul dipasar, hal ini juga akan mengirimkan pesan secara tidak langsung kepada pesaing, bahwa pemimpin pasar adalah brand dari produk kita.
Unsur-Unsur di dalam Branding
Apa saja unsur di dalam sebuah branding? Kita telah memahami fungsi dari branding, dengan fungsi yang sangat bermanfaat bagi perkembangan usaha kita tersebut, penting bagi kita membuat atau mempersiapkan brand yang baik dan benar, sesuai dengan unsur-unsur sebagai berikut:
1. Nama Brand
2. Logo; logo, logo type, monogram, bendera. Bagaimana membuat logo untuk usaha bisa melihat artikel berikut: Membuat Logo Bumdes yang Baik Sesuai Filosofi BUMDes
3. Tampilan Visual; desain kemasan, desain produk, desain seragam, desain bangunan, desain kendaraan.
4. Juru bicara; pesohor, tokoh pendiri, tokoh perusahaan, tokoh ciptaan, maskot. Perihal maskot misalnya bagi kita yang tinggal di Yogyakarta pasti familiar maskot Cat Warna Abadi atau Wa Wa Wa yaitu berupa boneka berwarna dominan kuning yang bergoyang ke sana ke mari.
5. Kata-kata; akronim, nama panggilan, slogan, tag line, jingle. Misalnya kita tahu tag line dari stasiun TV salah satunya TV One – Memang Beda.
6. Suara; lagu atau musik pengiring, icon dan bunyi menarik, nada atau lagu tematik yang dapat tertanam di dalam benak pasar ketika mendengar kemudian tertuju pada penyebutan produk atau brand. Kita tentu familiar dengan suara iconik dari “Susu Murni Nasional” atau “Bunyi Nada Ice Cream Wall’s”.
Branding Memiliki Beberapa Jenis, sebagai berikut:
1. Branding Produk
Branding produk adalah hal yang paling umum di dalam menjalankan sebuah branding. Sebuah merek atau produk yang sukses dapat dilihat dari kemampuan produk dalam mendorong konsumen atau pasar untuk memilih menggunakan produk mereka, yang mana harus mampu meyakinkan bahwa produk tersebut lebih baik dari produk pesaing.
2. Personal Branding
Personal branding adalah satu proses dalam memasarkan diri atau karier melalui cara membuat citra yang dibentuk sedemikian rupa agar terlihat baik di khalayak umum. Kita pernah mendengar istilah pencitraan? Itulah bentuk dalam personal branding.
Personal Branding sangat penting, dengan melakukan personal branding secara efektif, kita akan mampu menjadi seorang yang ahli dalam bidang tertentu, kemudian mampu untuk membangun reputasi yang solid dalam industri tertentu, juga akan meningkatkan reputasi dan juga nama baik di khalayak umum atau pasar.
Pada dasarnya tujuan dari pada personal branding adalah agar bisa memiliki identitas atau image yang menonjol dan berbeda dari yang lain atau pesaing. Banyak artis, politisi, dan publik figur yang menggunakan personal branding guna menjaga citra dan karier mereka. Alice Norin bahkan kita ketahui telah menggunakan personal branding sebagai alat pendongkrak utama dalam meraih kesuksesan startup mereka.
3. Corporate Branding
Hampir sama dengan personal branding, tujuan dari pada corporate branding adalah untuk menciptakan identitas dan image yang menonjol di pasaran.
Menjalankan Branding bagi perusahaan atau Corporate Branding begitu penting untuk mengembangkan reputasi dari perusahaan di mata pasar atau konsumen. Apa saja yang perlu ditonjolkan dalam corporate branding; semua aspek dari perusahaan mulai dari produk atau jasa yang ditawarkan, sampai pada kontribusi karyawan atau perusahaan kepada masyarakat.
4. Geografis Branding
Tujuan dari geografis branding atau regional branding adalah untuk membangun dan mengembangkan reputasi dengan memunculkan gambaran dari produk atau jasa ketika nama lokasi tersebut disebutkan oleh seseorang. Misalnya kita kenal Bakpia Jogja, Coto Makassar, Songket Palembang, Ulos Medan, Batik Pekalongan.
5. Cultural Branding
Tujuan dari cultural branding adalah untuk memunculkan dan mengembangkan reputasi mengenai lingkungan dan orang-orang dari suatu lokasi tertentu atau kebangsaan tertentu.
Menjaga Reputasi Usaha dengan Branding
Branding begitu penting dalam menjaga reputasi sebuah usaha, sebagai bagian dari kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka membangun dan membesarkan brand (merek) yang dimiliki, maka branding tidak boleh dikerjakan setengah hati, namun benar-benar harus dijalankan dan dengan strategi yang baik dan benar seperti di atas.
Jika perusahaan atau usaha kita mampu membangun branding yang baik, maka reputasi dari usaha kita pun akan baik di mata pasar atau calon pembeli. Kita masih melihat dalam bisnis atau usaha kecil dan menengah seperti halnya UMKM dan BUMDes, persoalan branding belum benar-benar dijadikan pilihan yang perlu dikembangkan lebih lanjut.
Kita tahu banyak produk di UMKM dan BUMDes yang bagus dan layak pasar, namun dalam hal pemasaran masih kalah dibanding dengan produk lain, karena kemasan yang kurang menarik, dan juga branding yang tidak unik sehingga pembeli tidak berminat.
Ingat, pembeli akan melihat sebuah produk atau jasa dari berbagai media dan rerata yang dilihat pertama kali adalah bungkus atau kemasan, baik dalam mengemas sarana atau media pemasaran misal membuat iklan, seperti saat ini bagaimana membuat Iklan di Media Sosial Atau Internet. Dan juga bagaimana identitas mereka, misalnya dengan membuat website sebagai bagian identitas usaha atau produk.
Kesimpulan
Demikian pembahasan mengenai Menjaga Reputasi Usaha dengan Branding untuk Bumdes dan UMKM. Semoga pembahasan kali ini dapat menjadi referensi dan menambah pengetahuan bagi kita bersama dalam menjaga reputasi dan memahami pentingnya branding bagi usaha kita. Semoga Bermanfaat. Salam Ari Sedesa.id