Sedesa.id Tipe Kepemimpinan Kepala Desa, kita tentu mendambakan dan menginginkan untuk memiliki pemimpin yang ideal, yang baik dan sesuai dengan cita-cita bersama, dalam hal ini pemimpin di desa adalah kepala desa, maka tentu kita memiliki kriteria tersendiri calon kepala desa yang ideal bagi kita dan dirasa paling pas mewakili kita selama periode menjabat. Tipe kepemimpinan kepala desa memang sangat beragam, ada berbagai tipe ketika seseorang menjadi pemimpin dalam hal ini kepala desa, hal ini tentu akan berpengaruh dalam bagaimana masa depan dari desa kita nantinya.
Di era saat ini, masyarakat kian cerdas dalam urusan memilih calon kepala desa, dalam memilih calon pemimpin mereka baik dalam skala daerah, nasional dan bahkan dalam skala terkecil rukun tetangga (rt) terlebih pada saat menentukan calon kepala desa yang akan memimpin mereka. Kepala desa saat ini setidaknya dituntut untuk berlaku transparan dalam penggunaan anggaran yaitu Dana Desa, mengingat sejak berlakunya undang-undang desa, desa memiliki alokasi dana desa yang cukup besar.
Jika desa berada di tangan pemimpin yang salah, maka nasib dari pada desa dan Dana Desa akan sia-sia semata, desa tidak akan pernah tumbuh dan maju walau pemerintah pusat telah menggelontorkan banyak dana melalui dana desa, karena kepala desa dalam hal ini tidak dapat berlaku amanah dalam menggunakan dana desa. Contoh perangkat desa dan kepala desa yang terjerat kasus penyalah gunaan dana desa telah banyak kita dengar.
Dalam artikel sebelumnya kita telah membahas tentang Kepala Desa yang Ideal silakan baca artikel berikut: Kepala Desa Yang Ideal harus Inovatif dan Progresif
Kembali pada tema pembahasan mengenai tiga ciri kepemimpinan kepala desa, Sutoro Eko, dalam Bukunya Regulasi Baru Desa Baru, membagi tipe kepemimpinan menjadi tiga tipe yaitu; 1. kepemimpinan Kepala Desa Regresif, 2. kepemimpinan Kepala Desa Konservatif Involutif, 3. kepemimpinan Kepala Desa inovatif-progresif. Penjelasan dari ketiga tipe tersebut sebagai berikut:
1. kepemimpinan Kepala Desa Regresif
kepemimpinan Regresif yakni karakter kepemimpinan yang mundur ke belakang, bahkan bermasalah. Sebagian besar desa parokhial dan sebagian desa-desa korporatis menghasilkan karakter kepemimpinan kepala desa yang regresif ini.
Mereka berwatak otokratis, dominatif, tidak suka BPD, tidak suka partisipasi, anti perubahan dan biasa melakukan capture terhadap sumber daya ekonomi. Jika desa dikuasai kepala desa seperti ini maka desa yang mandiri, demokratis dan sejahtera sulit tumbuh.
2. kepemimpinan Kepala Desa Konservatif Involutif
kepemimpinan konservatif-involutif yang ditandai dengan hadirnya kepala desa yang bekerja apa adanya (taken for granted), menikmati kekuasaan dan kekayaan, serta tidak berupaya melakukan inovasi (perubahan) yang mengarah pada demokratisasi dan kesejahteraan rakyat.
Para kepala desa ini pada umumnya menikmati kekuasaan yang dominatif dan menguasai sumberdaya ekonomi untuk mengakumulasi kekayaan. Mereka tidak peduli terhadap pelayanan publik yang menyentuh langsung kehidupan dan penghidupan warga.
Di sisi lain, sebagian besar kepala desa yang berkuasa di desa-desa korporatis juga menampilkan karakter konservatif-involutif. Mereka hanya sekadar menjalankan rutinitas sehari-hari serta menjalankan instruksi dari atas.
3. kepemimpinan Kepala Desa inovatif-progresif
kepemimpinan baru yang inovatif-progresif yang pro perubahan. Di berbagai daerah, kami menemukan banyak kepala desa yang relatif muda dan berpendidikan tinggi (sarjana), yang haus perubahan dan menampilkan karakter inovatif-progresif.
Mereka tidak anti demokrasi, sebaliknya memberikan ruang politik (political space) bagi tumbuhnya transparansi, akuntabilitas dan partisipasi. Mereka mempunyai kesadaran baru bahwa komitmen kades terhadap nilai-nilai baru itu menjadi sumber legitimasi bagi kekuasaan yang dipegangnya.
Pembelajaran dan jaringan mereka dengan dunia luar semakin menempa kapasitas dan komitmen mereka, sehingga mereka berperan besar mengubah desa korporatis menjadi desa sipil atau desa sebagai institusi publik yang demokratis.
Mereka memperbaiki pelayanan publik, mengelola kebijakan dan pembangunan secara demokratis, serta menggerakkan elemen-elemen masyarakat untuk membangkitkan emansipasi lokal dan membangun desa dengan aset-aset lokal.
Kesimpulan
Setiap dari kita sebagai warga masyarakat tentu ingin memiliki pemimpin yang tipe kepemimpinannya dapat sejalan dengan apa yang menjadi cita-cita bersama, pemimpin yang transparan, pemimpin yang mau mendengarkan, pemimpin yang bekerja untuk kepentingan rakyat, pemimpin yang mengedepankan demokratisasi, pemimpin yang memiliki inovasi, karena ini adalah modal awal ke mana arah dan tujuan desa kita dalam periode kepemimpinan kepala desa yang baru.
Oleh sebab itu, sebagai calon pemilih, sebagai masyarakat desa kita berkewajiban untuk membekali diri agar memiliki kemampuan dalam memilih pemimpin yang benar-benar ideal, pemimpin yang dapat menjadi pemimpin sejati, jangan sampai kita salah pilih. Karena, kita sebagai masyarakat, sebagai pemilik suara dalam pilkades kitalah yang akan menentukan siapa yang akan menjadi kepala desa menjadi wakil kita di desa selama periode mendatang.
Kita bersama telah mengetahui bahwa di tahun 2020 ini banyak desa yang secara serentak di berbagai daerah nantinya akan melangsungkan pesta demokrasi skala desa yaitu PILKADES, penting dalam PILKADES 2020 ini para pemilih benar-benar menggunakan hak pilihnya untuk mendapatkan pemimpin terbaik, kepala desa yang unggul dan mampu membawa perubahan bagi Desa.
Jangan sampai, suara kita yang berharga mau ditukar dengan sembako, dengan uang, atau sesuatu lainnya. Tentukan suara kita untuk masa depan desa yang lebih baik. Pahami calon pemimpin yang ideal, pahami siapa yang akan menjadi kepala desa, menjadi pemimpin Anda di tingkat desa. Jangan sampai salah memilih. Demikian pembahasan kali ini, semoga bermanfaat. Salam. Ari Sedesa.id
Terimah kasih semoga kita semua bisa bekerja sama utk membangun desa kita Desa yang maju Dan mandiri. Karna pembangunan desa adalah kunci kekuatan ekonomi indobesia