Sedesa.id Sudah lama saya tidak menulis artikel untuk Catatan Penulis. Kali ini, saya ingin sedikit bercerita mengenai pengalaman saya ketika berkunjung ke berbagai desa di Indonesia.
Desa yang beragam, nyatanya memiliki beberapa kemiripan loh. Khususnya dari apa yang mereka hidangkan. Mungkin sahabat sekalian sudah tidak asing dong kalau ke desa kita akan berburu kuliner lokal desa.
Saking banyaknya kuliner lokal desa, kita bisa bingung kadang dalam menentukan. Rasanya pun beragam, lidah kita bisa cocok dan kadang bisa saja tidak cocok. Apa lagi bicara kuliner jajanan pasar, wah akan sangat banyak sekali.
Namun, ada pengalaman menarik, di mana ada satu ‘jajanan’ yang sering disuguhkan setiap saya berkunjung ke desa-desa. Ya benar, biskuit roma kelapa. Biskuit ini memang sangat dekat ya dengan keseharian kudapan warga Indonesia. Jadi tidak heran jika dalam berbagai suguhan kudapan teman ngobrol selalu ada salah satu dari biskuit andalan Produk Mayora ini.
Karena saking seringnya saya menemukan biskuit roma dalam berbagai kesempatan berkumpul dengan warga. Ada satu kalimat khas yang sering kami lontarkan ketika ngobrol sembari menikmati teh dan biskuit ini. Candaan kami seperti ini: “Produk mayora hidangan kunjungan ke desa.”
Jika kuliner lokal bisa saja tidak cocok dengan lidah semua orang, maka biskuit roma kelapa menjadi jawaban, karena cocok dengan lidah dan cita rasa warga Indonesia.
Selain rasa yang sudah melekat. Biskuit ini juga mudah untuk kita temukan. Di toko kelontong di desa-desa, warung tetangga pasti ada. Jadi ketika ada tamu datang, tidak perlu repot lagi menyiapkan kudapan, bisa langsung beli biskuit ini untuk disuguhkan.
Dalam beberapa kasus, ketika saya melakukan perjalanan ke daerah terluar misalnya, produk mayora juga menjadi juru selamat urusan logistik pangan saya. Karena mudah dan praktis. Saya bisa membawa berbagai produk biskuit yang ada.
Kemudahan dan kepraktisan, serta rasa yang cocok untuk semua orang, memang menjadi salah satu pilihan tepat ketika kita bepergian jauh. Apa lagi ketika akan ke daerah terluar Indonesia. Itu pengalaman saya dalam catatan penulis kali ini. Terima kasih. Salam.