• Call: +6285643190105
  • E-mail: sapasedesa@gmail.com
  • Login
  • Register
Education Blog
  • BUMDes
  • Peluang Usaha
  • Digital Marketing
  • Materi dan Publikasi
No Result
View All Result
sedesa.id
No Result
View All Result
Home PUSTAKA Catatan Penulis

Pentingnya Mengelola Pelanggan Pasca Pembelian

Ari Sedesa by Ari Sedesa
Oktober 4, 2020
in Catatan Penulis
0
Mempromosikan Produk Desa
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on TekegranShare on Tekegran

Sedesa.id Pentingnya mengelola pelanggan pasca pembelian. Sebagian besar dari kita tentu pernah mengambil peran sebagai penjual, dan tentu saja sebagai pembeli. Dua peran yang begitu erat, kita bisa berperan sebagai pembeli yang baik, sebab kita tahu posisi penjual, begitu juga sebaliknya.

Nah, bagi saya peran sebagai penjual begitu penting tidak hanya saat melayani pembeli sampai terjadinya transaksi, namun setelah transaksi selesai atau paska pembelian.

RelatedPosts

Tips memilih Apartemen agar tidak menyesal kemudian

Peran Penting Perempuan Desa

Cara Sukses Membangun Desa Wisata

Pengalaman Pribadi Sebagai Pembeli Online

Hari ini saya mendapat pesan masuk dari penjual online tempat saya membeli barang beberapa hari yang lalu. Saya telah menerima barang yang ada, mencocokkan dengan deskripsi produk. Semua baik-baik saja. Tidak ada masalah.

Satu-satunya yang menjadi catatan adalah lama pengiriman. Ini bisa banyak faktor penyebab, baik itu dari penjual atau pun dari kurir. Saya menjadikan ini sebagai catatan penting, tentu untuk bisa memilih opsi pengiriman pada pembelian selanjutnya.

Maka, untuk memberi catatan akan hal itu, saya memberikan penilaian 4 skala 1-5. Sebagai catatan bahwa saya harus menunggu lebih lama 3 hari, dari waktu yang seharusnya.

Nah, ternyata selang beberapa waktu setelah saya memberi ulasan pelanggan, masuk pesan ke akun saya dan juga nomor whasapp saya. Sebuah pesan dari penjual obline produk yang saya beli. Apa isi pesannya?

Awalnya saya mengira isi pesannya adalah upaya dari penjual dalam mengelola pelanggan. Akan tetapi ternyata saya keliru. Isi pesan kurang menyenangkan. Bisa saya katakan isi pesan ini sangat tidak perlu. Tapi saya tidak tahu apa yang ada di benak penjual online ini.

Isi pesan dari penjual online ini intinya marah-marah semua, karena saya memberi bintang 4, dan ulasan terkait pilihan kurir. Saya merasa tidak nyaman tentu saja, hanya saja alih-alih saya menjawab, saya diamkan.

Tentu anda sudah menebak, saya tidak akan pernah belanja di toko online ini lagi. Dan tebakan anda benar. Sesederhana itu ternyata pelanggan bisa hilang dan pergi sesuka hati. Saya mengalami sendiri.

Posisi Penjual Dan Pembeli Dalam Sistem Marketplace

Saya kira tidak bijak mendikti pelanggan untuk memberi nilai maksimal. Jika itu maksud dari pesan yang penjual sampaikan. Karena apa? Karena pasca pembelian yang perlu dilakukan adalah memberi service terbaik dan pengalmna pembelian. Bukan meneror untuk memberi ulasan sesuai kehendak.

Posisi penjual dan pembeli sama dalam model marketplace, ada fitur yang sama-sama bisa digunakan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi. Semua trnsparan, jadi tidak ada dusta di antara kita.

Ketika saya menyampaikan keterlambatan, maka itu tercatat dalam sistem pengiriman dari proses pengemasan, kirirm sampai saya terima. So, pembeli juga tahu jika ada keterlambatan.

Nah, kenapa justru marah? Bukabnya inisiatif menjelaskan terjadinya keterlambatan misalnya? Atau lebih lagi meminta maaf atas keterlambatan. Lebih nyaman. Lebih jangka panjang.

Memberi nilai 4 saya kira bukan nilai buruk. Bayangkan 4 dari 5. Artinya memang penjual ini mementingkan sekali rating, tapi lupa yang memberi rating itu jauh lebih penting, karena bisa jadi pemberi rating adalah calon pelanggan loyal.

Dari pada capek cari calon pembeli, mengapa tidak mengelola pelanggan dengan baik? Bukan malah marah-marah. Ini saya kira catatan yang perlu menjadi perhatian kita semua ketika menjalankan strategi digital marketing.

Mencari Pembeli atau Mencipta Pelanggan?

Sebagai pelaku usaha, kita akan dihadapkan pada persoalan penjualan. Apa pun usaha yang kita tawarkan. Maka menjadi penting memahami bagaimana alur dan saluran distribusi produk sampai ke konsumen.

Jika kita berpikir hanya sekedar menjual dan menjual, artinya kita hanya mementingkan usaha kita, mementingkan target penjualan semata, tanpa melihat lebih dalam faktor-faktor lain. Ini bisa berakibat jenuhnya pasar dari produk kita, kenapa? Kita bisa lihat baknyak usaha yang gulung tikar karena hal ini. Misalnya Nokia.

Banyak pelaku usaha baik offline atau online yang fokusnya mencari pembeli, tapi lupa mengaktifasi pembeli menjadi pelanggan. Maka, target setiap bulan sama terus, mencari pembeli, meningkatkan penjualan.

Tidak ada upaya mengelola pembeli mereka menjadi pelanggan. Capek? Tentu saja, karena akan lebih sulit mencari orang untuk mencoba sebuah produk, dibanding memastikan mereka yang sudah memakai untuk tetap memakai atau menjadi pelanggan.

Tentu perlu berbagai strategi, salah satu yang paling dasar adalah, memahami. Pembeli perlu dipahami, setiap kritik atau masukan yang ada. Sebab dia telah menggunakan produk kita, itu sebaik-baiknya riset pasar dari produk kita.

Dari pengalaman saya misalnya, dengan saya memberi ulasan perihal pengiriman. Itu karena saya percaya dengan produk, dan mencari solusi kurir yang bida tepat waktu untuk pembelian selanjutnya. Tapi apa yang saya dapat? Justru jawaban yang membuat saya berpikir untuk tidak membeli ulang.

Bagikan ini:

  • Twitter
  • Facebook
Previous Post

Memasarkan Produk Secara Mandiri Dengan Ngevlog dan Ngeblog

Next Post

Peluang Usaha Kerajinan Tangan Tradisional

Ari Sedesa

Ari Sedesa

Ari Sedesa aktif berkegiatan untuk desa, pemberdayaan masyarakat dan dunia digital marketing. Saat ini, selain aktif mengelola sedesa.id juga aktif sebagai asisten peneliti di Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada.

Related Posts

Tips memilih Apartemen
Catatan Penulis

Tips memilih Apartemen agar tidak menyesal kemudian

by Ari Sedesa
Maret 1, 2023
0

Bagaimana cara memilih apartemen yang tepat? Ini penting agar nantinya Anda tidak menyesal. Kenapa? Karena urusan menentukan hunian bukan sesuatu...

Read more
Peran Perempuan Desa
Catatan Penulis

Peran Penting Perempuan Desa

by Ari Sedesa
Februari 15, 2023
0

Sedesa.id Perempuan desa merupakan salah satu bagian penting dari masyarakat pedesaan yang seringkali diabaikan perannya dalam membangun dan mempertahankan keberlangsungan...

Read more
Cara Sukses Membangun dan Mengembangkan Desa Wisata sedesa.id
Catatan Penulis

Cara Sukses Membangun Desa Wisata

by Ari Sedesa
Januari 29, 2023
0

Bagaimana cara sukses membangun desa wisata? Berikut pembahasan lengkap mengenai cara sukses membangun desa wisata di Indonesia.

Read more

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Archive

Most commented

Peran Penting Desa dalam Pemilihan Presiden di Indonesia: Suara Desa, Suara Bangsa

Mengunjungi Makam Pahlawan Nyi Ageng Serang di Menoreh

Berkunjung ke Wisata Religi Menoreh Taman Doa Bunda Maria

Tenun Santa Maria Boro: Memperkaya Warisan Budaya dan Ekonomi di Kulon Progo

Ayo Eling Kakao! Pesan KWT Pawon Gendis setelah 10 Tahun Kembangkan Kewirausahaan Perempuan Desa

Modal 100 Ribu Sudah Bisa Bisnis Ikan Hias

  • About us
  • Terms of service
  • Privacy Policy
Call us: 085643190105

Sedesa.id © 2023

No Result
View All Result
  • BUMDes
  • Peluang Usaha
  • Digital Marketing
  • Materi dan Publikasi

Sedesa.id © 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In