Sedesa.id Banyak desa wisata yang berkembang pesat, namun hanya sedikit yang benar-benar bertumbuh bersama masyarakatnya. Tidak jarang, warga desa justru menjadi penonton di rumah sendiri. Hotel-hotel berdiri, tamu-tamu berdatangan, tapi suara warga tenggelam di balik branding dan paket wisata yang dikendalikan pihak luar.
Tapi itu tidak terjadi di Desa Sayan, Ubud, Bali. Desa ini menjadi contoh menarik bagaimana masyarakat lokal bukan hanya pelengkap, tapi pemain utama dalam pembangunan desa wisata. Melalui pendekatan partisipatif, warga Desa Sayan ikut terlibat mulai dari perencanaan, pengambilan keputusan, hingga pengelolaan destinasi.
Artikel ini akan membahas betapa pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa wisata. Karena tanpa suara dan keterlibatan warga, desa wisata hanyalah panggung megah yang kosong makna.
Dari Warga, Oleh Warga, untuk Warga
Partisipasi masyarakat bukan hanya tentang hadir dalam rapat desa. Di Desa Sayan, warga benar-benar menjadi aktor utama. Mereka dilibatkan dalam:
- Menyusun visi pengembangan pariwisata desa
- Menentukan zona pemanfaatan lahan untuk wisata
- Membentuk kelompok kerja wisata berbasis banjar atau dusun
- Mengelola homestay, aktivitas budaya, pertanian wisata, dan jasa transportasi lokal
Setiap program desa wisata didiskusikan dalam musyawarah desa, bukan diputuskan secara top-down. Ini menciptakan rasa memiliki yang kuat—warga tidak hanya mendukung, tapi juga menjaga dan menghidupi destinasi secara aktif.
Dalam konteks pariwisata, kita bisa belajar bagaimana pelibatan masyarakat: Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Desa Wisata
Mengapa Partisipasi Masyarakat Itu Penting?
Partisipasi warga tidak hanya soal idealisme, tapi soal keberlanjutan. Desa wisata yang hanya dikendalikan investor luar akan cepat tumbuh, tapi juga bisa cepat runtuh ketika konflik muncul atau tren berubah.
Manfaat nyata dari partisipasi aktif masyarakat:
- Membangun kepercayaan dan rasa memiliki
- Menghindari konflik lahan dan budaya
- Mendorong inovasi lokal yang autentik
- Memastikan keuntungan ekonomi tidak hanya terpusat, tapi tersebar
Masyarakat yang terlibat akan merasa bangga, lebih bertanggung jawab, dan lebih inovatif dalam menjaga wisata di desanya.
Konsep partisipasi maryarakt ini, dapat dipelajari lebih lanjut: Strategi Inovatif Pengembangan Wisata Berkelanjutan di Kawasan Menoreh: Mendorong Ekonomi Hijau Berbasis Partisipasi Masyarakat
Studi Kasus Desa Sayan: Kunci Suksesnya
Desa Sayan dikenal sebagai destinasi hijau dan spiritual, tapi keberhasilannya bukan karena alam semata. Ada faktor penting lain yang berperan: tata kelola kolaboratif berbasis komunitas.
Beberapa kunci sukses Desa Sayan antara lain:
- Adanya kelembagaan lokal kuat, seperti kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan koperasi desa
- Kolaborasi antara tokoh adat, pemuda, dan perempuan
- Dukungan penuh dari pemerintah desa dan tokoh spiritual
- Fokus pada keseimbangan antara pariwisata, pertanian, dan budaya
Dengan begitu, Desa Sayan bukan hanya menarik untuk dikunjungi, tapi juga menginspirasi untuk ditiru.
Pelajari berbagai cerita keberhasilan dalam pembahasan: Kunci Sukses Pembangunan Desa

Desa Wisata Milik Bersama, Bukan Milik Segelintir
Desa wisata tidak akan benar-benar hidup jika masyarakatnya tidak merasa menjadi bagian dari cerita. Partisipasi warga bukan hanya strategi pembangunan, tapi juga roh yang menjaga agar desa tetap utuh, berdaya, dan bermakna.
Sebagai penulis dan pegiat desa, saya percaya bahwa desa wisata yang kuat bukan hanya yang ramai pengunjung, tapi yang kokoh dari dalam—karena warganya terlibat, bersuara, dan berperan nyata.
Penting juga agar warga yang menempuh pendidikan tinggi, mau desa kembali ke desa, seperti dalam pembahan ini: Sarjana Kembali Ke Desa Solusi SDM Desa Wisata yang Berkelanjutan?
Jika kamu seorang perangkat desa, penggerak wisata, atau alumni kampus pariwisata yang ingin membangun desanya, ingatlah: ajak warga bicara, libatkan mereka dari awal. Karena desa bukan milik investor, tapi milik bersama.
Referensi:
- Ni Desak Made Santi Diwyarthi. (2022). Desa Wisata: Membangun Desa dengan Pariwisata. Politeknik Pariwisata Bali.
- Astawa, I.K. (2021). Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Sayan, Ubud.
- Forum Desa Wisata Bali. (2022). Manual Tata Kelola Kolaboratif Desa Wisata.