• Call: +6285643190105
  • E-mail: sapasedesa@gmail.com
  • Login
  • Register
Education Blog
  • Desa
    • Koperasi
    • BUMDes
    • Peluang Usaha
    • Materi dan Publikasi
  • Digital Marketing
  • Nalara Kopi
  • Sedesa TV
  • Layanan
    • Pelatihan Wisata Berkelanjutan
    • Pelatihan Pasar Rakyat
No Result
View All Result
sedesa.id
No Result
View All Result
Home PUSTAKA Koperasi

Pendanaan Koperasi Desa Merah Putih: Dari APBN hingga Dana Desa, Siapa Bayar Apa?

Ryan Ariyanto by Ryan Ariyanto
April 24, 2025
in Koperasi, PUSTAKA
1
sedesa.id Pendanaan Koperasi Desa Merah Putih
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on TekegranShare on Tekegran

Sedesa.id Mendirikan koperasi memang butuh semangat gotong royong. Tapi, mari jujur: tanpa dana, koperasi tidak bisa bergerak.

Mulai dari biaya pendirian (akta notaris, pengesahan), sewa tempat, modal usaha awal, hingga operasional harian—semuanya butuh biaya. Nah, pemerintah tidak tinggal diam. Dalam program Koperasi Desa Merah Putih, sudah dirancang mekanisme pendanaan yang cukup luas dan fleksibel.

RelatedPosts

Kolaborasi Koperasi Merah Putih, UMKM, dan BUMDes untuk Dorong Ekonomi Desa

Peran Koperasi Desa dalam Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat

Sistem Monitoring dan Evaluasi Koperasi Desa Merah Putih

Kalau kamu perangkat desa, pengurus koperasi, atau penggiat komunitas desa, kamu perlu tahu: “Siapa bayar apa?”

1. APBN: Dana dari Pemerintah Pusat

Program Kopdes Merah Putih sudah masuk dalam Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2025. Artinya, dana dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) bisa digunakan untuk:

  • Biaya awal pendirian koperasi
  • Pelatihan dan pendampingan
  • Digitalisasi koperasi
  • Insentif bagi desa yang berhasil menjalankan koperasi aktif

Kementerian seperti Kemenkop UKM, Kemendagri, hingga Bappenas akan mengalokasikan anggaran sesuai tugasnya.

Silakan dipahami: Struktur Organisasi Koperasi Desa Merah Putih: Siapa Mengatur, Siapa Diawasi?

2. Dana Desa (APBDes)

Menurut SE Kementerian Desa, Dana Desa juga bisa digunakan untuk:

  • Pembentukan dan operasional awal koperasi
  • Insentif legalitas koperasi (akta, cap, SK)
  • Pembelian alat pendukung (rak, timbangan, laptop, dll.)

Tentu semua ini harus dimusyawarahkan dalam forum resmi seperti Musyawarah Desa (Musdes) dan dimasukkan dalam RKPDes.

Baca juga: Jenis Usaha Koperasi Desa Merah Putih: Jangan Hanya Simpan Pinjam

3. KUR & Kredit dari Bank Himbara

Pemerintah juga menggandeng bank BUMN (Bank Himbara) seperti BRI, Mandiri, dan BNI untuk mendukung koperasi lewat:

  • KUR Khusus untuk koperasi desa
  • Skema pendanaan “executing” (koperasi dapat langsung)
  • Skema “channelling” (lewat Kemenkop atau lembaga penyalur)

Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, dikutip dari CNBC Indonesia (3 April 2025):

“Bank Himbara siap menyalurkan KUR berbunga rendah untuk koperasi desa, khususnya yang bergerak di sektor pangan dan logistik.”

Kamu perlu paham: Sistem Monitoring dan Evaluasi Koperasi Desa Merah Putih

4. Sumber Lain: Hibah, CSR, dan Swadaya

Selain sumber formal, koperasi bisa juga didanai dari:

  • CSR perusahaan sekitar
  • Hibah dari NGO atau lembaga internasional
  • Iuran anggota dan swadaya masyarakat

Yang penting, semua dana harus dikelola transparan, dicatat, dan dilaporkan ke anggota.

Baca selengkapnya: Manfaat Koperasi Desa untuk Kesejahteraan Warga dan Penguatan Ekonomi Lokal

Tantangan di Lapangan

Tentu ada kendala:

  • Belum semua desa paham teknis penganggaran koperasi
  • Tidak semua pendamping desa atau operator paham cara input RKPDes
  • Kadang ada tumpang tindih dengan BUMDes atau program lain

Maka perlu pendampingan serius dari dinas koperasi dan tenaga ahli desa.

Baca juga: Peran Koperasi Desa dalam Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat

Perencanaan Keuangan Jadi Kunci

Saya, kira tanpa perencanaan keuangan yang baik, koperasi akan kesulitan bergerak.

Kuncinya bukan sekadar “dapat dana”, tapi:

  • Dana itu digunakan untuk usaha yang produktif
  • Dikelola secara transparan
  • Dilaporkan kepada anggota secara rutin

Karena koperasi bukan proyek, tapi lembaga ekonomi milik bersama.

Baca juga: Koperasi Merah Putih: Peluang & Tantangan Menuju Koperasi Digital

Penutup

Pendanaan koperasi bisa datang dari berbagai sumber, tapi semua harus dikelola dengan integritas. Jangan hanya berpikir: “siapa kasih dana”, tapi tanyakan juga: “apakah koperasi kita siap mengelola?”

Dengan manajemen yang baik, koperasi bisa mandiri secara keuangan, tanpa terus bergantung pada bantuan.

Referensi:

  • Inpres No. 9 Tahun 2025 tentang Koperasi Desa Merah Putih
  • SE Kemenkop No. 1 Tahun 2025
  • CNBC Indonesia, “KUR untuk Koperasi Desa”, 3 April 2025
  • Paparan Bappenas dalam Rakornas Desa, 2025

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X

Terkait

Previous Post

Struktur Organisasi Koperasi Desa Merah Putih: Siapa Mengatur, Siapa Diawasi?

Next Post

Sistem Monitoring dan Evaluasi Koperasi Desa Merah Putih

Ryan Ariyanto

Ryan Ariyanto

Ryan Ariyanto aktif berkegiatan untuk desa, pemberdayaan masyarakat dan dunia digital marketing. Selain aktif mengelola sedesa.id, juga sebagai Peneliti Lepas Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM. Saat ini bekerja sebagai Analis Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka - Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Related Posts

Sedesa.id Kolaborasi Koperasi Desa Merah Putih dan BUMDes
Koperasi

Kolaborasi Koperasi Merah Putih, UMKM, dan BUMDes untuk Dorong Ekonomi Desa

by Ryan Ariyanto
Mei 10, 2025
0

Sedesa.id Tahun 2025 menjadi momentum strategis bagi Indonesia untuk mendorong kebangkitan ekonomi desa melalui kolaborasi Koperasi, UMKM, dan BUMDes (KUB)...

Read moreDetails
sedesa.id Peran Koperasi Desa dalam Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat
Koperasi

Peran Koperasi Desa dalam Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat

by Ryan Ariyanto
April 24, 2025
0

Sedesa.id Saat dunia menghadapi krisis pangan, perubahan iklim, hingga ancaman penyakit yang makin kompleks, desa-desa Indonesia tidak bisa hanya menjadi...

Read moreDetails
sedesa.id Sistem Monitoring dan Evaluasi Koperasi Desa Merah Putih
Koperasi

Sistem Monitoring dan Evaluasi Koperasi Desa Merah Putih

by Ryan Ariyanto
April 24, 2025
0

Sedesa.id Membentuk koperasi itu satu hal. Tapi memastikan koperasi itu benar-benar berjalan, berkembang, dan bermanfaat bagi warga desa, itu tantangan...

Read moreDetails

Comments 1

  1. Wasis Rs says:
    3 minggu ago

    Kalau saya pesimis KDMP akan berjalan baik. Contoh nyata KUD dahulu awalnya maju akhirnya bangkrut juga. Dana entah kemana. Faktor utama tentu dari segi SDM dan kejujuran. Tidak semua desa memiliki SDM yang dapat dipercaya mengelola koperasi. Bahkan mengerti tentang koperasi saja tidak. Tiba-tiba diberi tugas mengurus koperasi dengan modal yang cukup wah… Bagai mana mau jalan?

    Balas

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Archive

Most commented

Kolaborasi Koperasi Merah Putih, UMKM, dan BUMDes untuk Dorong Ekonomi Desa

Peran Koperasi Desa dalam Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat

Sistem Monitoring dan Evaluasi Koperasi Desa Merah Putih

Pendanaan Koperasi Desa Merah Putih: Dari APBN hingga Dana Desa, Siapa Bayar Apa?

Struktur Organisasi Koperasi Desa Merah Putih: Siapa Mengatur, Siapa Diawasi?

Jenis Usaha Koperasi Desa Merah Putih: Jangan Hanya Simpan Pinjam

Seedbacklink
Banner BlogPartner Backlink.co.id
  • About us
  • Terms of service
  • Privacy Policy
Call us: 085643190105

Sedesa.id © 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Desa
    • Koperasi
    • BUMDes
    • Peluang Usaha
    • Materi dan Publikasi
  • Digital Marketing
  • Nalara Kopi
  • Sedesa TV
  • Layanan
    • Pelatihan Wisata Berkelanjutan
    • Pelatihan Pasar Rakyat

Sedesa.id © 2025

Eksplorasi konten lain dari sedesa.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca