Sedesa.id Bulan lalu, aku kedatangan seorang teman, yang dari dia aku banyak belajar perihal perencanaan keuangan dan dunia usaha.
Secara usia kami memang terpaut cukup jauh, perkenalan kami kali pertama ketika aku masih SMA di Kalimantan Selatan.
Saat itu dia sedang merintis usaha perkebunan kelapa sawit, dan mencoba bermain bisnis tambang batu bara. Dan saat ini, usaha yang dia geluti telah menjadikannya salah satu pengusaha sukses di Kalimantan Selatan.
Pertemuan kemarin menjadi pertemuan yang sangat menyenangkan, karena 8 tahun kami tidak pernah bertemu, sejak aku memutuskan untuk tinggal di Yogyakarta.
Bukan kebetulan, dia sedang ada urusan perihal tambang batu bara yang diselenggarakan oleh kementerian di Yogyakarta.
Waktu pertemuan ternyata dibagi-bagi untuk setiap pelaku usaha tambang. Nah, teman aku ini mendapat giliran pada hari ke tiga.
Maka, satu hari menunggu giliran itu, ia meminta waktu untuk ditemani berkeliling Yogyakarta. Hal pertama yang ingin ia kunjungi adalah rumahku. Aku memang baru selesai membangun rumah di pinggiran Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Ya, setelah 8 tahun tinggal di kota ini. Akhirnya bisa memiliki hunian milik sendiri. Membangun rumah impian pertama yang memang aku buat menepi dari hiruk pikuk kota.
Melihat rumahku yang sebenarnya belum 100% selesai. Temanku ini kemudian bercerita banyak perihal bagaimana sebuah rumah atau properti hendaknya menjadi investasi multifungsi.
Properti Multifungsi untuk Kantor dan Hunian
Karena konsep rumahku adalah rumah dan kantor atau lebih tepatnya aku desain untuk nyaman melakukan pekerjaan-pekerjaanku. Ia pun sepakat, bahwa saat ini setiap orang kiranya perlu memiliki tempat kerja dari rumah.
Apa lagi ia melihat aku yang mengembangkan konsep rumahku untuk bisa menampung teman-teman pekerja kreatif lain. Sehingga bisa menjalin kolaborasi yang apik dalam menjalankan usaha di industri kreatif hari ini.
Satu saran yang temanku berikan adalah, ranah privasi bagi penghuni rumah. Jika pun properti yang kita miliki dimaksudkan untuk tujuan multifungsi, penting untuk ada batasan antara ruang publik dan privat.
Aku setuju, apa lagi memang masih ada halaman belakang yang cukup longgar untuk menjadi ruang publik. Tentu ini menjadi catatan bagiku ketika mengembangkan rumahku nanti.
Rumahku memang jauh dari berbagai fasilitas umum, misalnya Rumah Sakit, Pusat Perbelanjaan, Perkantoran, Stasiun atau Bandara.
Bagi temanku, ini menjadikan sedikit sulit ketika pergerakan mobilitas masih kita perlukan sampai kapan pun. Apa lagi sebagai pelaku usaha, akan ada pertemuan dengan klien yang tidak selalu bisa kita ciptakan dalam pertemuan virtual kendati perkembangan ruang pertemuan virtual tengah gencar dilakukan.
Kemudian, letak yang ‘kurang strategis’ karena jauh dari berbagai fasilitas umum juga menjadikan properti yang kita miliki akan lambat dalam perkembangan nilai investasinya. Berbeda dengan properti yang memiliki daya dukung fasilitas di sekitarnya.
Properti Multifungsi sebagai Instrumen Investasi dan Mobilitas
Bagi temanku kepemilikan properti tidaklah cukup hanya satu saja sebagai wujud impian kita. Lebih dari itu adalah bagaimana kita juga memiliki properti yang memiliki nilai investasi jangka panjang.
Karena dia seorang pengusaha yang memiliki mobilitas tinggi untuk urusan bisnis di luar kota. Maka, kemudahan mobilitas dari lokasi properti yang akan dibeli menjadi catatan penting.
Aku kemudian belajar bagaimana dia melakukan investasi properti multifungsi yang dimaksudkan untuk membantu mobilitas pekerjaan sebagai pengusaha dengan memiliki aset properti di berbagai kota-kota besar.
Contohnya memilih properti yang dekat dengan stasiun atau bandara di kota-kota besar. Nilai investasi properti seperti ini akan terus naik dari tahun ke tahun.
Kemudian dari segi fungsi, memiliki rumah di dekat stasiun atau pun bandara akan memudahkan kita dalam menjalankan berbagai urusan di luar kota.
Kita bisa melakukan urusan penting misal di kota A, dan bisa datang lebih awal karena kita memiliki properti di sana sebagai rumah singgah kita. Ini, juga menghemat pengeluaran dari pada harus menyewa kamar hotel misalnya.
Selain itu, dalam era saat ini, properti yang kita miliki juga bisa kita sewakan ke berbagai aplikasi penyedia jasa sewa kamar. Jadi, ketika tidak kita gunakan, rumah akan tetap menghasilkan rupiah.
Temanku ini mencontohkan sebuah properti di Kalideres, Jakarta Barat yaitu Citra Garden City Jakarta. Menurut temanku berinvestasi di properti yang strategis seperti ini menjadi sangat penting, apa lagi dukungan mobilitas yang sangat lengkap.
Cita Garden City berjarak hanya 15 km dari pusat kota serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas; Rumah Sakit Ciputra Hospital, ATM & Bank, Sekolah Citra Kasih, Green Sedayu Mall, Restoran Ciffest Citra 6.
Dari sisi mobilitas, Citra Garden City hanya 5 menit menuju gerbang tol Benda, 10 menit menuju Bandara Soekarno-Hatta, 30 menit menuju stasiun Kalideres. Ini bagi temanku akan memudahkan dalam mobilitas luar kota ketika ada pertemuan atau urusan bisnis.
Selain itu, memiliki properti dari pengembang yang terpercaya juga menjadi poin penting dalam melakukan investasi properti. Citra Garden ini merupakan proyek pertama yang mulai dikembangkan oleh Ciputra Residence pada tahun 1984 sampai saat ini. Artinya, terus berkelanjutan dan telah terpercaya puluhan tahun.
Aku tentu sepakat dengan apa yang disampaikan temanku. Bagiku memiliki properti memang investasi nyata yang akan terus tumbuh. Apa lagi jika memiliki properti dengan berbagai fasilitas dan akses mobilitas. Baik sebagai hunian atau instrumen investasi pasti akan sangat menguntungkan.