Sedesa.id Berbicara destinasi wisata Jogja memang tidak ada habisnya. Setiap tahun bermunculan destinasi wisata baru, juga adanya inovasi dari pelaku wisata yang terus melakukan serangkaian perbaikan dalam menawarkan atraksi wisata bagi pengunjung. Jika Anda berwisata ke Jogja, destinasi mana yang paling ingin Anda tuju? Saya beri satu rekomendasi yaitu Desa Wisata Gamplong!
Desa Wisata Gamplong secara lengkap beralamat di Gamplong, Sumberrahayu, Moyudan, Dukuh, Sumberrahayu, Kec. Moyudan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa ini sejak lama memang sudah menjadi salah satu tujuan wisata, utamanya mereka yang menginginkan untuk melihat proses pembuatan tenun. Letaknya memang cukup jauh dari pusat kota, namun kondisi lalu lintas normal tidak sampai 2 Jam perjalanan.
Belakangan Desa Wisata Gamplong kembali ramai menjadi pembicaraan di dunia maya karena Desa Wisata ini menjadi lokasi syuting Film Bumi Manusia. Sebelumnya Desa Wisata ini juga pernah menjadi lokasi Syuting Film Sultan Agung.
Selain menjadi lokasi syuting, apa saja sih yang menjadikan Desa Wisata Gamplong ini menarik untuk dikunjungi? Apa saja atraksi wisata yang ditawarkan oleh Desa Wisata Gamplong? Berikut ulasannya untuk Anda:
1. Desa Wisata Gamplong dijuluki Mini Hollywood
Keberadaan Studio Alam Gamplong sebagai lokasi syuting menjadikan Desa Wisata ini menarik perhatian banyak pengunjung. Mereka yang penasaran seperti apa properti dan studio alam Gamplong tempat syuting film layar lebar, tentu akan menyempatkan waktu mengunjungi Studio Alam Gamplong ini.
Studi Alam Gamplong disebut sebagai mini holiwod, memang tidak salah. Karena memiliki fungsi yang sama yaitu untuk syuting film.
Studio Alam Gamplong menawarkan suasana era tahun 1600 an, yang mana dalam studio ini terdapat bangunan ikonik seperti Kraton Mataram, Perkampungan Kecil Masyarakat Mataram era 1600an, Rumah Jawa Tempo Dulu, Terdapat Perkampungan Belanda, Replika Kali CIliwung, dan berbagai replika lain yang menggambarkan suasana tempo dulu, seperti yang ada dalam film.
Walau awalnya hanya sebagai properti atau kebutuhan syuting, namun selesai syuting studio ini tetap dipertahankan. Dan keberadaan studio alam Gamplong memberikan berkah tersendiri bagi warga, yaitu adanya tambahan destinasi wisata.
2. Rumah Nyai Ontosoroh Menjadi Museum Bumi Manusia
Masih berkaitan dengan kegiatan syuting, yaitu syuting Film Bumi Manusia, ada satu bangunan ikonik yaitu Rumah Nyai Ontosoroh. Keberadaan rumah ini kemudian menjadi museum Bumi Manusia.
Bagi penggemar Novel atau Film Bumi Manusia yang ingin merasakan secara nyata bagaimana penampakan rumah Nyai Ontosoroh tentu berkunjung ke museum Bumi Manusia adalah pilihan yang tepat.
Ketika Anda akan berkunjung ke museum Bumi Manusia, Anda harus mengikuti peraturan kunjungan yang berlaku, yaitu memasuki rumah Nyai Ontosoroh secara bergantian. Hanya untuk 10 orang dalam waktu 30 menit. Pengaturan kunjungan ini tentu saja untuk menjaga bangunan dan kenyamanan di dalam museum.
3. Desa Wisata Gamplong Merupakan Pusat Kerajinan Tenun
Desa Wisata Gamplong telah terkenal sebagai pusat kerajinan tenun sejak lama. Desa ini memang menjadi salah satu sentra perajin tenun di kabupaten Sleman, industri tenun di Desa Wisata Gamplong tercatat telah ada sejak tahun 1950an, tepatnya di Suberrahayu.
Sampai saat ini produksi tenun masih menjadi salah satu mata pencaharian dan pekerjaan penduduk Desa Wisata Gamplong, masih banyak terdapat rumah produksi tenun dan kerajinan dari eceng gondok. Nah bagi Anda yang ingin belajar kerajinan tenun, Anda dapat berkunjung ke Desa Wisata Gamplong, tenang Anda bisa menginap di rumah penduk yang menyediakan kamar untuk menginap.
Keberadaan dari kegiatan wisata ini tentu saja menjadikan gairah industri tenun diharapkan terus meningkat. Pertama karena wisatawan juga menjadi bagian dari calon pembeli, atau mereka yang ingin belajar langsung untuk membuat kerajinan tenun. Hal ini bisa menambah pendapatan, adanya transaksi eko nomi.
4. Desa Wisata Gamplong Dekat Dengan Destinasi Wisata Lain
Ketika Anda berkunjung ke Desa Wisata Gamplong, Anda dapat melanjutkan kunjungan Anda ke berbagai lokasi lain yang tidak kalah menarik, lokasi yang juga berdekatan, berikut pilihannya untuk Anda:
- Destinasi Wisata Praon Cawan; Bagi Anda yang ingin menyantap kuliner di atas air, maka Praon Cawan adalah pilihan yang tepat. Anda akan berkeliling sungai dengan perahu menikmati keindahan pesisir sungai Progo sembari menyantap hidangan khas desa.
- Destinasi Wisata batu Tumpuk Kedung Watu Brongkol; merupakan destinasi wisata berupa bebatuan yang disusun manual secara vertikal, kini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin bermain air sungai, tumpukan batu akan Anda temui di sepanjang sungai ini.
- Destinasi Wisata Goa Payaman; hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit dari Desa Wisata Gamplong, Anda akan menemukan Goa Payaman, Goa ini konon dulu menjadi tempat persembunyian tentara Majapahit ketika perang dengan kerajaan Demak.
- Destinasi Wisata Polaman River Tubing; terletak sekitar 3KM dari Desa Wisata Gamplong, menyajikan pesona alam khas pemandangan pedesaan. Sebagai wahana relaksasi Tubing, pengunjung akan menyusuri sungai hingga air terjun.
5. Bentuk Keberhasilan Wisata Buatan dan Budaya Serta Kerajinan
Keberadaan Desa Wisata Gamplong bisa disebut sebagai keberhasilan dalam menghadirkan atraksi yang lengkap. Pertama adanya berbagai destinasi yang merupakan destinasi buata, atau upaya untuk melanjutkan fungsi dari keperluan suting film.
Kedua, bagaimana Budaya yang ada di desa tersebut juga terjaga, dari berbagai atraksi yang disuguhkan dalam mendukung keberlangsungan destinasi wisata desa.
Ketiga bagaimana kerajinan dibalut sebagai satu warisan tradisi yang juga menjadi bagian dari atraksi wisata. Orang luar dapat belajar bagaimana menenun dan membuat kerajinan. Melalui kegiatan wisata ini juga diharapkan terjadinya transaksi ekonomi yaitu penjualan hasil kerajinan.
Kesimpulan
Desa masih menjadi sangat menarik dalam dunia pariwisata, pengunjung yang notabene berasal dari kota tentu merindukan suasana yang khas, mengiginkan sesuatu yang mereka tidak dapatkan di kota. Jika kita menawarkan atraksi yang sama dengan yang ada dikota, tentu akan menjemukan.
Orang ingin berlibur dan mendapatkan pengalaman, mendapatkan kesegaran. Dan kita tahu, keduanya dapat diciptakan dari kegiatan wisata desa. Baik dengan wisata buatan, atau pun pemandangan dan budaya.
Memadukan antara apa yang kita buat dengan apa yang desa miliki dan apa yang menjadi pandangan hidup atau budaya, menjadi sangat menarik. Karena kegiatan wisata pada akhirnya dapat diselaraskan dan tidak mengaggu kehidupan yang berjalan di masayrakat.
Nah bagaimana dengan desa Anda? Apakah sudah ada kelompok sadar wisata? Sudah ada unit usaha BUMDes yang menjalankan usaha di bidang pariwisata? Jika belum maka bisa dipersiapkan, tentu dengan melihat lebih dalam apakah ada potensi pariwisata di desa Anda. Demikian pembahasan kali ini, semoga bermanfaat. Salam. Ari Sedesa.id