Sedesa.id Bagaimana cara membuat pembukuan keuangan BUMDes dan usaha kecil menengah? Pertanyaan ini beberapa hari yang lalu ditanyakan seorang pendamping desa kepada saya melalui saluran Whatsapp, tentu saya tidak dapat segera menjawab, selain memang bukan keilmuan saya, untuk menjawab pertanyaan tersebut tentu diperlukan penyederhanaan kalimat, sehingga nantinya ketika ada warga desa dampingan yang bertanya dapat paham dengan apa yang dijelaskan oleh pendamping desa tersebut. Bagaimana Cara Membuat Pembukuan Keuangan mari kita bahas.
Perihal pembukuan, tentu kita harus paham betul yang dimaksud dengan pembukuan itu apa? Bagi saya penting untuk mengetahui setiap definisi, karena dengan kita memahami definisi maka kita dapat meminimalisir kesalahpahaman, terlebih ketika tugas kita sebagai pendamping masyarakat, perlu memiliki kemampuan dalam menyampaikan sesuatu dengan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami. Berikut adalah pembahasan guna menjawab pertanyaan Bagaimana cara membuat pembukuan keuangan BUMDes dan usaha kecil menengah? Artikel ini saya sarikan dari diskusi dengan rekan saya yang bekerja di salah satu perusahaan Konsultan Keuangan di kota Yogyakarta.
Apa itu pembukuan?
Definisi pembukuan ada berbagai macam, misalnya Otoritas jasa Keuangan mengartikan pembukuan sebagai “Pencatatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang berisi setiap transaksi baik pengeluaran maupun pendapatan (bookkeeping).”
Sedangkan pengertian pembukuan dalam Wikipedia diartikan sebagai berikut “Pembukuan adalah pencatatan transaksi keuangan. Transaksi meliputi penjualan, pembelian, pendapatan, dan pengeluaran oleh perseorangan maupun organisasi.”
Selain itu definisi dari pembukuan juga termuat di dalam Undang Undang Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 28 sebagai berikut “Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan, dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode tahun pajak tersebut.”
Berdasarkan definisi di atas maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pembukuan adalah Setiap proses yang melibatkan pencatatan transaksi keuangan adalah proses pembukuan.
Apa manfaat dari Pembukuan Keuangan?
Jika kita membaca definisinya maka pembukuan memiliki peranan yang sangat penting dalam perjalanan sebuah perusahaan atau kegiatan usaha dalam hal ini yang dilakukan Badan Usaha Milik Desa atau pun pelaku usaha kecil mikro dan menengah. Apa saja manfaat yang dapat dirasakan dari para pelaku usaha ini ketika mereka menjalankan proses pembukuan dengan baik dan benar?
1. Pembukuan akan membantu mengetahui setiap transaksi atau
aktivitas keuangan perusahaan dalam hal ini Unit usaha BUMdes dan juga bagi
usaha kecil menengah.
2. Pembukuan berguna sebagai bahan penilaian sebuah usaha. Karena pembukuan
dapat berfungsi sebagai rekaman tentang berbagai aktivitas yang dilakukan oleh
internal perusahaan.
3. Pembukuan dapat untuk mengetahui seberapa besar kerugian dan keuntungan dari
usaha yang kita jalankan.
Dari tiga manfaat yang paling dasar di atas, kita tentu paham bahwa keberadaan dari pembukuan bagi BUMDes dan pelaku usaha pada umumnya adalah sesuatu yang ‘wajib’ untuk dilakukan, dengan memiliki pembukuan yang teratur setiap transaksi dan kegiatan yang ada akan ada jejak atau rekamannya, sehingga dapat dijadikan data pertimbangan ketika melakukan evaluasi.
Metode Pembukuan Keuangan
Di dalam membuat pembukuan keuangan kita mengenal berbagai metode pembukuan keuangan, metode umum dalam pembukuan keuangan adalah sistem pembukuan masukan tunggal dan pembukuan berpasangan. Kedua metode pembukuan ini dapat dilihat sebagai pembukuan nyata.
Sistem pembukuan masukan tunggal, yaitu sumber catatan dari pembukuan primer seperti dari buku kas, sama halnya seperti daftar rekening koran, yang menempatkan pendapatan dan pengeluaran ke berbagai akun pendapatan dan pengeluaran. Metode pembukuan masukan tunggal dapat dilakukan ketika usaha yang Kita jalankan masih dalam sekala kecil dengan volum transaksi masih tergolong rendah.
Sistem Berpasangan, ketika perusahaan atau BUMDes yang kita kelola sudah kian berkembang besar, dan volum transaksi sudah tinggi, maka dalam metode pembukuan keuangan menggunakan sistem perpasangan. Dengan sistem berpasangan ini kita dapat membuat dua entri untuk setiap transisi. Debit dibuat ke satu akun dan kredit ke akun lainnya. Kunci dari sistem berpasangan adalah berpasangannya antara debit dan kredit. bentuk pembukuan berpasangan ini juga lebih baik dari pembukuan masukan tunggal.
Bagaimana cara membuat pembukuan keuangan BUMDes dan usaha kecil menengah?
Bagi sebagian orang yang baru saja memulai sebuah usaha atau bagi desa yang baru menjalankan BUMDes sering kali ‘lupa’ untuk melakukan kegiatan pembukuan aktivitas keuangan mereka sejak awal. Hal ini dikarenakan fokus yang dihabiskan untuk pengembangan produk dan juga upaya bagaimana memasarkan produk di pasaran, kegiatan memasarkan ini memang membutuhkan fokus dan tenaga yang lebih, sehingga dalam usaha kecil atau BUMDes yang baru saja berdiri karena masih sedikit karyawan sering kali tumpang tindih tugas.
Pentingnya melakukan pembukuan keuangan sejak awal, karena ketika nanti usaha yang dijalankan berkembang dan penjualan kian meningkat, maka jumlah dari transaksi akan semakin banyak. Penting bagi kita sebagai pelaku usaha untuk memperhatikan bagaimana jumlah pemasukan, hutang, piutang dan perhitungan dari profit atau keuntungan kegiatan usaha kita secara maksimal, yang tercatat sejak awal sampai kemudian berkembang dan besar.
Pada dasarnya pembukuan keuangan untuk usaha yang masih skala kecil tidaklah sulit dan rumit seperti halnya Laporan Keuangan akan tetapi walau mudah dan sederhana masih banyak pelaku usaha seperti halnya pengelola BUMDes yang lupa untuk melakukan pembukuan keuangan mereka. Bagaimana cara melakukan pembukuan keuangan, berikut caranya:
1. Membuat Buku Catatan Pengeluaran
Di awal menjalankan usaha, baik pelaku usaha kecil menengah atau BUMDes ada baiknya untuk membuat buku terpisah yang khusus digunakan untuk mencatat pengeluaran. Di dalam buku pengeluaran ini, semua pengeluaran atau belanja di catat mulai dari belanja bahan baku, operasional, pengeluaran untuk gaji karyawan, di catat secara jelas dan berkelanjutan.
Dengan melakukan pencatatan yang jelas dan berkelanjutan, maka kita akan mengetahu berapa jumlah modal usaha kita yang telah dikeluarkan. Ketika kita telah mengetahui berapa modal yang telah dikeluarkan tersebut, maka kita bisa lebih mudah dalam membuat target atau rencana kembalinya modal usaha tersebut.
2. Membuat Buku Catatan Pemasukan
Setelah memiliki Buku Kas Pengeluaran maka selanjutnya perlu untuk membuat buku kas pemasukan. Di dalam buku kas pemasukan ini akan mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan pemasukan di usaha kita. Sebagai contoh; jumlah penjualan produk yang berhasil kita lakukan setiap hari, berapa jumlah piutang yang telah dibayarkan, dan berbagai sumber pendapatan atau masuknya dana yang terjadi.
Dalam melakukan pencatatan pemasukan ini harus jelas dan secara terus menerus dilakukan, dari hari ke hari, agar mempermudah kita dalam melakukan atau membuat pembukuan bulanan. Dengan kita memiliki buku kas pengeluaran dan pemasukan yang jelas dan tertib dalam artian setiap hari dilakukan, maka kita akan mengetahui berapa jumlah keuntungan yang diperoleh setiap harinya.
3. Membuat Buku Kas Utama
Di dalam pembukuan keuangan keberadaan Buku Kas Utama menjadi sangat penting. Keberadaan buku kas utama ini akan digunakan untuk menggabungkan antara transaksi buku kas pemasukan dengan buku kas pengeluaran. Dengan melakukan penggabungan dari kedua transaksi tersebut maka kita akan mengetahu secara detail dan jelas berapa sebenarnya keuntungan atau kerugian dari usaha yang kita jalankan.
Dengan adanya buku kas utama, kita juga bisa menentukan berapa besar anggaran dari perusahaan untuk uang masuk dan uang keluar. Estimasi dari arus kas ini sangat penting untuk nantinya membuat perencanaan dan strategi perusahaan di kemudian hari terkait dengan biaya yang tidak terduga. Misalnya saja, ketika terjadi krisis sehingga penjualan tidak berjalan maksimal, sehingga kekurangan dana atau kas.
4. Membuat Buku Stok Barang
Di dalam pembukuan keuangan sebuah perusahaan semua transaksi yang telah kita catat bukan hanya berhubungan dengan uang saja namun juga barang. Karenanya kita perlu untuk melakukan pencatatan secara teratur berapa jumlah barang yang masuk dan keluar setiap harinya. Rumusnya, ketika semakin tinggi penjualan dari barang/produk maka intensitas dari jumlah barang yang keluar dan masuk pun akan semakin tinggi.
Oleh sebab itu kita harus memiliki buku stok barang, dengan demikian kita akan mudah dalam memonitor dan mengawasi ketersediaan barang. Belum lagi ketika nantinya kita ingin memiliki cabang atau membuka sistem penjualan dropship dan reseller, penting untuk kita memiliki buku stok barang yang jelas, rapi dan teratur.
Keberadaan dari buku stok barang ini juga akan membantu kita dalam melihat stok dari supplier kita, sehingga kita dapat melakukan pengawasan dari keluar masuknya barang dari supllier, di sini kita bisa mengantisipasi terjadinya kecurangan baik yang dilakukan oleh internal perusahaan mau pun supllier sebagai rekan kerja perusahaan.
5. Membuat Buku Inventaris Barang
Setelah membuat Buku Stok Barang, selanjutnya kita perlu untuk membuat buku investor barang yang digunakan untuk mencatat semua barang perusahaan yang telah dibeli dan digunakan. Di dalam buku inventaris barang, semua barang yang telah dibeli dan dimiliki perusahaan baik dibeli melalui anggaran belanja atau pun barang dari hibah atau sumbangan program pemerintah dan CSR harus tetap di masukan ke dalam catatan buku inventaris barang.
Dengan memiliki buku inventaris barang, kita akan mudah dalam menjaga dari setiap aset yang kita miliki di dalam perusahaan, hal ini penting agar keberadaan aset dalam hal ini barang dapat terkendali. Selain itu Buku Inventaris Barang juga berfungsi untuk;
- Mempermudah dalam melakukan pengawasan.
- Untuk Mencegah agar barang tidak mudah hilang.
- Membantu mempermudah dalam melakukan pengecekan barang.
- Mempermudah ketika akan melakukan kegiatan mutasi atau penghapusan barang.
- Sebagai bukti tertulis dari pengelolaan barang sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
6. Membuat Buku Laba dan Rugi
Di dalam membuat pembukuan keuangan yang terakhir kita perlu membuat buku laba rugi. Di dalam buku laba rugi ini akan melakukan pencatatan pendapatan dan pengeluaran atau beban perusahaan dalam satu periode tertentu. Ketika kita melakukan pencatatan di dalam buku laba rugi, maka kita akan mudah untuk mengetahui kondisi perusahaan sedang mendapatkan laba atau justru mengalami kerugian.
Di dalam sebuah perusahaan yang telah berkembang atau besar keberadaan laporan laba rugi akan berfungsi untuk menentukan nilai investasi dan juga untuk memprediksi jumlah arus kasa di masa yang akan datang. Karenanya, penting bagi kita membuat pembukuan laba rugi bahkan sejak awal kita memulai usaha sehingga pencatatan ini akan terekam sampai nanti ketika usaha yang kita jalankan berkembang dan besar.
Selain itu laporan laba rugi juga berfungsi sebagai berikut:
- Untuk mengetahui perolehan perusahaan berapa laba yang diperoleh dan atau berapa kerugian yang dialami di satu periode.
- Memberikan informasi mengenai besaran pajak yang ditanggung perusahaan.
- Berguna untuk mengetahui strategi dan langkah yang sudah dilakukan apakah sudah efektif dan tepat atau belum.
- Menjadi referensi dalam mengevaluasi langkah dan strategi yang harus dilakukan di periode selanjutnya.
- Berguna dalam membuat laporan pertanggung jawaban kepada investor ketika usaha yang kita jalankan ada pendanaan dari pihak lain.
Donwnload Contoh Pembukuan Keuangan Sederhana
Contoh Aplikasi pembukuan sederhana (Download Excel)
Contoh Pembukuan Kas Sederhana (Download Excel)
Contoh pembukuan sederhana (Download Excel)
Contoh Laporan Keuangan BUMDes (Download Excel)
Kesimpulan
Demikian pembahasan mengenai Cara Membuat Pembukuan Keuangan BUMDes dan Usaha Kecil Menengah semoga dalam pembahasan kali ini dapat memberikan gambaran seperti apa pentingnya pembukuan keuangan dan apa saja yang perlu dibuat dalam pembukuan keuangan. Bisa saja membuat pembukuan keuangan tersebut secara konvensional dengan buku dan bisa menggunakan aplikasi seperti halnya microsoft excel. Pada dasarnya yang harus kita perhatikan adalah, pembukuan harus jelas dan dapat dipahami serta dilakukan secara konsisten.
File contoh di atas hanya sebagai gambaran saja bagaimana pembukuan keuangan dalam format excel dan tidak menjadi format yang baku, karena setiap format ditentukan sendiri dan disesuaikan dengan kebutuhan dari usaha kita. Semoga bermanfaat, terima kasih telah membaca. Salam. Ari Sedesa.id