Sedesa.id Bagaimana cara pengelolaan BUMDes sukses sebagai upaya membangun desa yang mandiri dan sejahtera? Ini adalah pertanyaan yang sering muncul. Memang dalam pengelolaan BUMDes tidaklah semudah yang dibayangkan. Banyak tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan.
BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) adalah badan usaha yang dibentuk dan dikelola oleh desa dengan modal yang sepenuhnya atau sebagian besar dimiliki oleh desa. BUMDes berperan penting dalam mengoptimalkan potensi desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendorong kemandirian ekonomi desa.
Dengan pengelolaan yang tepat, BUMDes bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang kuat, menjadikan desa lebih maju dan sejahtera.
Pengertian BUMDes
BUMDes adalah lembaga ekonomi desa yang dikelola oleh masyarakat dengan tujuan untuk memanfaatkan sumber daya lokal. Keuntungan dari BUMDes akan digunakan untuk pembangunan desa dan kesejahteraan masyarakat.
Berdirinya BUMDes didorong oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang memberikan keleluasaan bagi desa untuk membentuk usaha sendiri. Dalam praktiknya, kesuksesan BUMDes bergantung pada kontribusi dan partisipasi aktif dari masyarakat desa.
Prinsip Dasar Pengelolaan BUMDes
Pengelolaan BUMDes berdasarkan beberapa prinsip utama yang menjadi pedoman dalam menjalankan usaha di tingkat desa:
- Kolektif: BUMDes adalah bentuk usaha ekonomi yang melibatkan seluruh masyarakat desa. Setiap keputusan bisnis dan strategi usaha harus melalui musyawarah desa.
- Inklusif: BUMDes beroperasi dalam suasana politik inklusif, artinya semua elemen masyarakat, tanpa memandang status sosial atau latar belakang, dapat berpartisipasi.
- Berbasis Potensi Lokal: BUMDes beroperasi dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa, baik dari segi sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun peluang ekonomi.
- Berorientasi Sosial dan Komersial: Selain mengejar keuntungan, BUMDes juga berperan dalam memberikan layanan sosial kepada masyarakat desa, seperti penyediaan air bersih atau layanan keuangan mikro.
Pendirian BUMDes
Pendirian BUMDes harus didasarkan pada kebutuhan masyarakat desa dan potensi yang dimiliki desa. Pembentukan BUMDes melibatkan musyawarah desa yang partisipatif, di mana warga desa turut berperan dalam memutuskan jenis usaha yang akan dijalankan.
Beberapa langkah dalam pendirian BUMDes meliputi:
- Musyawarah Desa: Semua warga desa diajak bermusyawarah untuk memutuskan jenis usaha apa yang paling sesuai dengan potensi desa.
- Pengelolaan Modal: Modal BUMDes berasal dari desa, baik dari dana desa maupun dari kontribusi lain yang diputuskan melalui musyawarah.
- Pembentukan Struktur Organisasi: BUMDes dikelola oleh pengurus yang dipilih oleh warga desa, dan mereka bertanggung jawab untuk mengelola bisnis secara profesional.
Klasifikasi Usaha BUMDes
BUMDes dapat menjalankan berbagai jenis usaha, tergantung pada potensi dan kebutuhan desa. Berikut adalah beberapa klasifikasi jenis usaha BUMDes atau biasa kita kenal dengan Unit Usaha BUMDes:
- Serving (Pelayanan Masyarakat): BUMDes menjalankan usaha yang melayani kebutuhan dasar masyarakat, seperti penyediaan air bersih, listrik desa, atau lumbung pangan.Contoh: BUMDes yang mengelola sistem distribusi air minum untuk warga desa atau penyediaan listrik tenaga surya.
- Banking (Keuangan Mikro): BUMDes dapat berfungsi sebagai lembaga keuangan mikro yang menawarkan pinjaman dengan bunga rendah, membantu warga mengakses dana tanpa harus melalui lembaga konvensional.Contoh: Bank Desa atau koperasi simpan pinjam yang memberikan layanan kredit mikro kepada masyarakat desa.
- Renting (Penyewaan): BUMDes menyediakan jasa penyewaan alat-alat yang dibutuhkan masyarakat, seperti traktor, gedung pertemuan, atau perlengkapan pesta.Contoh: Penyewaan peralatan pertanian atau sound system untuk acara-acara desa.
- Brokering (Perantara): BUMDes menjadi perantara antara petani dan pasar, membantu petani menjual produk mereka dengan harga yang lebih baik tanpa harus melalui tengkulak.Contoh: BUMDes yang mendirikan pasar desa untuk memfasilitasi penjualan hasil pertanian.
- Trading (Perdagangan): BUMDes menjalankan usaha perdagangan, baik berupa produksi barang atau pemasaran produk lokal di pasar yang lebih luas.Contoh: BUMDes yang memproduksi kerajinan tangan atau hasil olahan pertanian seperti keripik atau jus buah untuk dijual di luar desa.
- Holding (Usaha Bersama): BUMDes bertindak sebagai holding yang mengelola beberapa unit usaha di bawah satu atap, seperti desa wisata yang mengelola berbagai layanan seperti penginapan, makanan, hingga jasa pemandu wisata.Contoh: Desa Wisata yang mengelola berbagai jenis usaha, termasuk penginapan, restoran, kerajinan, dan atraksi wisata.
Prinsip Pengelolaan BUMDes yang Sukses
Agar BUMDes berjalan dengan baik, ada beberapa prinsip pengelolaan yang harus diterapkan:
- Kooperatif: Seluruh pengurus dan masyarakat desa harus bekerja sama secara harmonis dalam menjalankan usaha.
- Partisipatif: Masyarakat desa harus terlibat secara aktif, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam pelaksanaan kegiatan usaha.
- Transparan: Semua laporan keuangan dan kegiatan usaha harus terbuka bagi masyarakat desa, untuk mencegah penyalahgunaan wewenang.
- Akuntabel: Setiap tindakan pengelola BUMDes harus dapat dipertanggungjawabkan, baik secara administratif maupun finansial.
- Sustainable: Usaha yang dijalankan BUMDes harus bersifat berkelanjutan, menjaga keseimbangan antara keuntungan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.
Contoh BUMDes Sukses di Indonesia
BUMDes Tirta Mandiri – Desa Ponggok, Klaten
BUMDes ini sukses mengelola wisata air alami dan berhasil meraup omset miliaran rupiah. Desa Ponggok kini menjadi salah satu destinasi wisata terkenal di Jawa Tengah, dan keberhasilan BUMDes Tirta Mandiri telah mengangkat kesejahteraan masyarakatnya.
BUMDes Sumber Rejeki – Desa Ngadirojo, Pacitan
BUMDes ini bergerak di sektor pertanian dan perdagangan hasil pertanian. Mereka mendirikan pasar desa untuk memfasilitasi petani menjual produk mereka langsung ke konsumen, tanpa melalui tengkulak, sehingga petani mendapatkan harga yang lebih baik.
BUMDes Makmur Sejahtera – Kabupaten Banyuwangi
Bumdes ini berfokus pada pengembangan sektor pariwisata, UMKM, dan pertanian organik. BUMDes ini telah menjalin kemitraan dengan pelaku pariwisata lokal untuk menciptakan destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan, dengan melibatkan masyarakat desa sebagai tuan rumah.
BUMDes Nusantara Mandiri – Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
BUMDes Nusantara Mandiri di Kabupaten Magelang berhasil memberdayakan petani dan nelayan melalui program-program pelatihan dan dukungan modal. Dengan memfasilitasi akses ke peralatan pertanian modern dan memberikan pelatihan tentang cara meningkatkan produktivitas, BUMDes ini berhasil meningkatkan pendapatan para petani dan nelayan di wilayahnya.
BUMDes Harapan Baru – Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah
BUMDes Harapan Baru telah berhasil mentransformasi desanya melalui program-program inovatif. Fokus utama mereka ada pada industri kreatif dan ekowisata. BUMDes ini memberikan pelatihan kepada warga desa untuk membuat produk kreatif seperti kerajinan tangan dan tekstil, yang kemudian dipasarkan kepada wisatawan lokal dan mancanegara.
BUMDes Maju Bersama – Kabupaten Blora, Jawa Tengah
BUMDes Maju Bersama di Kabupaten Blora berhasil menciptakan perekonomian desa yang lebih stabil melalui pengembangan industri rumahan. BUMDes ini memberikan pelatihan kepada warga untuk memproduksi barang-barang kerajinan seperti anyaman bambu dan batik, serta makanan tradisional yang kemudian dipasarkan secara offline dan online.
BUMDes Jaya Abadi – Desa Bhuana Jaya, Kutai Kartanegara
BUMDes Jaya Abadi dari Desa Bhuana Jaya, Kutai Kartanegara, adalah contoh sukses bagaimana desa bisa memanfaatkan potensi lokal untuk menghasilkan keuntungan besar. Fokus BUMDes ini ada pada sektor pertanian dan pariwisata. Mereka memanfaatkan lahan pertanian yang subur untuk menanam berbagai tanaman pangan seperti padi, jagung, dan sayuran, yang semuanya berhasil meningkatkan pendapatan desa.
Tanya Jawab Seputar BUMDes
- Apa itu BUMDes? BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) adalah lembaga usaha yang dimiliki dan dikelola oleh desa untuk mengelola potensi lokal demi kesejahteraan masyarakat desa.
- Bagaimana BUMDes dapat membantu perekonomian desa? BUMDes mengelola usaha-usaha berbasis potensi lokal, seperti pertanian, pariwisata, industri kreatif, hingga UMKM, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru.
- Apa yang membuat BUMDes sukses? Kunci sukses BUMDes adalah perencanaan strategis, kolaborasi antara masyarakat desa dan pemerintah, serta inovasi dalam mengelola potensi lokal.
- Apa manfaat pendirian BUMDes? BUMDes membantu meningkatkan pendapatan asli desa, mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pembangunan berkelanjutan di desa.
- Sektor apa saja yang bisa dikembangkan oleh BUMDes? BUMDes dapat mengembangkan berbagai sektor seperti pertanian, pariwisata, perikanan, industri kreatif, dan layanan keuangan desa.
Selengkapnya perihal BUMDes silakan baca: Tanya Jawab Seputar BUMDes Lengkap
Kesimpulan
Pengelolaan BUMDes yang baik bisa menjadi solusi untuk menggerakkan ekonomi desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memanfaatkan potensi lokal dengan optimal. Dengan prinsip kooperatif, partisipatif, transparan, akuntabel, dan berkelanjutan, BUMDes bisa berkembang menjadi lembaga yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga mendukung pembangunan desa secara keseluruhan.
Untuk desa yang ingin memulai BUMDes, langkah awal yang perlu dilakukan adalah musyawarah desa untuk menentukan jenis usaha yang sesuai dengan potensi lokal, serta memastikan keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap tahap pengelolaannya.
Demikian pembahasan kali ini mengenai Pengelolaan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa): Cara Membangun Desa yang Mandiri dan Sejahtera. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah semangat dan memberikan inspirasi dalam upaya membangun Desa melalui BUMDes Sukses. Jika ada pertanyaan, silakan di kolom komentar. Salam Ari Sedesa.