• Call: +6285643190105
  • E-mail: sapasedesa@gmail.com
  • Login
  • Register
Education Blog
  • Desa
    • Koperasi
    • BUMDes
    • Peluang Usaha
    • Materi dan Publikasi
  • Digital Marketing
  • Nalara Kopi
  • Sedesa TV
  • Layanan
    • Pelatihan Wisata Berkelanjutan
    • Pelatihan Pasar Rakyat
No Result
View All Result
sedesa.id
No Result
View All Result
Home PUSTAKA BUMDes

Pengelolaan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa): Cara Membangun Desa yang Mandiri dan Sejahtera

Ryan Ariyanto by Ryan Ariyanto
September 4, 2024
in BUMDes, PUSTAKA
0
sedesa.id Pengelolaan BUMDes Badan Usaha Milik Desa Cara Membangun Desa yang Mandiri dan Sejahtera
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on TekegranShare on Tekegran

Sedesa.id Bagaimana cara pengelolaan BUMDes sukses sebagai upaya membangun desa yang mandiri dan sejahtera? Ini adalah pertanyaan yang sering muncul. Memang dalam pengelolaan BUMDes tidaklah semudah yang dibayangkan. Banyak tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan.

BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) adalah badan usaha yang dibentuk dan dikelola oleh desa dengan modal yang sepenuhnya atau sebagian besar dimiliki oleh desa. BUMDes berperan penting dalam mengoptimalkan potensi desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendorong kemandirian ekonomi desa.

RelatedPosts

Struktur Bumdes Perlu Menambah Bagian Digital Marketing

Perempuan Harus Jadi Bagian dari Koperasi Desa dan BUMDes

Perbedaan BUMDes dan Koperasi: Mana yang Cocok untuk Desa Anda?

Dengan pengelolaan yang tepat, BUMDes bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang kuat, menjadikan desa lebih maju dan sejahtera.

Pengertian BUMDes

BUMDes adalah lembaga ekonomi desa yang dikelola oleh masyarakat dengan tujuan untuk memanfaatkan sumber daya lokal. Keuntungan dari BUMDes akan digunakan untuk pembangunan desa dan kesejahteraan masyarakat.

Berdirinya BUMDes didorong oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang memberikan keleluasaan bagi desa untuk membentuk usaha sendiri. Dalam praktiknya, kesuksesan BUMDes bergantung pada kontribusi dan partisipasi aktif dari masyarakat desa.

Prinsip Dasar Pengelolaan BUMDes

Pengelolaan BUMDes berdasarkan beberapa prinsip utama yang menjadi pedoman dalam menjalankan usaha di tingkat desa:

  1. Kolektif: BUMDes adalah bentuk usaha ekonomi yang melibatkan seluruh masyarakat desa. Setiap keputusan bisnis dan strategi usaha harus melalui musyawarah desa.
  2. Inklusif: BUMDes beroperasi dalam suasana politik inklusif, artinya semua elemen masyarakat, tanpa memandang status sosial atau latar belakang, dapat berpartisipasi.
  3. Berbasis Potensi Lokal: BUMDes beroperasi dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa, baik dari segi sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun peluang ekonomi.
  4. Berorientasi Sosial dan Komersial: Selain mengejar keuntungan, BUMDes juga berperan dalam memberikan layanan sosial kepada masyarakat desa, seperti penyediaan air bersih atau layanan keuangan mikro.

Pendirian BUMDes

Pendirian BUMDes harus didasarkan pada kebutuhan masyarakat desa dan potensi yang dimiliki desa. Pembentukan BUMDes melibatkan musyawarah desa yang partisipatif, di mana warga desa turut berperan dalam memutuskan jenis usaha yang akan dijalankan.

Beberapa langkah dalam pendirian BUMDes meliputi:

  1. Musyawarah Desa: Semua warga desa diajak bermusyawarah untuk memutuskan jenis usaha apa yang paling sesuai dengan potensi desa.
  2. Pengelolaan Modal: Modal BUMDes berasal dari desa, baik dari dana desa maupun dari kontribusi lain yang diputuskan melalui musyawarah.
  3. Pembentukan Struktur Organisasi: BUMDes dikelola oleh pengurus yang dipilih oleh warga desa, dan mereka bertanggung jawab untuk mengelola bisnis secara profesional.

Klasifikasi Usaha BUMDes

BUMDes dapat menjalankan berbagai jenis usaha, tergantung pada potensi dan kebutuhan desa. Berikut adalah beberapa klasifikasi jenis usaha BUMDes atau biasa kita kenal dengan Unit Usaha BUMDes:

  1. Serving (Pelayanan Masyarakat): BUMDes menjalankan usaha yang melayani kebutuhan dasar masyarakat, seperti penyediaan air bersih, listrik desa, atau lumbung pangan.Contoh: BUMDes yang mengelola sistem distribusi air minum untuk warga desa atau penyediaan listrik tenaga surya.
  2. Banking (Keuangan Mikro): BUMDes dapat berfungsi sebagai lembaga keuangan mikro yang menawarkan pinjaman dengan bunga rendah, membantu warga mengakses dana tanpa harus melalui lembaga konvensional.Contoh: Bank Desa atau koperasi simpan pinjam yang memberikan layanan kredit mikro kepada masyarakat desa.
  3. Renting (Penyewaan): BUMDes menyediakan jasa penyewaan alat-alat yang dibutuhkan masyarakat, seperti traktor, gedung pertemuan, atau perlengkapan pesta.Contoh: Penyewaan peralatan pertanian atau sound system untuk acara-acara desa.
  4. Brokering (Perantara): BUMDes menjadi perantara antara petani dan pasar, membantu petani menjual produk mereka dengan harga yang lebih baik tanpa harus melalui tengkulak.Contoh: BUMDes yang mendirikan pasar desa untuk memfasilitasi penjualan hasil pertanian.
  5. Trading (Perdagangan): BUMDes menjalankan usaha perdagangan, baik berupa produksi barang atau pemasaran produk lokal di pasar yang lebih luas.Contoh: BUMDes yang memproduksi kerajinan tangan atau hasil olahan pertanian seperti keripik atau jus buah untuk dijual di luar desa.
  6. Holding (Usaha Bersama): BUMDes bertindak sebagai holding yang mengelola beberapa unit usaha di bawah satu atap, seperti desa wisata yang mengelola berbagai layanan seperti penginapan, makanan, hingga jasa pemandu wisata.Contoh: Desa Wisata yang mengelola berbagai jenis usaha, termasuk penginapan, restoran, kerajinan, dan atraksi wisata.

Prinsip Pengelolaan BUMDes yang Sukses

Agar BUMDes berjalan dengan baik, ada beberapa prinsip pengelolaan yang harus diterapkan:

  1. Kooperatif: Seluruh pengurus dan masyarakat desa harus bekerja sama secara harmonis dalam menjalankan usaha.
  2. Partisipatif: Masyarakat desa harus terlibat secara aktif, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam pelaksanaan kegiatan usaha.
  3. Transparan: Semua laporan keuangan dan kegiatan usaha harus terbuka bagi masyarakat desa, untuk mencegah penyalahgunaan wewenang.
  4. Akuntabel: Setiap tindakan pengelola BUMDes harus dapat dipertanggungjawabkan, baik secara administratif maupun finansial.
  5. Sustainable: Usaha yang dijalankan BUMDes harus bersifat berkelanjutan, menjaga keseimbangan antara keuntungan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.

Contoh BUMDes Sukses di Indonesia

BUMDes Tirta Mandiri – Desa Ponggok, Klaten
BUMDes ini sukses mengelola wisata air alami dan berhasil meraup omset miliaran rupiah. Desa Ponggok kini menjadi salah satu destinasi wisata terkenal di Jawa Tengah, dan keberhasilan BUMDes Tirta Mandiri telah mengangkat kesejahteraan masyarakatnya.

BUMDes Sumber Rejeki – Desa Ngadirojo, Pacitan
BUMDes ini bergerak di sektor pertanian dan perdagangan hasil pertanian. Mereka mendirikan pasar desa untuk memfasilitasi petani menjual produk mereka langsung ke konsumen, tanpa melalui tengkulak, sehingga petani mendapatkan harga yang lebih baik.

BUMDes Makmur Sejahtera – Kabupaten Banyuwangi
Bumdes ini berfokus pada pengembangan sektor pariwisata, UMKM, dan pertanian organik. BUMDes ini telah menjalin kemitraan dengan pelaku pariwisata lokal untuk menciptakan destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan, dengan melibatkan masyarakat desa sebagai tuan rumah.

BUMDes Nusantara Mandiri – Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
BUMDes Nusantara Mandiri di Kabupaten Magelang berhasil memberdayakan petani dan nelayan melalui program-program pelatihan dan dukungan modal. Dengan memfasilitasi akses ke peralatan pertanian modern dan memberikan pelatihan tentang cara meningkatkan produktivitas, BUMDes ini berhasil meningkatkan pendapatan para petani dan nelayan di wilayahnya.

BUMDes Harapan Baru – Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah
BUMDes Harapan Baru telah berhasil mentransformasi desanya melalui program-program inovatif. Fokus utama mereka ada pada industri kreatif dan ekowisata. BUMDes ini memberikan pelatihan kepada warga desa untuk membuat produk kreatif seperti kerajinan tangan dan tekstil, yang kemudian dipasarkan kepada wisatawan lokal dan mancanegara.

BUMDes Maju Bersama – Kabupaten Blora, Jawa Tengah
BUMDes Maju Bersama di Kabupaten Blora berhasil menciptakan perekonomian desa yang lebih stabil melalui pengembangan industri rumahan. BUMDes ini memberikan pelatihan kepada warga untuk memproduksi barang-barang kerajinan seperti anyaman bambu dan batik, serta makanan tradisional yang kemudian dipasarkan secara offline dan online.

BUMDes Jaya Abadi – Desa Bhuana Jaya, Kutai Kartanegara
BUMDes Jaya Abadi dari Desa Bhuana Jaya, Kutai Kartanegara, adalah contoh sukses bagaimana desa bisa memanfaatkan potensi lokal untuk menghasilkan keuntungan besar. Fokus BUMDes ini ada pada sektor pertanian dan pariwisata. Mereka memanfaatkan lahan pertanian yang subur untuk menanam berbagai tanaman pangan seperti padi, jagung, dan sayuran, yang semuanya berhasil meningkatkan pendapatan desa.

Tanya Jawab Seputar BUMDes

  1. Apa itu BUMDes? BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) adalah lembaga usaha yang dimiliki dan dikelola oleh desa untuk mengelola potensi lokal demi kesejahteraan masyarakat desa.
  2. Bagaimana BUMDes dapat membantu perekonomian desa? BUMDes mengelola usaha-usaha berbasis potensi lokal, seperti pertanian, pariwisata, industri kreatif, hingga UMKM, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru.
  3. Apa yang membuat BUMDes sukses? Kunci sukses BUMDes adalah perencanaan strategis, kolaborasi antara masyarakat desa dan pemerintah, serta inovasi dalam mengelola potensi lokal.
  4. Apa manfaat pendirian BUMDes? BUMDes membantu meningkatkan pendapatan asli desa, mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pembangunan berkelanjutan di desa.
  5. Sektor apa saja yang bisa dikembangkan oleh BUMDes? BUMDes dapat mengembangkan berbagai sektor seperti pertanian, pariwisata, perikanan, industri kreatif, dan layanan keuangan desa.

Selengkapnya perihal BUMDes silakan baca: Tanya Jawab Seputar BUMDes Lengkap

Kesimpulan

Pengelolaan BUMDes yang baik bisa menjadi solusi untuk menggerakkan ekonomi desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memanfaatkan potensi lokal dengan optimal. Dengan prinsip kooperatif, partisipatif, transparan, akuntabel, dan berkelanjutan, BUMDes bisa berkembang menjadi lembaga yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga mendukung pembangunan desa secara keseluruhan.

Untuk desa yang ingin memulai BUMDes, langkah awal yang perlu dilakukan adalah musyawarah desa untuk menentukan jenis usaha yang sesuai dengan potensi lokal, serta memastikan keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap tahap pengelolaannya.

Demikian pembahasan kali ini mengenai Pengelolaan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa): Cara Membangun Desa yang Mandiri dan Sejahtera. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah semangat dan memberikan inspirasi dalam upaya membangun Desa melalui BUMDes Sukses. Jika ada pertanyaan, silakan di kolom komentar. Salam Ari Sedesa.

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X

Terkait

Previous Post

5 Studi Kasus BUMDes Sukses yang Bisa Jadi Inspirasi untuk Desa Anda

Next Post

Contoh Usaha BUMDes di Berbagai Sektor yang Sukses dan Menguntungkan

Ryan Ariyanto

Ryan Ariyanto

Ryan Ariyanto aktif berkegiatan untuk desa, pemberdayaan masyarakat dan dunia digital marketing. Selain aktif mengelola sedesa.id, juga sebagai Peneliti Lepas Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM. Saat ini bekerja sebagai Analis Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka - Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Related Posts

Struktur BUMDes 2022
BUMDes

Struktur Bumdes Perlu Menambah Bagian Digital Marketing

by Ryan Ariyanto
Juni 10, 2025
0

Sedang menyusun Struktur Bumdes 2022? Apakah divisi digital marketing menjadi bagian dalam struktur BUMDes tahun 2022 ini? Yuk pelajari!

Read moreDetails
Sedesa.id Perempuan Harus Jadi Bagian dari Koperasi Desa dan BUMDes
BUMDes

Perempuan Harus Jadi Bagian dari Koperasi Desa dan BUMDes

by Ryan Ariyanto
Mei 22, 2025
0

Sedesa.id Kalau kita bicara soal pembangunan ekonomi desa, sering kali yang muncul adalah nama-nama tokoh laki-laki. Tapi tunggu dulu. Di...

Read moreDetails
sedesa.id perbedaan BUMDes dan Koperasi
BUMDes

Perbedaan BUMDes dan Koperasi: Mana yang Cocok untuk Desa Anda?

by Ryan Ariyanto
Mei 14, 2025
0

Sedesa.id Setidaknya sejak 10 tahun terakhir Desa telah berjuang dalam kemandirian ekonomi melalui keberadaan Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes,...

Read moreDetails

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Archive

Most commented

Panduan Lengkap SHU Koperasi dan Cara Menghitung

SEO di 2025: Bagaimana Bisa Muncul di Pencarian AI Seperti Gemini, ChatGPT, Perplexity sampai Meta AI

Panduan Lengkap Koperasi Desa Merah Putih dan Perbedaan dengan Koperasi Lain

Apa Itu Koperasi? Pembahasan Lengkap dan Perannya dalam Koperasi Desa Merah Putih

Download Desain Maulid Nabi Terbaru File PowerPoint

Struktur Bumdes Perlu Menambah Bagian Digital Marketing

Seedbacklink
Banner BlogPartner Backlink.co.id
  • About us
  • Terms of service
  • Privacy Policy
Call us: 085643190105

Sedesa.id © 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Desa
    • Koperasi
    • BUMDes
    • Peluang Usaha
    • Materi dan Publikasi
  • Digital Marketing
  • Nalara Kopi
  • Sedesa TV
  • Layanan
    • Pelatihan Wisata Berkelanjutan
    • Pelatihan Pasar Rakyat

Sedesa.id © 2025

Eksplorasi konten lain dari sedesa.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca