Sedesa.i Senin, 5 Juli 2021, Tim Pendampingan Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PUSTEK) UGM menyelenggarakan pelatihan “Kelas TIK#1: Bercerita Menjadi Dasar Pembuatan Konten” yang merupakan salah satu aksi dari Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Promosi dan Peningkatan Taraf Kehidupan Masyarakat di Kawasan Perbukitan Menoreh.
Tim Pendampingan Desa Binaan sendiri terdiri dari Prof. Dr. Catur Sugiyanto, M.A, Prof. Dr. Ir. Lilik Soetiarso, M.Eng, Achniah Damayanti SIP, M.A, Tondy Dwi Mulya Rahman S.T.P, Ariyanto S.E, Farrah Nafisa dan Almira Chairunissa.
Agenda pelatihan merupakan lanjutan dari rangkaian program Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Pengembangan Desa Binaan UGM periode 2021 di 6 Kalurahan pada 2 Kecamatan yang ada di Kawasan Perbukitan Menoreh. Kecamatan Samigaluh terdiri dari Kalurahan Gerbosari dan Sidoharjo serta Kecamatan Kalibawang yang terdiri dari Kalurahan Banjaroyo, Banjarasri, Banjararum, dan Banjarharjo.
Kelas TIK#1 ini dilakukan di Kampoeng Soember Loempang yang berada di Kalurahan Banjararum.dihadiri oleh Tim Pendampingan Desa Binaan dan 11 peserta yang berasal dari 6 Kalurahan tersebut.
Walaupun dilakukan secara tatap muka langsung, namun pelatihan ini senantiasa mematuhi protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker, pengecekan suhu tubuh serta menjaga jarak.
Sebagian besar peserta menekuni usaha di bidang pariwisata, seperti Desa Wisata Dewa Dekso, Tegal Pule, dan Kampoeng Soember Loempang. Beberapa peserta lain juga merintis usaha kecil dan menengah seperti keripik, catering, kopi, jamu hingga usaha pakaian. Beberapa usaha dirintis sejak beberapa tahun yang lalu, namun ada juga usaha yang memang dirintis untuk menanggapi masa pandemi ini.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningakatkan kapasitas dan kompetensi masyarakat serta mempromosikan kehidupan, sumber daya alam dan lingkungan Kawasan Perbukitan Menoreh melalui penggunaan sarana teknologi informasi dan komunikasi. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan memberi pemahaman kepada peserta tentang ‘bercerita’ yang merupakan dasar dalam membuat konten di media sosial.
Materi yang disampaikan dalam Kelas TIK#1 ini mengenai pentingnya bercerita, manfaat dan tujuan bercerita serta langkah-langkah yang dilakukan agar cerita yang dibuat menjadi menarik. Ini tidak lepas dari kondisi hari ini, yang mana konten bisa diproduksi melalui genggaman atau smartphone.
“Sekarang eranya penggunaan teknokogi informasi. Masyarakat sudah biasa menggunakan smartphone dan internet. Kami bantu meningkatkan kualitas penggunaan smartphone mereka dengan konten promosi yang baik.” Ujar Prof. Dr. Catur Sugiyanto
Selain memperoleh materi mengenai bercerita, peserta juga memperoleh kesempatan untuk mempraktekkan langsung materi yang didapat pada pelatihan ini dengan cara menceritakan apapun yang ingin diceritakan, entah bercerita tentang kehidupan, kesibukan maupun usaha yang sedang ditekuni.
Peserta pelatihan cukup antusias untuk bercerita.
Beberapa peserta menceritakan mengenai usaha pakaian, jamu dan keripik yang sedang mereka tekuni. Bahkan ada beberapa peserta yang membawa produk hasil usahanya untuk diperkenalkan dan dijadikan salah satu materi bercerita. Kemudian ada juga peserta yang menceritakan mengenai Desa Wisata yang dikelola serta suka duka yang dihadapi.
Rencananya, Kelas TIK selanjutnya akan menjadi lanjutan dari kelas bercerita ini, yaitu kelas menulis cerita. Diharapkan, kegiatan pelatihan ini dapat terus berlanjut dan dapat memberi kebermanfaatan bagi masyarakat Kawasan Perbukitan Menoreh.
Almira Chairunissa.