• Call: +6285643190105
  • E-mail: sapasedesa@gmail.com
  • Login
  • Register
Education Blog
  • Desa
    • Koperasi
    • BUMDes
    • Peluang Usaha
    • Materi dan Publikasi
  • Digital Marketing
  • Nalara Kopi
  • Sedesa TV
  • Layanan
    • Pelatihan Wisata Berkelanjutan
    • Pelatihan Pasar Rakyat
No Result
View All Result
sedesa.id
No Result
View All Result
Home PUSTAKA Catatan Penulis

Model Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih: Baru, Revitalisasi, atau Pengembangan?

Ryan Ariyanto by Ryan Ariyanto
Mei 18, 2025
in Catatan Penulis, Koperasi, PUSTAKA
0
sedesa.id Model Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on TekegranShare on Tekegran

Sedesa.id Setiap desa punya karakter berbeda. Ada yang sudah punya koperasi sejak dulu, tapi kini mati suri. Ada yang baru mau memulai dari nol. Ada juga yang koperasinya sehat dan aktif. Nah, program Koperasi Desa Merah Putih paham betul akan realita ini.

Karena itu, pemerintah merancang tiga model pendekatan dalam pembentukan koperasi desa—bukan pendekatan seragam. Dan ini menarik untuk kita bahas lebih dalam, agar desa bisa memilih model yang paling sesuai dengan kondisinya.

RelatedPosts

Kolaborasi Koperasi Merah Putih, UMKM, dan BUMDes untuk Dorong Ekonomi Desa

Peran Koperasi Desa dalam Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat

Sistem Monitoring dan Evaluasi Koperasi Desa Merah Putih

1. Model Pembentukan Baru: Untuk Desa Tanpa Koperasi

Model ini cocok untuk desa yang benar-benar belum memiliki koperasi sama sekali. Biasanya, proses dimulai dari musyawarah desa, lalu disusul penyusunan anggaran dasar, pemilihan pengurus, dan pengesahan oleh notaris.

Keunggulan model ini:

  • Bisa disesuaikan sejak awal dengan kebutuhan lokal
  • Lebih segar, tanpa beban masa lalu
  • Dapat menjadi alat konsolidasi ekonomi baru

Tantangannya:

  • Butuh edukasi dasar soal perkoperasian
  • SDM dan modal awal sering terbatas

Ini cara dan Tahapan Pendirian Koperasi Desa Merah Putih

2. Model Pengembangan Koperasi Eksisting: Kalau Sudah Ada, Kenapa Harus Buat Baru?

Beberapa desa sudah punya koperasi yang berjalan cukup baik. Maka, daripada membentuk entitas baru, program Merah Putih mendorong untuk mengembangkan koperasi lama.

Biasanya pengembangan meliputi:

  • Menambah jenis usaha koperasi
  • Modernisasi sistem keuangan (digitalisasi)
  • Penambahan anggota dan cakupan usaha

Model ini sangat cocok jika koperasi lama punya rekam jejak yang positif dan kepercayaan dari masyarakat tinggi.

Bagaimana menurut kamu? Pro Kontra Koperasi Desa Merah Putih dan Tantangan Nyata

3. Model Revitalisasi: Hidupkan yang Pernah Mati

Banyak koperasi desa yang mati suri. Buku kas tinggal debu, pengurus pasif, dan warga sudah tak lagi percaya. Tapi bukan berarti harus dibubarkan. Pemerintah mendorong model revitalisasi koperasi sebagai pilihan.

Apa yang dilakukan dalam revitalisasi?

  • Ganti pengurus yang lebih kompeten
  • Audit internal, benahi laporan dan struktur
  • Kampanye ulang ke masyarakat untuk bangun kepercayaan

Model ini memang tidak mudah. Tapi jika berhasil, hasilnya akan jauh lebih bermakna karena membangun dari titik paling lemah.

Baca juga: Koperasi Merah Putih: Peluang & Tantangan Menuju Koperasi Digital

Pilih Model yang Cocok, Bukan yang Formalitas

Sebagai penulis dan pengamat pengembangan desa, saya merasa bahwa kunci dari semua ini bukan hanya soal model. Tapi soal kecocokan dan keterlibatan.

Tidak semua desa harus mulai dari nol. Tidak semua koperasi lama harus dibubarkan. Dan tidak semua desa harus memaksakan revitalisasi jika memang tak ada dasar yang bisa dibangun.

Kita perlu jujur melihat kondisi riil di lapangan. Dan dari sana, memilih model yang paling relevan, realistis, dan bisa dijalankan oleh masyarakat sendiri.

Tiga model pembentukan Koperasi Desa Merah Putih memberi fleksibilitas yang bagus. Tapi fleksibilitas itu harus dimanfaatkan dengan bijak. Jangan hanya sekadar mengejar target angka nasional. Yang kita butuhkan adalah koperasi yang hidup, dipercaya, dan bermanfaat.

Kalau kamu terlibat dalam proses pembentukan koperasi di desamu, coba tanyakan hal ini: Model mana yang paling cocok? Dan siapa yang benar-benar siap menghidupkannya?

Referensi:

  • Surat Edaran Menteri Koperasi No. 1 Tahun 2025
  • Juklak Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (Kemenkop UKM)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X

Terkait

Previous Post

Tahapan Pendirian Koperasi Desa Merah Putih

Next Post

Jenis Usaha Koperasi Desa Merah Putih: Apa Saja yang Bisa Dikembangkan?

Ryan Ariyanto

Ryan Ariyanto

Ryan Ariyanto aktif berkegiatan untuk desa, pemberdayaan masyarakat dan dunia digital marketing. Selain aktif mengelola sedesa.id, juga sebagai Peneliti Lepas Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM. Saat ini bekerja sebagai Analis Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka - Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Related Posts

Sedesa.id Kolaborasi Koperasi Desa Merah Putih dan BUMDes
Koperasi

Kolaborasi Koperasi Merah Putih, UMKM, dan BUMDes untuk Dorong Ekonomi Desa

by Ryan Ariyanto
Mei 10, 2025
0

Sedesa.id Tahun 2025 menjadi momentum strategis bagi Indonesia untuk mendorong kebangkitan ekonomi desa melalui kolaborasi Koperasi, UMKM, dan BUMDes (KUB)...

Read moreDetails
sedesa.id Peran Koperasi Desa dalam Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat
Koperasi

Peran Koperasi Desa dalam Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat

by Ryan Ariyanto
April 24, 2025
0

Sedesa.id Saat dunia menghadapi krisis pangan, perubahan iklim, hingga ancaman penyakit yang makin kompleks, desa-desa Indonesia tidak bisa hanya menjadi...

Read moreDetails
sedesa.id Sistem Monitoring dan Evaluasi Koperasi Desa Merah Putih
Koperasi

Sistem Monitoring dan Evaluasi Koperasi Desa Merah Putih

by Ryan Ariyanto
April 24, 2025
0

Sedesa.id Membentuk koperasi itu satu hal. Tapi memastikan koperasi itu benar-benar berjalan, berkembang, dan bermanfaat bagi warga desa, itu tantangan...

Read moreDetails

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Archive

Most commented

Kolaborasi Koperasi Merah Putih, UMKM, dan BUMDes untuk Dorong Ekonomi Desa

Peran Koperasi Desa dalam Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat

Sistem Monitoring dan Evaluasi Koperasi Desa Merah Putih

Pendanaan Koperasi Desa Merah Putih: Dari APBN hingga Dana Desa, Siapa Bayar Apa?

Struktur Organisasi Koperasi Desa Merah Putih: Siapa Mengatur, Siapa Diawasi?

Jenis Usaha Koperasi Desa Merah Putih: Jangan Hanya Simpan Pinjam

Seedbacklink
Banner BlogPartner Backlink.co.id
  • About us
  • Terms of service
  • Privacy Policy
Call us: 085643190105

Sedesa.id © 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Desa
    • Koperasi
    • BUMDes
    • Peluang Usaha
    • Materi dan Publikasi
  • Digital Marketing
  • Nalara Kopi
  • Sedesa TV
  • Layanan
    • Pelatihan Wisata Berkelanjutan
    • Pelatihan Pasar Rakyat

Sedesa.id © 2025

Eksplorasi konten lain dari sedesa.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca