Sedesa.id Bali, 7 Agustus 2024 – Bali, sebagai destinasi wisata utama di Indonesia, terus menjadi sorotan, terutama dalam hal pengembangan pariwisata berkelanjutan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menekankan pentingnya investasi yang berkualitas dan berkelanjutan di sektor pariwisata Bali. Hal ini disampaikan dalam acara “The 9th Edition of Thinc Indonesia” di Sofitel Nusa Dua Bali, sebuah konferensi besar yang mempertemukan para pelaku industri perhotelan.
Mendorong Investasi untuk Bali yang Lebih Baik
Dalam sesi “Fireside Chat,” Sandiaga Uno mengajak lebih banyak investor untuk menanamkan modalnya di Bali. “Event ini diharapkan bisa menghasilkan investasi yang berkualitas dan berkelanjutan, khususnya untuk pariwisata di Bali,” ujar Sandiaga. Menurutnya, dengan adanya investasi yang tepat, Bali tidak hanya akan menjadi destinasi yang indah, tetapi juga ramah lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat lokal.
Sandiaga juga mengungkapkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada tahun 2024 meningkat lebih dari 20 persen, dengan jumlah pengunjung mencapai 21 ribu orang. Namun, ia mengingatkan akan pentingnya pemerataan wisatawan agar tidak terjadi overtourism, seperti yang pernah dialami oleh Barcelona.
Proyek Infrastruktur untuk Mendukung Pariwisata
Pemerintah juga tengah membangun proyek MRT di Bali yang diharapkan mampu mengurangi kemacetan, terutama di Bali Selatan yang menjadi pusat kunjungan wisatawan. Selain itu, proyek konektivitas Banyuwangi-Bali Barat (BBB) sedang dikembangkan, yang diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah Bali Barat, Bali Utara, dan Bali Timur.
“Kita harus mendistribusikan kunjungan wisatawan ini ke daerah lain di luar Bali Selatan,” tambah Sandiaga. Dengan investasi yang berkelanjutan, diharapkan wisatawan bisa menikmati keindahan Bali secara merata, tanpa merusak keseimbangan lingkungan.
Golden Visa: Magnet Baru untuk Investor
Menparekraf juga menyinggung kebijakan “golden visa” yang baru diluncurkan oleh Presiden Jokowi. Golden visa ini diharapkan dapat menjadi daya tarik tambahan bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di Bali. “Golden visa mampu meningkatkan fasilitas pariwisata dan ekonomi digital, yang akan memberikan dampak positif bagi pariwisata domestik,” jelasnya.
Pelatihan dan Mentorship untuk Mendirikan Wisata Berkelanjutan
Bagi Anda yang tertarik untuk lebih mendalami cara mendirikan, mengembangkan, dan menjalankan wisata berbasis sustainable tourism, Sedesa.id menawarkan program pelatihan dan mentorship yang dirancang khusus untuk membantu para pelaku pariwisata.
Pelatihan ini memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk menciptakan destinasi wisata yang tidak hanya menarik, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Program ini mencakup berbagai aspek penting dalam pengelolaan wisata berkelanjutan, mulai dari perencanaan strategis, manajemen operasional, hingga pemasaran yang efektif. Dengan mengikuti pelatihan ini, para pelaku wisata akan dibekali dengan kemampuan untuk menjalankan usaha pariwisata yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, Anda dapat mengunjungi laman pelatihan di Pelatihan dan Mentorship: Mendirikan, Mengembangkan, dan Menjalankan Wisata Berbasis Sustainable Tourism.
Demikian pembahasan kita kali ini mengenai Dorong Pariwisata Berkelanjutan, Menparekraf Ajak Investor Berinvestasi di Bali. Semoga informasi ini bermanfaat. Salam. Ari Sedesa.id