• Call: +6285643190105
  • E-mail: sapasedesa@gmail.com
  • Login
  • Register
Education Blog
  • Desa
    • Koperasi
    • BUMDes
    • Peluang Usaha
    • Materi dan Publikasi
  • Digital Marketing
  • Nalara Kopi
  • Sedesa TV
  • Layanan
    • Pelatihan Wisata Berkelanjutan
    • Pelatihan Pasar Rakyat
No Result
View All Result
sedesa.id
No Result
View All Result
Home PUSTAKA Catatan Penulis

Desa Wisata di Era Digital: Siapkah Digitalisasi Menyentuh Pedesaan?

Ryan Ariyanto by Ryan Ariyanto
April 19, 2025
in Catatan Penulis, Desa Wisata, PUSTAKA
0
sedesa.id Desa Wisata di Era Digital
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on TekegranShare on Tekegran

Sedesa.id Pernahkah kamu membayangkan, di sebuah desa kecil yang jauh dari hiruk-pikuk kota, para petani kopi lokal tiba-tiba ramai menerima pesanan dari luar negeri hanya lewat sebuah aplikasi? Atau kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang biasanya hanya sibuk menyiapkan bale kulkul dan suguhan untuk tamu, kini sibuk mengatur reservasi online dari tamu-tamu kota besar? Inilah kenyataan baru dari desa wisata di era Revolusi Industri 4.0.

Era Digital: Peluang Sekaligus Tantangan Baru

Revolusi Industri 4.0 adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan era otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi, termasuk penggunaan internet, kecerdasan buatan (AI), big data, dan Internet of Things (IoT). Bagi desa wisata, ini bukan sekadar istilah akademik—ini adalah realitas yang harus dihadapi dan diadaptasi.

RelatedPosts

Kolaborasi Koperasi Merah Putih, UMKM, dan BUMDes untuk Dorong Ekonomi Desa

Peran Koperasi Desa dalam Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat

Sistem Monitoring dan Evaluasi Koperasi Desa Merah Putih

Di satu sisi, era ini membuka peluang luar biasa:

  • Promosi desa bisa dilakukan secara global melalui media sosial dan marketplace wisata digital.
  • Reservasi homestay bisa dilakukan secara online, memperluas jangkauan tamu.
  • Produk-produk lokal bisa dijual melalui e-commerce, menambah penghasilan masyarakat.

Namun di sisi lain, tantangan juga tidak sedikit:

  • Belum semua masyarakat desa akrab dengan teknologi digital.
  • Infrastruktur internet belum merata di berbagai pelosok desa.
  • Kebutuhan pelatihan dan pendampingan masih tinggi.

Belajar digital mareting untuk desa wisata: Panduan Digital Mareking Desa Wisata Lengkap

Berbenah Menuju Desa Cerdas Wisata

Menurut buku Desa Wisata: Membangun Desa dengan Pariwisata (Politeknik Pariwisata Bali, 2022), desa wisata harus mampu “berbenah diri agar siap” menghadapi tuntutan wisatawan yang semakin tinggi terhadap kualitas layanan dan pengalaman. Inovasi digital menjadi keniscayaan.

Beberapa langkah strategis yang bisa diambil desa wisata antara lain:

  • Pemetaan digital potensi wisata desa, agar memudahkan promosi berbasis data.
  • Pelatihan digital untuk masyarakat, seperti membuat konten media sosial, sistem pemesanan online, atau pengelolaan keuangan digital.
  • Kemitraan dengan platform digital, seperti travel marketplace, startup lokal, atau bahkan komunitas content creator.
  • Pembangunan infrastruktur penunjang, mulai dari jaringan internet hingga titik-titik wisata berbasis sensor.

Kunci dari semua ini bukan semata teknologi, melainkan kesiapan sumber daya manusia. Dalam era digital, masyarakat bukan lagi sekadar “pelaku tradisi”, tetapi juga aktor digital yang bisa membawa identitas desa ke panggung dunia.

Cek tulisan sebelumnya: Pembahasan Lengkap dan Contoh Desa Cerdas

Dari Revolusi Industri ke Society 5.0

Kalau Revolusi Industri 4.0 bicara soal teknologi, maka Society 5.0 adalah tentang bagaimana teknologi digunakan untuk kepentingan manusia. Dalam konteks desa wisata, ini artinya teknologi bukan hanya untuk “menjual” desa, tapi untuk memperkuat desa, membuat masyarakat lebih sejahtera, mandiri, dan berdaya.

Sebagai penulis dan pegiat desa, saya percaya bahwa transformasi digital bukan hanya tentang koneksi internet, tapi juga tentang koneksi sosial, koneksi budaya, dan koneksi nilai. Teknologi adalah jembatan, bukan tujuan akhir.

Kesimpulan

Desa wisata di era Revolusi Industri 4.0 bukan berarti harus kehilangan tradisinya. Justru, teknologi menjadi alat untuk memperkuat akar budaya dan memperluas sayap ekonomi. Tantangannya memang tidak mudah, tapi bukan tidak mungkin. Kuncinya ada pada kemauan belajar, berinovasi, dan berkolaborasi.

Maka pertanyaannya sekarang bukan lagi: “Mampukah desa wisata menghadapi era digital?”, melainkan:
“Siapkah kita mengubah desa menjadi pusat inovasi dan kehidupan masa depan?”


Referensi:

  • Ni Desak Made Santi Diwyarthi. (2022). Desa Wisata: Membangun Desa dengan Pariwisata. Politeknik Pariwisata Bali.
  • Dewi, R., Suyanto, E., & Harliana, S.T. (2021). Desa Wisata dan Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional.
  • Zakaria, F., & Supriharjo, R.D. (2014). Konsep Pengembangan Kawasan Desa Wisata di Desa Bandungan. Jurnal Teknik Pomits.

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X

Terkait

Previous Post

Koperasi Merah Putih: Peluang & Tantangan Menuju Koperasi Digital

Next Post

Society 5.0 dan Desa Wisata: Masyarakat Jadi Pusat Inovasi Pariwisata

Ryan Ariyanto

Ryan Ariyanto

Ryan Ariyanto aktif berkegiatan untuk desa, pemberdayaan masyarakat dan dunia digital marketing. Selain aktif mengelola sedesa.id, juga sebagai Peneliti Lepas Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM. Saat ini bekerja sebagai Analis Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka - Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Related Posts

Sedesa.id Kolaborasi Koperasi Desa Merah Putih dan BUMDes
Koperasi

Kolaborasi Koperasi Merah Putih, UMKM, dan BUMDes untuk Dorong Ekonomi Desa

by Ryan Ariyanto
Mei 10, 2025
0

Sedesa.id Tahun 2025 menjadi momentum strategis bagi Indonesia untuk mendorong kebangkitan ekonomi desa melalui kolaborasi Koperasi, UMKM, dan BUMDes (KUB)...

Read moreDetails
sedesa.id Peran Koperasi Desa dalam Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat
Koperasi

Peran Koperasi Desa dalam Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat

by Ryan Ariyanto
April 24, 2025
0

Sedesa.id Saat dunia menghadapi krisis pangan, perubahan iklim, hingga ancaman penyakit yang makin kompleks, desa-desa Indonesia tidak bisa hanya menjadi...

Read moreDetails
sedesa.id Sistem Monitoring dan Evaluasi Koperasi Desa Merah Putih
Koperasi

Sistem Monitoring dan Evaluasi Koperasi Desa Merah Putih

by Ryan Ariyanto
April 24, 2025
0

Sedesa.id Membentuk koperasi itu satu hal. Tapi memastikan koperasi itu benar-benar berjalan, berkembang, dan bermanfaat bagi warga desa, itu tantangan...

Read moreDetails

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Archive

Most commented

Kolaborasi Koperasi Merah Putih, UMKM, dan BUMDes untuk Dorong Ekonomi Desa

Peran Koperasi Desa dalam Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat

Sistem Monitoring dan Evaluasi Koperasi Desa Merah Putih

Pendanaan Koperasi Desa Merah Putih: Dari APBN hingga Dana Desa, Siapa Bayar Apa?

Struktur Organisasi Koperasi Desa Merah Putih: Siapa Mengatur, Siapa Diawasi?

Jenis Usaha Koperasi Desa Merah Putih: Jangan Hanya Simpan Pinjam

Seedbacklink
Banner BlogPartner Backlink.co.id
  • About us
  • Terms of service
  • Privacy Policy
Call us: 085643190105

Sedesa.id © 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Desa
    • Koperasi
    • BUMDes
    • Peluang Usaha
    • Materi dan Publikasi
  • Digital Marketing
  • Nalara Kopi
  • Sedesa TV
  • Layanan
    • Pelatihan Wisata Berkelanjutan
    • Pelatihan Pasar Rakyat

Sedesa.id © 2025

Eksplorasi konten lain dari sedesa.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca